Scania, Volkswagen dan Siemens Uji Coba Truck Listrik dengan Pantograf di Jerman

Jerman mulai uji coba truck listrik dengan pantograf untuk menyalurkan listrik dari kabel saluran udara. Pemerintah Jerman sendiri ikut mendanai proyek penelitian demi mengembangkan teknologi jalan listrik untuk eHighways. Dalam proyek ini Volkswagen Group Research bersama dengan Siemens mengembangkan teknologi sedangkan truck hibrida listrik dipasok oleh Scania. Jalan yang disediakan antara lain di Schleswig-Holstein pada A1 Autobahn yang dekat dengan Lübeck, satu di Hessen pada Autobahn A5 di selatan Frankfurt, dan yang ketiga di Baden-Württemberg di jalan raya federal B462.

Scania, Volkswagen Dan Siemen Test Jalan Truck Listrik Dengan Pantograf Di Jerman

Proyek penelitian ini dikelola oleh Volkswagen Group Research, yang akan berkontribusi dengan sumber daya dan pengetahuan mengenai elektrifikasi kendaraan untuk mobil penumpang, dan menyelidiki sinergi penelitian untuk elektrifikasi kendaraan komersial berat. Pada tahap pertama proyek, Scania menyediakan dua truk prototipe truck hibrida listrik dengan powertrains yang berbeda: satu unit truck memiliki baterai tunggal dengan kapasitas 15 kWh, dan satu truck memiliki beberapa baterai untuk kapasitas yang lebih besar.

Zero carbon footprint, quieter vehicles, good driveability and no exhaust emissions. Continuous charging along electric roads has huge potential for heavy transport. #electrification pic.twitter.com/Wy3ssJwttr
— Scania Group (@ScaniaGroup) March 9, 202

Mirip dengan uji coba truk hibrida listrik Scania yang sedang berlangsung di jalan listrik di Swedia, uji jalan umum pertama di dunia tentang teknologi ini, tes Jerman juga akan melihat truk Scania yang dilengkapi dengan kolektor daya pantograph yang dikembangkan oleh Siemens yang dipasang pada bingkai di belakang kabin.

Agak unik memang, sebuah sistem yang memungkinkan truk menarik daya listrik dari kabel udara sepanjang 10 kilometer (6,2 mil) dari autobahn pada hari Selasa, menurut pemerintah Jerman. Ini adalah tes pertama di jalan umum di Jerman. Dengan teknologi yang dikembangkan oleh Siemens (SIEGY), sistem ini memungkinkan rig besar dengan peralatan khusus yang dipasang di atap truck untuk terhubung ke saluran listrik saat berjalan dengan kecepatan hingga 90 kilometer per jam (56 mil per jam). Truk akan berjalan dengan motor listrik ketika terhubung ke kabel listrik saluran udara, dan akan menggunakan sistem hybrid ketika mereka kembali ke jalan tradisional. Di truck ini ada sensor yang akan mendeteksi kapan kabel overhead tersedia.

Seperti dilansir CNN dalam artikel berjudul "Germany is opening its first electric highway for trucks" Siemens mengatakan sistem eHighway-nya menggabungkan efisiensi rel listrik pada kereta dengan fleksibilitas truck. Manfaat lain adalah pengurangan tajam dalam emisi CO2 dan nitrogen oksida. Siemens berpendapat bahwa sistem dapat diintegrasikan dengan infrastruktur jalan yang ada, teknologi ini menjadi cara praktis untuk mengurangi emisi dan konsumsi energi di mana kereta api tidak layak.

Dalam uji coba di Jerman, jalan yang digunakan adalah bagian dari jalur penting antara bandara Frankfurt dan kawasan industri di dekatnya. Dua bentangan lagi ada di jalan raya. Pemerintah Jerman menghabiskan dana € 70 juta ($ 77 juta) untuk mengembangkan truk yang dapat menggunakan sistem ini. Siemens mengatakan bahwa seorang pemilik truk dapat menghemat € 20.000 ($ 22.370) untuk bahan bakar lebih dari 100.000 kilometer (62.137 mil).

Bila sistem ini bisa berjalan dimasa depan tentu bisa mengurangi polusi dan beban biaya operasional. Seperti kita ketahui bersama, truk adalah salah satu pengguna minyak tinggi di dunia. Mengenai konsumsi bahan bakar truck pun sering dibahas oleh Forum Transportasi Internasional, yang merupakan bagian dari Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi. Menurut kelompok tersebut, transportasi logistik akan mencakup 15% dari proyeksi peningkatan emisi CO2 global hingga tahun 2050.

Memangkas emisi karbon dari transportasi termasuk pengangkutan merupakan bagian penting dari Perjanjian Iklim Paris 2015, yang bertujuan membatasi pemanasan global hingga di bawah 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Dengan demikian proyek-proyek seperti yang ada di Jerman ini dapat menjadi bagian dari solusi yang mencakup peningkatan penggunaan kereta api dan truck listrik.

"Truk listrik adalah solusi yang sangat efisien untuk transportasi netral karbon," kata Rita Schwarzelühr-Sutter, sekretaris negara di Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan seperti dikutip dari CNN.