Pagi tadi gempa kuat (M6,1) pada Selasa 7 Juli 2020 pukul 05:45 WIB terjadi di Jepara Jawa Tengah. Situs BMKG sendiri mencatat kedalaman gempa Jepara 578 kilometer. Lokasi gempa Jepara berada di laut 53 kilometer barat laut Jepara. Lokasi gempa berada di titik 6.12 Lintang Selatan-110.55 Bujur Timur sedalam 578 km. Uniknya secara kualitatif getaran gempa ini lebih banyak dirasakan oleh penduduk pesisir selatan Pulau Jawa ketimbang pantai utara. Kenapa ya kok getarannya hingga ke sejumlah daerah yang jaraknya terbilang jauh dari pusat gempa?
Jadi, kenapa getaran bisa menyebar jauh karena gempa ini tergolong gempa sangat dalam. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa. Menurut BMKG, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). Gempa dalam semacam ini disebut sebagai 'Deep focus earthquake' dimana slab lempeng Indo-Australia yang sudah menunjam dan menukik di bawah Laut Jawa sudah menggantung kemudian putus karena adanya tarikan gaya gravitasi atau proses lempeng yang mulai "menggulung balik" (roll back). Karena saking dalamnya hiposenter gempa maka spektrum guncangan yang dirasakan dalam wilayah yang luas.
#Gempa Mag:6.1, 07-Jul-20 05:54:44 WIB, Lok:6.12 LS,110.55 BT (53 km BaratLaut JEPARA-JATENG), Kedlmn:578 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG pic.twitter.com/bTzxkVaKAL— BMKG (@infoBMKG) July 6, 2020
Apa yang terjadi di lapangan pun sesuai dengan catatan BMKG mengenai daerah-daerah yang merasakan getaran gempa Jepara antara lain Yogyakarta, Mataram, Purworejo, Kuta dengan skala III MMI atau setara getaran yang dirasakan di pinggir jalan saat sebuah truk tronton melintas. Lalu Denpasar dan Kebumen dengan skala II-III MMI. Kemudian Banjarnegara, Cilacap, Boyolali, Krui, Pesisir Barat, Pangandaran, Tanggamus, Gianyar, Pekalongan, dengan skala II MMI.
Dengan hiposenter sedalam 578 km, maka sumber gempa ini berada di ujung bagian lempeng Australia yang sudah melewati zona subduksi yang sedang membenamkan kedalam lapisan selubung Bumi. Jadi ini gempa intralempeng, bukan gempa subduksi. Gelombang-gelombang gempa khususnya gelombang primer & sekunder menjalar ke segala arah dari kedudukan hiposentrum gempa.
Gelombang-gelombang ini akan lebih mudah & lebih banyak yang merambat melalui media padat ketimbang media cair plastis. Makanya ia lebih mudah merambat melalui bagian lempeng Australia yang sudah terbenam sampai menjangkau zona subduksi untuk kemudian menyebar ke kerak Bumi. Inilah penyebab mengapa pesisir selatan Jawa (yang duduk tepat di atas zona subduksi) lebih merasakan getaran gempanya. Sementara pesisir utara relatif senyap & tidak merasa apa-apa. Meski tergolong gempa kuat, namun getarannya adalah lemah. Jadi tak perlu dikhawatirkan.
Tapi jangan lupa, gempa bumi intralempeng yang sangat dalam ini tetap bisa merusak. Seperti pada 5 Agustus 2007 gempa sangat dalam yang episentrumnya di utara Indramayu dengan magnitudo M7,5 mengirim getaran merusak (ringan) ratusan rumah di Cianjur. Sementara pesisir utara Jawa Barat malah baik² saja.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.