Sebelumnya melanjutkan tulisan ini, terlebih dahulu saya haturkan duka cita mendalam dengan gugurnya Serma Rama Wahyudi yang merupakan bagian dari Tim Perdamaian PBB di Kongo. Prajurit TNI AD Sersan Mayor Rama Wahyudi, merupakan prajurit TNI dari Detasemen Peralatan 1/4 Pekanbaru. Menurut Komandan Detasemen 1/4 Pekanbaru, almarhum merupakan prajurit terbaik di detasemennya. Serma Rama Wahyudi terpilih menjadi perwakilan untuk ditugaskan ke Kongo sejak Desember 2019 lalu. Nah, tractor head UD Trucks milik UN ini menjadi saksi bisu gugurnya seorang prajurit TNI karena diserang kelompok bersenjata. Ia merupakan bagian dari Tim Perdamaian PBB di Kongo.
Truck ini menjadi saksi bisu gugurnya Sersan Mayor Rama Wahyudi di Kongo |
Dari informasi pusat penerangan TNI, korban Sersan Mayor Rama Wahyudi diserang di wilayah Makosabo. Penyerangan terjadi saat pengiriman ulang logistik bagi prajurit TNI, yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q. Satgas TNI tengah membangun sebuah jembatan untuk sarana pendukung warga setempat. Namun konvoi kendaraan mereka diserang tembakan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa membenarkan jika satu prajurit tni telah gugur di Kongo. Sementara satu tentara lain dilaporkan terluka.
Sersan Mayor Rama Wahyudi |
Kronologi Gugurnya Sersan mayor Rama Wahyudi Di Kongo
Terkait hal ini, Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M.P. Sibuea mengonfirmasi bahwa Rama gugur saat pasukan melakukan pengiriman ulang logistik untuk pembangunan jembatan ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco.
"Tim sedang melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat," ujar Sibuea dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (24/6/2020)
Saat perjalanan kembali ke Central Operation Base (COB), truk pengangkut logistik yang ditumpangi Serma Rama Wahyudi dihadang kelompok bersenjata Allied Democratic Forces (ADF) yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.
"Pasukan dihujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo," ungkapnya.
Akibat kontak senjata itu, Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri. Sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma MONUSCO.
Sebagai informasi, Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco merupakan satgas PBB dari Indonesia yang banyak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di daerah misi dan telah mendapatkan apresiasi besar dari Markas PBB, salah satunya adalah program pembangunan dan rehabilitasi jalan Kasinga-Kadidiwe, Kongo.
Pemberontak Allied Democratic Forces (ADF)
Pelaku serangan, ADF merupakan gerilyawan bersenjata yang memindahkan aksi terornya dari Uganda ke Republik Demokratik Kongo pada 1990-an. ADF mulanya menyebar teror karena menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni. Namun pada 1995, ADF menetapkan beberapa wilayah di Republik Demokratik Kongo sebagai pusat operasinya.
PBB melalui website resminya, menyampaikan ADF telah menewaskan 15 anggota pasukan perdamaian PBB di markas mereka yang terletak dekat perbatasan Kongo dan Uganda pada Desember 2017.
PBB Kutuk Serangan Di Kongo
Sektretaris Jenderal PBB António Guterres turut menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga Sersan Rama dan Pemerintah Indonesia. Ia menyebut serangan terhadap pasukan perdamaian PBB sebagai bagian dari kejahatan perang. Untuk iu, Guterres mendesak Pemerintah Republik Demokratik Kongo untuk menyelidiki dan membawa para pelaku ke pengadilan.
Tidak hanya itu, Dewan Keamanan PBB dan Kepala MONUSCO Leila Zerrougui juga mengutuk keras serangan tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa lewat unggahan salah satu pejabatnya di media sosial Twitter, mengutuk serangan milisi di Kota Beni, Republik Demokratik Kongo, yang menewaskan seorang pasukan pemelihara perdamaian asal Indonesia, Sersan Mayor Rama Wahyudi.
"Saya mengutuk keras serangan pengecut di Beni, kemarin (22/6) yang menewaskan seorang anggota pasukan perdamaian asal Indonesia yang bertugas untuk MONUSCO," kata Kepala Departemen Operasi Perdamaian PBB, Jean-Pierre Lacroix, sebagaimana tertulis dalam cuitannya di Twitter, Selasa (23/6).
I strongly condemn the killing of a @MONUSCO peacekeeper from Indonesia in a cowardly attack in the Beni region yesterday. This crime must not go unpunished. I reiterate my gratitude to Indonesia for its strong support to the @UN and @UNPeacekeeping. pic.twitter.com/cS6aEG6q5M— Jean-Pierre Lacroix (@Lacroix_UN) June 23, 2020
Lacroix memastikan aksi teror tersebut harus ditindak oleh aparat hukum. Dalam cuitan tersebut, ia juga menyampaikan rasa syukur kepada Pemerintah Indonesia karena senantiasa mendukung PBB dan Misi Perdamaian PBB.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.