Akhir-akhir ini viral mengenai pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo, Pati yang akan mengambil mobil miliknya setelah dibawa kabur oleh penyewa. Tapi dalam tulisan ini yang akan saya bahas adalah tips atau cara aman ambil mobil rental yang dijual oleh penyewa supaya kejadian kayak kemarin di Sukolilo, Pati tidak terulang lagi. Saya sendiri merasa sedih, di tengah situasi sulit, kejahatan semakin meningkat dan bervariasi modusnya. Salah satunya penggelapan mobil rental oleh penyewa atau sopir. Kebetulan teman dekat saya juga pernah mengalami hal sama di tahun 2020 lalu.
Mobil dibawa ke Polsek Pasar Kliwon Solo |
Saat itu, tahun 2020, Isuzu Elf teman saya, mas Tidar Pamungkas yang juga pemilik bengkel Tidar Auto Teknik & Derek JJLS dibawa kabur sopirnya dan di jual di lapak rongsok di daerah Semanggi, Solo. Beruntung mas Tidar bertindak cepat dan Elf ditemukan masih dalam keadaan utuh, telat sedikit ya mobil tersebut sudah dipotong-potong dan dijual pretelan oleh si pengepul rongsok.
Agar lebih jelas, sebelum membahas cara aman mengambil mobil yang dibawa kabur sopir, saya tulis dulu kronologi hilangnya Elf teman saya dari awal. Menurut cerita mas Tidar, saat itu mobil Elf milik mas Tidar dibawa oleh drivernya, Yuli untuk jalan Kebumen - Jakarta. Nah, di Jakarta, tepatnya di sekitar terminal Pulogadung, Yuli ini bertemu dengan Bimas yang mengaku orang Solo. Setelah ngobrol-ngobrol, singkat cerita si Bimas ini ingin mocok mobil tersebut. Lalu diajak lah Bimas ke garasi di Ambal, Kebumen. Setelah bertemu mas Tidar, kemudian Yuli libur dan Bimas yang mocok mobil tersebut.
Isuzu Elf milik Bengkel Tidar Auto Teknik Ambal, Kebumen |
Sorenya, berangkatlah Bimas menuju Jakarta dan keadaan masih normal-normal saja. Dari Jakarta Bimas mengabarkan kalau penumpang habis Jogja, dan komunikasi masih normal. Kemudian setelah sampai Jogja, Bimas ijin pulang ke Solo untuk menjenguk anaknya yang sakit. Sampai sini, mulai tercium sesuatu yang tidak normal dan mulai sulit dihubungi. Setelah merasa ada yang tidak benar, mas Tidar pun mulai menggali informasi ke teman-temannya, karena saat itu mobil tidak menggunakkan GPS karena memang bukan mobil rental.
Cara Aman Ambil Mobil yang Dibawa Kabur dan Dijual oleh Pengemudi
Dua hari melakukan investigasi dan dibantu oleh teman yang ada di Kandang Menjangan Kartosuro, akhirnya mendapatkan titik terang. Temannya yang ada di Kandang Menjangan berhasil melacak perjalanan Bimas. Didapatlah lokasi terakhir, yakni area pengepul rongsok di sekitar pasar Klitikan Solo yang masuk wilayah Semanggi. Lokasi tersebut adalah lokasi terakhir sebelum nomor HP tersebut mati. Nah, saat itu, sekitar Semanggi, Solo itu tempat segala macam barang bekas ada di situ. Dulu aku sering lihat di dekat bantaran sungai Bengawan Solo banyak mobil mobil masih dalam kondisi bagus lagi di pretelin.
Hari ketiga, bersama teman dari Kandang Menjangan mulai melakukan pengejaran ke TKP berdasar pelacakan nomor HP pengemudi sebelum nomor tersebut mati. Lalu, sampailah ke lokasi pengepul rongsok tersebut. Mobil Isuzu ELF juga terparkir di tempat tersebut. Mobil udah ketemu ya, nah bagaimana cara mengambil mobil tersebut dengan aman dan tanpa mengeluarkan banyak biaya? Di sinilah kita harus membuang jauh ego, tetap tenang dan berpikir jernih. Karena negara kita negara hukum, ya kita harus menjalankan sesuai aturan meskipun kita sebagai korban. Jadi kita juga harus koordinasi dengan kepolisian setempat sebelum mengambil mobil milik kita.
Perjalalaanan ke Solo memburu mobil yang hilang |
Sudah sampai lokasi dan sudah mendapati mobil kita, tapi kan untuk mengambilnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita harus negosiasi dengan dimediasi oleh Polsek Pasar Kliwon Solo.
Mobil ditemukan di lapak ronsok di sekitar Semanggi, Solo |
Namun di TKP tidak ditemukan titik temu, akhirnya negosiasi dilanjutkan di Polsek Pasar Kliwon. Mobil pun dibawa ke sana seperti dalam foto pertama di tulisan ini.
Di Polsek inilah si pengepul rongsok yang memegang mobil teman saya ini melunak dan akhirnya masalah bisa selesai di luar hukum, secara kekeluargaan. Mobil pun bisa dibawa pulang ke Ambal, Kebumen.
Kenapa Bisa Terjadi Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati?
Kenapa bisa terjadi pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo, Pati? Jika saya amati, dalam kejadian di Sukolilo kan pemilik mobil rental merasa berhak mengambil mobil tersebut. Sementara warga merasa berhak mempertahankan mobil yang dianggap sebagai kepunyaan tetangganya. Ketika mobil tersebut diambil pemiliknya tanpa ada koordinasi dengan kepolisian atau perangkat desa, muncullah semacam restu membenarkan tindakan melanggar hukum, yakni pengeroyokan. Dalam video yang beredar, masyarakat di lokasi kejadian seolah memberikan dukungan moral bagi para pengeroyok. Mereka bukannya mencegah perbuatan pelaku, malah meneriakkan kata-kata provokasi, seperti ”bakar-bakar” dan ”gecek ndase (pukul kepalanya)” saat melihat para pelaku mengeroyok korban.
Indonesia adalah sebuah negara hukum. Tentu tindakan main hakim sendiri tidak memiliki satupun alasan pembenar dari sisi normatif. Tapi mohon maaf sebelumnya, rombongan bos rental yang langsung mengambil mobil tanpa mengajak aparat setempat juga tidak bisa dibenarkan secara hukum. Ya seharusnya kalau mau eksekusi unit memang harus melibatkan kepolisian atau setidaknya memberitahu perangkat desa setempat seperti yang dilakukan teman saya di atas, karena yang berhak untuk hal semacam itu adalah TNI Polri yang memiliki kewenangan sebagai aparat negara. Jadi harus melibatkan TNI Polri untuk eksekusi unit, sehingga tidak terjadi persoalan susulan.
Tips untuk Pengusaha Rental Mobil Hindari Mobilnya Dibawa Kabur
Sebagai tambahan tulisan, bagi pemilik bisnis rental mobil, tentu tak ingin mengalami kejadian serupa kan? Untuk menghindari kejadian seperti ini, ada beberapa tips yang mungkin bisa dipertimbangkan oleh pemilik bisnis rental mobil.
Hal pertama adalah menerapkan aturan ketat terkait prosedur penyewaan pada calon konsumen. Terutama bila konsumen ingin menyewa mobil lepas kunci. Bila ingin sewa mobil lepas kunci, maka langkah preventifnya konsumen tak bisa hanya meninggalkan KTP dan SIM. Hal ini dinilai masih terlalu riskan bagi pemilik rental mobil.
Agar lebih aman, pemilik rental perlu melakukan profiling atau memeriksa latar belakang calon konsumen. Background yang diperiksa meliputi tempat tinggal, tempat kerja, nomor ponsel, hingga akun media sosial. Jika saat profiling ada hal yang dirasa ganjil, maka bisa menjadi pertimbangan pemilik rental untuk tak mengizinkan sewa mobil.
Selain melakukan profiling calon konsumen, tips lain yang tak kalah penting adalah memasang GPS pada mobil. Sebaiknya, minimal pasang dua unit GPS pada mobil. Sehingga jika ada satu GPS diputus oleh konsumen tak bertanggung jawab, maka masih bisa dilacak keberadaan mobilnya.
Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran buat semua untuk lebih berhati-hati dalam menerima pengemudi atau melepaaskan mobil ke penyewa yang tidak jelas.
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.