Stasiun Barat (Magetan) dari Masa ke Masa

Sudah lama blog widodogroho tidak membahas kereta api, nah siang ini saya akan membahas stasiun Barat (BAT) yang kini berubah menjadi stasiun Magetan dari jaman ke jaman. Kebetulan letak stasiun ini dekat rumah teman saya yakni ibu Titim Matun Nasriyah. Stasiun Magetan (MAG) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Desa Karangsono, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tepatnya 20 kilometer ke arah timur dari pusat Kota Magetan. Stasiun Barat terletak pada ketinggian +70 meter di atas permukaan laut ini termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun dan merupakan satu-satunya stasiun kereta api yang ada di Kabupaten Magetan.

Stasiun Barat dan kini menjadi stasiun Magetan dekat rumah ibu Titim Matun Nasriyah

Stasiun kereta api Barat kini menjadi stasiun Magetan

Usulan penggantian nama stasiun Barat (BAT) menjadi stasiun Magetan (MAG) ini diajukan sejak bulan Februari 2019 oleh Bupati Magetan, Suprawoto. Disamping penggantian nama, Bupati Magetan juga meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk memberhentikan lebih banyak kereta api kelas Eksekutif dan Bisnis di stasiun ini.

Melalui akun Twitter resminya, PT Kereta Api (Persero) mengkonfirmasi bahwa sejak 1 Desember 2019 stasiun Barat yang dibangun pada dasawarsa 1930-an resmi berubah nama menjadi stasiun Magetan.

Selamat pagi. Mulai tanggal 1 Desember 2019 Stasiun Barat berubah nama menjadi St. Magetan ya, trims.
— Kereta Api Indonesia (@KAI121) December 7, 2019

Dan ini sosialisasi pengembangan stasiun Magetan dari Camat Barat, bapak Yok Sujarwadi, S.STP pada tanggal 25 Agustus 2020.

Stasiun yang berada di Kecamatan Barat ini memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus. Dahulu di Stasiun Barat terdapat percabangan jalur rel menuju Pangkalan Udara Iswahyudi. Jalur ini dipakai Pertamina untuk keperluan logistik bahan bakar pesawat TNI AU. Selain itu, stasiun Barat juga dilengkapi dengan lintasan rel lori menuju Pabrik Gula Purwodadi dan Pabrik Gula Rejosari.

Sehubungan dengan pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa, stasiun ini kemudian dipugar dan menggunakan bangunan baru yang terletak di sebelah bangunan lama. Setelah proyek ini selesai, bangunan stasiun lama yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen pun dirobohkan karena terkena dampak pembangunan jalur 1 yang baru di bekas sepur badug lama.

Tata Letak Stasiun Barat (Kini Magetan)

Seperti sudah dijelaskan secara singkat di atas, stasiun Magetan memiliki empat jalur kereta api, pada awalnya hanya jalur 2 lama yang dijadikan sepur lurus ditambah sepur badug di sisi tenggara bangunan lama dan jalur 4 lama jarang digunakan. Setelah jalur ganda ruas Babadan–Geneng dioperasikan sejak 16 Oktober 2019, tata letak jalur di stasiun ini mengalami perubahan: jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 sebagai sepur lurus arah Madiun, jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus arah Solo, jalur 3 yang lama diubah menjadi jalur 4, dan jalur 4 yang lama dibongkar.

Sistem persinyalan juga diubah dari sistem mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik. Dari emplasemen stasiun dahulu terdapat percabangan jalur rel menuju Pangkalan Udara Iswahyudi ke arah selatan untuk melayani angkutan bahan bakar pesawat dan juga terhubung dengan Pabrik Gula Purwodadi melalui jalur lori untuk melayani angkutan tebu dan gula. Namun saat ini kedua jalur tersebut sudah dinonaktifkan.

Berikut foto-foto stasiun Barat era Hindia Belanda.