Sebagai penggemar sains dan astronomi, kali ini saya akan sedikit mengulas mengenai Nabi Idris. Dalam catatan sejarah kita ketahui Nabi Idris mewariskan ilmu astronomi kepada bangsa Sumeria Kuno (Irak Kuno). Kita telah mengetahui Al-Biruni, Al-Khawarizmi, Ibnu Khaldun, dan Al-Kindi sebagai tokoh yang telah menghasilkan sejumlah karya yang sangat fenomenal yang karya-karya mereka menjadi pusat studi para astronom berikutnya. Nah, jauh sebelum itu, ilmu astronomi sudah dirintis sejak zaman Nabi Idris AS. Ia mewariskan ilmu falak kepada bangsa Sumeria Kuno sekitar tahun 4.500-1.700 sebelum Masehi (SM). Konon, Nabi Idris dulunya bernama Hurmus Al-Haramisah. Dinamakan Hurmus karena ia ahli dalam ilmu perbintangan. Dan dinamakan Idris, karena ia pandai menulis atau suka belajar (daras). Demikian disebutkan dalam Tarikh al-Hukama.
Disebutkan, bangsa Sumeria Kuno telah mempelajari ilmu perbintangan untuk mengetahui masa bercocok tanam yang baik. Misalnya, rasi bintang Taurus yang dipercaya sebagai masa awal musim semi dan cocok untuk menanam, sedangkan rasi bintang Virgo dipergunakan sebagai saat tepat untuk memanen. Bangsa Sumeria Kuno juga dikenal sebagai bangsa pertama yang membuat pembagian bulan dalam setahun menjadi 12 bulan (zodiak) sekaligus membaginya dalam tabel. Adalah para pemikir Kerajaan Babilonia yang menemukan dua belas gugusan besar bintang-bintang di cakrawala, yang mereka bayangkan sebagai satu lingkaran, dengan menghitung jalannya bulan, dihasilkan hari. Dengan menghitung jalannya matahari dihasilkan tanggal, bulan, serta tahun hingga akhirnya terjadi ilmu penanggalan. Dalam Alquran telah dijelaskan tentang pembagian bulan dalam setahun, yakni sebanyak 12 bulan (Lihat Surah At-Taubah ayat 36).
Dari sinilah kemudian, ilmu tentang perbintangan ini bergulir hingga ke India Kuno, dan Cina, bahkan hingga pada generasi Muslim di era abad ke-7 sampai 12 Masehi. Mereka memperkenalkan berbagai istilah dalam dunia perbintangan atau astronomi. Ada astrolabe, rubu, tympan, dan lain sebagainya. Penemuan ilmuwan Muslim tentang gugusan bintang melahirkan ilmu geometri, matematika, ilmu ukur, dan ilmu hitung. Awalnya, ilmu astronomi hanya dipergunakan untuk masa bercocok tanam. Namun, seiring perkembangannya, ilmu ini terus berkembang. Dari waktu bercocok tanam, saat panen, penanggalan, hingga penentuan arah kiblat.
Nabi Idris Mengenalkan Tulisan Pertama Kali
Nabi Idris Alaihissalam (AS) adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah kepada kaumnya. Menurut sebagian riwayat, sebagaimana dikutip Sami bin Abdullah Al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Idris diutus kepada kaum dari Nabi Syits AS atau keturunan Qabil, putra Nabi Adam AS, di wilayah Irak kuno. Nabi Idris AS, diakui banyak pihak seperti ulama dan ahli tafsir, adalah seorang nabi yang memiliki keistimewaan. Keistimewaan itu di antaranya adalah kemampuannya dalam menulis, menjahit, mempelajari ilmu perbintangan (astronomi), dan lain sebagainya.
Afis Abdullah dalam karyanya yang berjudul Nabi-nabi dalam Alquran, dengan mengutip sejumlah keterangan ulama, menyebutkan, Idris dilahirkan di Munaf (Memphis), Mesir, kemudian berdakwah menyiarkan agama Allah hingga wilayah Irak kuno. Kelompok lain berpendapat, Idris dilahirkan dan dibesarkan di Babilonia.
Al-Maghlust menyebutkan, Idris diperkirakan hidup pada 4533-4188 sebelum Masehi (SM). Usianya diperkirakan sekitar 345 tahun. Ada pula yang menyebutkan, usianya 308 tahun. Hal ini juga disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Qishash al-Anbiyaa' yang mengutip keterangan dari Ibnu Ishaq.
Ibnu Ishaq menyatakan, Idris adalah manusia (orang) pertama kali yang menulis dengan pena. Sebagian orang mengatakan bahwa Idris-lah yang dimaksud dalam hadis yang diriwayatkan Muslim dari Mu'awiyah bin Al-Hakam As-Sulami ketika Rasulullah SAW ditanya tentang tulisan di atas pasir.
Rasul SAW bersabda, ''Dahulu, ada seorang nabi yang menulis dengannya (maksudnya menulis di atas pasir). Barang siapa yang sejalan dengan tulisannya, demikian itulah (tulisannya).''
Kepandaian menulis yang dimiliki Nabi Idris AS sejalan dengan hadis Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad yang menyatakan, ''Makhluk yang pertama kali Allah ciptakan adalah pena. Lalu, Dia berkata kepada pena tersebut, 'Tulislah.' Maka, pada saat itu, berlakulah segala apa yang ditetapkan hingga akhir Kiamat.'' (Lihat Musnad Ahmad RA).
Syekh Mun'im Ibrahim dalam bukunya Ma Qabla Khalqi Adam (Adakah Makhluk Sebelum Adam, Menyingkap Misteri Awal kehidupan) dan Wafqat ma'a Abi Adam menyatakan, makhluk yang pertama kali diciptakan adalah qalam (pena).
Dari Ubadah bin As-Shamit, ia berkata, ''Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Awal makhluk yang Allah SWT ciptakan adalah pena. Lalu, Dia berkata kepada pena, 'Tulislah.' Pena berkata, 'Apa yang aku tulis?' Allah berkata, 'Tulislah apa yang akan terjadi dan apa yang telah terjadi hingga hari Kiamat'.''
Syekh Mun'im menegaskan, pena adalah makhluk pertama yang diciptakan. Pendapat ini telah dikuatkan Ibnu Jarir dan Nashiruddin al-Albani RA. Selanjutnya, Allah menciptakan tinta. Lalu, air, arasy, kursi, lauh al-mahfuzh, langit, bumi (semesta), malaikat, surga, neraka, jin, iblis (setan), dan Adam AS.
Nah, Dalam buku berjudul Kitab Peninggalan-Peninggalan Bersejarah Para Nabi karya Abdul Syukur al-Azizi disebutkan, Nabi Idris AS adalah penemu tulisan pertama dalam sejarah peradaban umat manusia. Pernyataan ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwiyatkan Muslim dari Mu'awiyah bin al-Hakam as-Sulami, yakni: ''Dahulu, ada seorang nabi yang menulis dengannya (maksudnya menulis di atas pasir). Barang siapa sejalan dengan tulisannya, demikian itulah (tulisannya)".
Hadis Nabi Muhammad SAW ini menjelaskan firman Allah SWT dalam Alquran surah Maryam (19) ayat 56 yang artinya: "Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut di dalam Alquran). Sesungguhnya, ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan, kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.''
Menurut Abdul Syukur, manusia sudah berbicara menggunakan 72 bahasa pada masa Nabi Idris AS. Saat berdakwah kepada kaumnya, ia sudah menggambar pembangunan kota-kota, sehingga kota yang berhasil dibangunnya berjumlah 188 kota. Berdasarkan catatan sejarah, sekitar 3.500 hingga 3.000 SM, bangsa Sumeria (Irak) telah dikenal sebagai bangsa paling tua di dunia yang memiliki bukti kemampuan menulis. Pada 3.000 hingga 2.000 SM, bangsa Mesir juga menunjukkan bukti yang sama. Bahkan, sekitar 2.500 hingga 2.000 SM, bangsa Mesir membuat piramida, dan bangsa Sumeria (Babilonia) membuat taman gantung yang masih bisa disaksikan hingga saat ini.
Dalam catatan sejarah, bukti-bukti adanya karya tulis tertua memang ditemukan di tempat Nabi Idris menyeru kaumnya, yaitu tempat bangsa Sumeria. Hal ini semakin menguatkan bahwa Nabi Idris AS adalah manusia pertama yang mengenalkan tulisan. Bahkan, beberapa tahun silam, ilmuwan modern dan para ahli arkeologi berhasil menemukan sejumlah perabotan dan barang-barang yang diperkirakan berusia 4.000 tahun. Beberapa benda yang berhasil ditemukan adalah sebuah lempengan dari tanah yang berasal dari zaman Sumeria. Di atas lempengan itu, terdapat tulisan tentang matematika dalam bentuk tulisan huruf paku.
Selain menulis diatas pasir, Nabi Idris AS juga dikenal sebagai manusia pertama yang menulis menggunakan pena. Para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah kuno yang diklaim terkait dengan Nabi Idris AS. Oleh para sejarawan, naskah kuno itu disebut Kitab Henokh. Salah satu cerita dalam kitab itu berisi tentang peradaban tertua di bumi Lemuria, Atlantis yang hilang ditelan bumi. Juga, prediksi tentang banjir besar yang akan terjadi di bumi.
Para ilmuwan itu menduga Kitab Henokh ditulis Nabi Idris yang juga dikenal dengan nama Akhnukh yang dalam bahasa Ibrani disebut Henokh.
Selain dikenal sebagai orang yang pertama menggunakan pena, Nabi Idris AS juga dikenal sebagai ahli perbintangan. Nabi Idris adalah orang yang pertama kali menggunakan bintang sebagai penunjuk arah, waktu yang tepat untuk bercocok tanam, memperkirakan kondisi cuaca, dan lain-lain.
Dan sekarang kita makin paham, Nabi Idris AS merupakan salah satu nabi yang memiliki banyak keistimewaan. Nabi Idris AS dikenal sebagai nabi yang sangat pintar, orang yang pertama kali menciptakan tulisan dan menemukan alat tulis, pandai menggambar, menjahit, serta ahli astronomi.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.