Sudah nonton film dokumenter "The Social Dilemma" yang disutradarai oleh Jeff Orlowski serta dibintangi oleh Skyler Gisondo dan Vincent Kartheiser di Netflix? Film tersebut memberi kita pencerahan betapa mengerikannya media sosial. Film The Social Dilemma yang mengambil narasumber orang-orang yang dahulunya terlibat langsung dalam pengembangan platform media sosial seperti Tristan Harris dari Google, Tim Kendall dari Pinterest, dan Justin Rosenstein dari Facebook ini banyak membahas Algoritma, artificial intelligence, data mining, dan machine learning.
The Social Dilemma (Netflix) |
Film The Social Dilemma diawali dengan prolog dimana sederet narasumber memulai proses syuting dan memperkenalkan diri dengan cara yang natural. Mengekspos riwayat kerja mereka di perusahan internet besar untuk menyakinkan penonton siapa yang akan kita dengarkan selama satu setengah jam. Ada banyak informasi yang bisa kita dapatkan melalui film dokumenter ini. Dijamin akan membuka mata dan menyadarkan pandangan kita akan konsekuensi tak terhindarkan akibat perkembangan canggih dari media sosial.
Nah, melalui film The Social Dilema mereka membeberkan sisi gelap teknologi internet. Sesuatu yang awalnya mereka bangun dengan niat baik, lalu berubah menjadi raksasa kapitalisme yang menurut para narasumber berubah menjadi membahayakan eksistensi manusia.
Algoritma, Artificial Intelligence & Data Mining
Dalam film tersebut bisa kita lihat bahwa aktivitas kita menggunakan media sosial sebenarnya direkam dan kemudian dianalisis. Semakin lama kita menggunakan maka data yang dikumpulkan akan semakin baik dan akurat. Data tersebut kemudian dianalisa untuk diketahui preferensinya, siapakah kita, asal negara kita, apa minat kita, apa preferensi politiknya, siapa saja teman-temannya. Kemudian melalui artificial intelligence platform tersebut mengolah data tersebut dan akan menampilkan hal-hal yang menarik minat kita tak terkecuali iklan. Nah disini Data adalah bahan baku utama yang akan diolah. Semakin banyak data yang didapat dari aktivitas media sosial seseorang, maka prediksi preferensinya akan semakin akurat.
Disini Data mining diperlukan untuk menambang data pengguna. Di dalam data mining tersebut terdapat kecerdasan buatan yang terdiri dari algoritma dalam bentuk kode-kode. Data mining ini jelas punya manfaat untuk target pasar. Data itulah yang menjadi komoditas dan menjadi harta karun yang bisa didapatkan secara gratis via media sosial. Disinilah masalah muncul karena menggunakan data pribadi pengguna untuk dijual ke pelaku industri sebagai target pasar dan untuk keperluan riset politik.
Dalam film tersebut dan seperti yang sudah sering kita dengar di mana-mana, sebenarnya tidak ada yang gratis di internet. Meskipun media sosial kita gunakan secara gratis, sebenarnya kita lah yang dijual oleh teknologi. Gampangnya begini. Saat kita meng-scroll dan mengklik apapun di medsos, maka mesin akan mempelajari perilaku kita. Semakin kita berlama-lama di sana, maka semakin banyak yang bisa dipelajari dari diri kita. Data inilah yang dipakai untuk mempersonalisasi konten yang muncul di akun medsos kita, juga jenis iklan yang muncul di situs web yang kita buka.
3 Cara Agar Tidak Dimanipulasi Internet
Meskipun film ini menyajikan fakta-fakta yang mengerikan soal internet dan media sosial, untungnya para narasumber memberi kita sedikit solusi. Sebagai individu, kita bisa melakukan beberapa hal berikut ini supaya kita gak dimanipulasi oleh teknologi dan internet, termasuk medsos antara lain:
1. MATIKAN ATAU KURANGI NOTIFIKASI
Notifikasi bikin kita mengecek sesuatu yang belum tentu penting untuk kita lihat saat itu juga. Jadi cobalah kamu lihat lagi, notifikasi dari aplikasi apa aja yang benar-benar penting untuk segera kamu tahu. Pilih notifikasi tersebut, lalu selebihnya matikan aja.
2. PAKAI NEWS FEED ERADICATOR
News Feed Eradicator bakal menghilangkan semua lini masa atau status dari teman-teman medsos. Ini bisa membantu kita untuk gak berlama-lama di medsos. Kita juga bisa mengatur sendiri status siapa yang mau kita lihat. News Feed Eradicator bisa dipakai untuk semua media sosial, termasuk YouTube.
3. JANGAN KLIK "AD" DAN VIDEO REKOMENDASI
Kalau kita googling sesuatu, terutama terkait produk atau layanan jasa, biasanya di posisi paling atas pencarian ada tanda "AD" di sebelah kiri tautan tersebut. Ini tandanya adalah tautan ke advertorial atau iklan. Nah, jangan klik tautan tersebut. Lebih baik klik ke tautan yang biasa (tanpa tanda "AD").
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.