Sejak WhatsApp mengirimkan ultimatum kepada seluruh penggunanya, yaitu untuk menyetujui “term and conditions” (syarat dan ketentuan) yang baru, lebih dari 100 juta pengguna baru bergabung di Telegram pada Januari ini. Alasan para pengguna WhatsApp berpindah ke Telegram tentu mencari kebebasan dan privasi lebih. Lalu, bagaimana nasib pesan kita yang tersimpan di aplikasi Whatsapp? Kita patut bersyukur karena mulai Rabu 27 Januari 2021, semua pengguna dapat membawa semua kenangan termasuk video dan dokumen ke Telegram dari aplikasi seperti WhatsApp, LINE dan KakaoTalk. Fitur ini juga berfungsi untuk obrolan pribadi dan grup. Pesan akan diimpor pada hari yang sama saat mengimpor dan disertakan stempel waktu asli. Semua anggota dalam obrolan grup juga akan dapat melihat semua pesan.
Impor pesan WhatsApp ke Telegram |
Cara Memindahkan Pesan WhatsApp ke Telegram
Untuk memindahkan obrolan dari WhatsApp ke Telegram cukup mudah. Bagi anda pengguna iOS, buka Info Kontak atau Info Grup dari tampilan WhatsApp, tekan Ekspor Chat, lalu pilih Telegram dari menu bagikan.
Dan bila anda pengguna Android, buka salah satu obrolan di WhatsApp, tekan menu ⋮* > Lainnya > Ekspor Chat*, lalu pilih Telegram dari menu bagikan. Nah, cukup mudah kan cara memindahkan pesan dari WhatsApp ke Telegram.
Kontrol Jejak Digital
Nah ini yang aku suka dari Telegram, data Anda adalah kepentingan Anda, pengguna Telegram tidak hanya dapat mengekspor obrolan, tetapi juga menghapus pesan yang mereka kirim dan terima untuk kedua sisi, tanpa jejak. Di pembaruan ini, Anda mendapat kontrol lebih dimana secret chat, grup yang Anda buat, dan riwayat panggilan dapat dihapus untuk kedua sisi kapan pun. Server Telegram tidak menyimpan informasi tentang obrolan dan log panggilan yang dihapus, sehingga data akan hilang sepenuhnya dan selamanya.
Apa yang saya sebutkan diatas tentu bertolak belakang dengan WhatsApp. Sejak WhatsApp diakusisi Facebook, sebetulnya selesai sudah jaminan privasi Anda. Apalagi Facebook pernah “tersandung” kasus / skandal Cambridge Analytica. Personal data para pengguna Facebook bocor dan digunakan untuk tujuan politik. WhatsApp juga memiliki metadata yang terbuka: Dengan siapa kita komunikasi (chat, audio, video), kapan, berapa lama, dimana, ikut group apa saja. Data itu dapat dibaca dan diolah sesuai tujuan tertentu. Kemudian bisa diperoleh dengan siapa kita tinggal, jaringan pertemanan dan bagaimana hubungan kita, dapat dianalisa dengan baik.
Di WhatsApp data Anda disimpan di Facebook yang juga bisa diakses oleh pihak ketiga pada kondisi tertentu. Misalnya app atau game tertentu di Facebook. Skandal Cambridge Analytica adalah contoh nyata. Termasuk seluruh daftar kontak Anda yang dapat diakses dan dibaca oleh Whatsapp. Apa salah mereka, bahkan mungkin mereka tidak pernah punya Whatsapp atau akun sosial media, hanya karena kita acuh terhadap data privasi, seluruh nomor telefon teman Anda yang tersimpan menjadi aset Facebook.
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.