Setelah di akhir tahun 2018 Opera browser untuk Android menambahkan walet atau dompet mata uang crypto yang mendukung eter ethereum dan token lainnya menggunakan standar jaringan ERC-20, kini Browser Opera (versi Android) mendukung web desentralistik buatan Unstoppable Domains. Melalui siaran pers pada 30 Maret 2020, Opera mengumumkan bahwa mereka telah memperkenalkan kemampuan Web 3 kepada pengguna seluler dan komputernya. Di Opera kini bisa membuka domain berekstensi .CRYPTO yang berbasis teknologi blockchain dan IPFS. Domain berekstensi .ZIL dan .CRYPTO dibuat menggunakan smart contract di blockchain Ethereum dan dipadukan dengan blockchain Zilliqa. Sedangkan data-data website disimpan secara desentralistik menggunakan protokol IPFS (Interplanetary File System). Sebelum Opera support fitur ini, kita diharuskan membuka domain berekstensi .CRYPTO menggunakan peramban khusus, yakni Unstoppable dan di Google Chrome melalui ekstensi khusus.
Dengan sistem IPFS, data tersimpan lebih aman dan websitenya relatif sulit diblokir. Ini berbanding terbalik dengan centralized website yang mengandalkan domain biasa, seperti .COM, .ID dan lain sebagainya. Domain macam .com karena bersifat sentralistik, maka website dapat dengan mudah diblokir oleh pemerintah, misalnya. Selain itu IPFS bersifat peer-to-peer, sehingga jika satu server bermasalah, maka data terus tersedia ada dan website kita selalu dapat diakses.
With the newest Opera browser for Android update, you can purchase crypto directly from your crypto wallet, access the decentralized web with @IPFSbot support, & register .crypto domain names & wallet addresses! Check this out: https://t.co/z9K3UH8AJ5 @sendwyre @unstoppableweb
— opera (@opera) March 30, 2020
Apa Itu Blockchain?
Blockchain adalah sistem pencatatan di buku besar digital yang tidak dapat diubah maupun dihapus keaslian catatannya. Jadi, apabila kita memasukkan data maka pencatatannya tidak akan ada satu orang pun yang dapat mengubah keaslian informasi yang ada. Sederhananya, blockchain adalah sistem pembukuan yang terdesentralisasi. Setidaknya ada lima prinsip kerja blockchain menurut Harvard Business Review:
1. Database terdistribusi (pengguna punya akses yang sama ke seluruh data);
2. Transmisi peer to peer (transaksi tanpa melalui nod perantara);
3. Transparansi tanpa pseudonimitas/identitas palsu (tiap pengguna memiliki alamat berisi 30 karakter alfanumerik atau lebih);
4. Catatan yang irreversible (transaksi tersusun secara urutan kronologi menggunakan pengamanan cryptography);
5. Dan logika komputasional (transaksi bisa otomatis dilakukan ketika kriteria tertentu terpenuhi).
Di abad 20 muncul teknologi internet dan komputer yang membuat ledger yang semula dimuat di buku (ditulis tangan) kemudian diketik dan di-print. Lalu tahun 2008 lalu pasca krisis keuangan global, Satoshi Nakamoto mengembangkan sistem pembukuan terdistribusi (distributed ledger) yang kemudian dikenal sebagai blockchain saat ini.
Jadi sesuai namanya, Rantai blok, blockchain atau semula dieja block chain adalah record yang terus berkembang, disebut block, yang terhubung dan diamankan menggunakan teknik kriptografi. Setiap blok biasanya memuat hash kriptografis dari blok sebelumnya, timestamp, dan data transaksi. Maka secara desain, blockchain resistan terhadap modifikasi data.
Apa Itu Teknologi Inter Planetary File System (IPFS)
InterPlanetary File System ( IPFS ) adalah protokol dan jaringan peer-to-peer untuk menyimpan dan berbagi data dalam sistem file terdistribusi. IPFS diluncurkan dalam versi alfa pada Februari 2015, dan pada bulan Oktober tahun yang sama dijelaskan oleh TechCrunch sebagai "menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut. IPFS menggunakan pengalamatan konten untuk mengidentifikasi secara unik setiap file dalam ruang nama global yang menghubungkan semua perangkat komputasi. Dengan menggunakan IPFS, data lebih terjamin aman dibandingkan dengan penyimpanan dan distribusi data yang sentralistik.
Dalam IPFS, sekumpulan file akan disimpan dalam blok. Setiap simpul akan menyimpan sebagian file termasuk data unik (finger print) setiap file. Ini bermanfaat agar memudahkan pengguna lain untuk membaca file. Tingkat keamanan data yang lebih tinggi di IPFS dimungkinkan, karena data “dipotong-potong” dalam satuan kecil, dienkripsi dan disebarkan ke simpul jaringan. Karena menerapkan sistem peer-to-peer, ketika satu node (simpul berupa komputer server) padam, maka data yang diunduh disediakan oleh sejumlah simpul lainnya yang aktif.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.