Di era Hindia Belanda, Ambal adalah kabupaten di bawah karesidenan Bagelen. Kabupaten Ambal dipimpin oleh KRAA Poerbonegoro dengan asisten Augustus Derk Daendels. KRAA Poerbonegoro berkuasa jadi bupati Ambal selama 41 tahun (1830-1871). Kita tentu penasaran, berapa gaji bupati Ambal saat itu kan? Nah, koran Java Bode (22 Maret 1872) pernah memberitakan besaran gaji bupati Ambal dan pejabat-pejabat di kabupaten Ambal era itu.
Gaji bupati Ambal dan sejumlah pejabat tahun 1872 (Java Bode, 22 Maret 1872) |
Dari daftar nama-nama jabatan dan skema pendapatan nampak gaji bupati Ambal pada tahun 1872 sebesar 12.000 florin. Dibandingkan gaji asisten residen kelas dua lebih tinggi karena hanya digaji 7.200 florin per tahun.
Berikut daftar pekerjaan dan penggajian yang direncanakan namun kemudian dibatalkan tahun 1872 yaitu:
een djaksa (seorang jaksa).......................................op ƒ 1.200 's jaar (1.200 florin pertahun)
en panghoeloe (seorang penghulu)..........................op ƒ 600 's jaar (600 florin per tahun)
een cipier (seorang sipir)...........................................op ƒ 300 's jaar (300 florin per tahun)
vier kadjineman (empat kajineman/telik sandi) .....op ƒ 480 's jaar (480 florin per tahun)
een assistent-resident der tweede klasse (seorang asisten residen kelas 2)........op ƒ 7.200 's jaar (7.200 florin per tahun)
klerken en schrijvers (sekretaris dan penulis).......op ƒ 1.680 's jaar (1.680 florin per tahun)
een hoofdoppasser (seorang kepala opas)..............op ƒ 180 's jaar (180 florin per tahun)
zes oppassers (enam opas)......................................op ƒ 720 's jaar (720 florin per tahun)
reiskosten voor den assistent-residen (biaya perjalanan untuk asisten residen)....op ƒ 900 's jaar (900 florin per tahun)
een regent (seorang bupati)...................................op ƒ 12.000 's jaar (12.000 florin per tahun)
een patih (seorang patih)........................................op ƒ 3000 's jaar (3000 florin per tahun)
een kliwon (seorang kliwon)....................................op ƒ 900 's jaar (900 florin per tahun)
twee mantris (dua mantri) ......................................op ƒ 12.00 's jaar (12.00 florin per tahun)
een schrijfver (seorang juru tulis) ...........................op ƒ 360 's jaar (360 florin per tahun)
zes djogokarsos (enam jagakarya)............................op ƒ 720 's jaar (720 florin per tahun)
een sergeant der pradjoerit (seorang sersan prajurit).........op ƒ 120 's jaar (120 florin per tahun)
een korporaal der pradjoerit (seorang kopral prajurit..........op ƒ 96 's jaar (96 florin per tahun)
een tamboer der pradjoerit (pemukul genderang prajurit) ...op ƒ 84 's jaar (84 florin per tahun)
twintig pradjoerits (dua puluh prajurit)..................................op ƒ 1.440 's jaar (1.440 florin per tahun)
een onder-kollekteur (onder kolektor)......................................op ƒ 2.400 's jaar (2.400 florin per tahun)
een schrijver (seorang juru tulis)................................................op ƒ 180 's jaar (180 florin per tahun)
een hulp postkommies (seorang petugas pos pembantu).............op ƒ 420 's jaar (420 florin per tahun)
Total pengeluaran sebesar..............................................................36.180 florin
Nah, itulah gaji Bupati Ambal, KRAA. Poerbonegoro serta sejumlah pejabat mulai dari jaksa (pengadilan), kajineman (setara intelijen), mantri (kesehatan), patih (administrasi pemerintahan), opas (penjaga keamanan) dll.
Pembatalan Anggaran Gaji Bupati Ambal tahun 1872
Diatas telah disebut dafta gaji bupati dan sejumlah pejabat yang dibatalkan. Pertanyaannya, mengapa kok dibatalkan? Pembatalan anggaran tersebut kemungkinan berkaitan dengan status penghapusan kabupaten Ambal pasca wafatnya KRAA Poerbonegoro.
Surat Keputusan pembatalan anggaran gaji bupati Ambal ini dimuat oleh koran yang sama yakni Java Bode terbitan 22 Maret 1872 dengan judul, Extrakt uit het Register der Besluiten van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-lndie (Intisari Daftar Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda). Surat tersebut dikeluarkan di Buitenzorg pada tanggal 17 Maret 1872 dengan Staatsblad No. 46 dan dikeluarkan oleh Sekretaris Gubernur Jendral bernama Bool.
Surat keputusan penghapusan kabupaten Ambal. (Java Bode 22 Maret 1872) |
Surat Keputusan yang cukup pendek dan dipublikasikan di surat kabar ini memuat status Ambal pasca wafatnya KRAA Porbanegoro. Apabila kita mendatangi makam Poerbonegoro akan menemui prasasti tertulis “Makam KRAA Poerbonegoro (Bupati Ambal 1830-1871). Seda Setu Legi 7 Maret 1871, Suwaking Nagari 17 Maret 1872”.
Apa maksud “kasowak” dalam prasasti tersebut? Keberadaan surat keputusan yang dikeluarkan pada 17 Maret 1872 menegaskan status yang dituliskan mengenai “suwaking nagari” (dihapusnya negara atau kabupaten) pasca wafatnya Poerbonegoro. Surat keputusan ini menjadi dokumen penting yang menegaskan nasib Ambal karena dalam keputusan itu dikatakan salah satunya bahwa, “Kabupaten Ambal (karesidenan Bagelen) dibagi (ingedeeld) dalam Kabupaten Koeto-Ardjo, Keboemen dan Karang-Anjar”.
Artinya, wilayah administrasi Ambal dibagi menjadi wilayah milik tiga kabupaten di atas. Wonoroto yang dahulunya merupakan distrik milk Ambal berpindah menjadi milik kabupaten (regentschap) Kutoarjo. Puring, Petanahan serta Karangbolong yang dahulunya merupakan distrik milik Ambal menjadi distrik di bawah kabupaten (regentschap) Karanganyar. Adapun wilayah Ambal sendiri menjadi milik kabupaten (regentschap) Kebumen.
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.