Artikel kali ini saya akan membahas sejarah underbone 4-tak dilombakan pertama kalinya di FARRC pada tahun 2004. Oh ya, FARRC adalah (Federation Internationale Motocycliste) Asia Road Racing Championship atau balap motor tingkat Asia atau FIM ARRC. Pokoknya era itu adalah masa kejayaan road race Indonesia, pembalap dan mekanik Indonesia benar-benar merajai Asia di kelas underbone 4-tak tune-up. Di era itu juga saya hampir tiap Sabtu Minggu nonton road race dan terkadang ikut road race meski hanya privater.
Yamaha Jupiter Z di event Yamaha Asean Cup Race (YACR) 2003 |
Sejarah Underbone 4-tak Tune-up Dilombakan di FIM ARRC Pertama Kalinya
Sejarah bermula dari final kejuaraan Yamaha Asean Cup Race (YACR) yang digelar di Kemayoran pada Desember 2003. Nah, saat event YACR tersebut hadir direktur pemasaran Two Wheel, Mr Ron Hogg. Mr Ron Hogg ini boleh dibilang bos Two Wheel, promotor FIM Asia Road Racing alias FARRC saat itu. Menurut beliau, bebek underbone 115cc 4-tak tune up akan dimainkan di FARRC pada tahun 2004. Saat itu, ada 5 merek motor yang akan ikut balap, yakni Honda, Suzuki, Yamaha, Kawasaki dan Modenas.
Saat final YACR 2003 di Kemayoran, mereka meeting membahas underbone 4-tak di FIM ARRC. Dari Indonesia diwakili oleh koh Tjan Tjen alias Bambang Gunardi yang diutus oleh PP IMI. Saat itu Bambag Gunardi mengabarkan kalau tahun 2004 underbone 4-tak akan dilombakan di FARRC. Menurut Bambang Gunardi, Thailand dan Malaysia setuju sebagian besar aturan diadopsi dari Indonesia. Hanya soal setang piston saja mereka keberatan, kan di Indonesia setang piston boleh dimodifikasi, dan mereka keberatan. Selebihnya dari Indonesia semua seperti aturan karburator 24 mm, gear ratio, klep lebar sampai pengapian bebas, seperti aturan road race Indonesia.
Indonesia Juara Asia Underbone 4-tak Tune up
Dari draft aturan tentu bisa dilihat Indonesia bakal mendominasi balap FIM ARRC kelas underbone 4-tak. Keunggulan Indonesia telah tergambar di final Yamaha Asean Cup Race 2003. Pembalap Indonesia yang membesut Yamaha Jupiter Z unggul jauh dari pembalap Thailand dan Malaysia baik di kelas novice maupun expert.
Bahkan di kelas novice, pembalap muda Indonesia, Doni Tata Pradita yang saat itu berusia 12 tahun tampil mengejutkan. Doni Tata menjadi juara mengalahkan pembalap Thailand dan Malaysia yang usia rata-ratanya diatas 20 tahun. Saat itu, Wanlop Kanjada, Senior Division Manajer Thailand Yamaha Motor Co Ltd pun mengakui teknologi yang dikembagkan Indonesia diatas Thailand.
Motor Yamaha Jupiter Z pacuan Doni Tata Pradita |
Akhirnya, sejarah balap motor Indonesia tercatat di Asia, tepatnya di FIM ARRC. Di gelaran FIM ARRC 2004, M. Fadli dari tim Suzuki Enduro 4-T AHRS (SE 4-T AHRS) menjadi juara Asia kelas underbone 4-tak 115 cc tune up dengan Suzuki Shogun. Gelar M Fadli dipastikan di seri IV dari 6 seri di sirkuit Sepang, Malaysia pada Minggu 26 September 2004.
Indonesia benar-benar merajai kelas Underbone 4-tak FIM ARRC 2004. Saat itu total ada 18 rider Malaysia dan Thailand mengepung 4 rider Indonesia, tapi semua terlempar dari 4 besar. 4 besar FIM ARRC selalu dikuasai pembalap Indonesia. M Fadli, Firman Farera, Denden Darmawan, Meilan langganan finish terdepan.
Motor Suzuki Shogun tim Suzuki Enduro 4-T AHRS (SE 4-T AHRS) |
Mekanik Indonesia Bersinar di Balap Asia
Event FIM ARRC 2004 gak hanya melahirkan pembalap juara Asia dari Indonesia, namun juga mengorbitkan mekanik di balap Asia. Herman Lo alias Ahon jadi mekanik kaliber Asia setelah mengantarkan Fadli juara Asia. Sosok Ahon dianggap setara dengan Om Chia yang gape mesin 2–tak dan juga setara dengan Mr Eng dari Malaysia.
Ahon bersinar di arena balap FIM ARRC, buktinya 4 Shogun korekanya merajai balap ini. Tiap race, motor korekan Ahon rata-rata unggul 2 detik dari musuh-musuhnya di Asia termasuk dari Malaysia dan Thailand. Hebatnya lagi, motor garapan Ahon banyak dipesan tim balap Malaysia. Salah satu pembalap Malaysia yang memacu motor garapan Ahon adalah Md Zaki Md Aziz dari tim Top N Racing Malaysia.
Malah berkat motor garapan Ahon, Zaki langsung berada di peringkat kedua klasemen kejurnasnya Malaysia. Artinya, saat itu Indonesia jadi kiblat mekanik 4-tak Asia Tenggara.
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.