SpaceX kembali berhasil meluncurkan 60 satelit Starlink ke orbit hari ini (18 Maret), meskipun ada kendala mesin selama penerbangan, sehingga tidak dapat melakukan pendaratan roket di laut untuk menutup misi. Upaya untuk mendaratkan Falcon 9 di Samudra Atlantik di kapal drone SpaceX pun tidak berhasil. Meski demikian Falcon 9 telah membuat rekor baru dengan peluncuran kelima pada penerbangan yang berangkat pukul 8:16 pagi waktu setempat (12.16 GMT) dari pangkalan 39A di NASA Space Center Florida.
CEO spaceX, Elon Musk, mengatakan Falcon 9 mengalami kerusakan salah satu dari sembilan mesinnya selama perjalanan ke luar angkasa, tetapi masih dapat mengirimkan satelit Starlink-nya ke orbit.
"Salah satu mesin sempat shutdown diawal pada pendakian, tetapi itu tidak mempengaruhi pengiriman ke orbit," Musk menulis di Twitter setelah peluncuran.
Yeah. There was also an early engine shutdown on ascent, but it didn’t affect orbit insertion. Shows value of having 9 engines! Thorough investigation needed before next mission.— Elon Musk (@elonmusk) March 18, 2020
"Investigasi menyeluruh diperlukan sebelum misi berikutnya."
"Tahap pertama kami berhasil, tetapi sayangnya kami mendapatkan konfirmasi bahwa kami tidak dapat mendaratkan tahap pertama itu hari ini," kata insinyur manufaktur SpaceX, Jessica Anderson, dalam komentar di Twitter. Ini mengecewakan, tetapi misi utama Starlink berjalan sesuai rencana.
Menjelang peluncuran, pagi berkabut di pantai, tapi untungnya kabut itu hilang sebelum lepas landas. Sembilan mesin Merlin 1D pada roket pun menerangi langit pagi saat roket naik ke orbit, gemuruh dari mesin roket menggelora dan memicu alarm mobil di dekatnya pada berbunyi.
Penerbangan hari ini juga menandai keenam kalinya sejumlah satelit Starink telah diantarkan ke orbit, sehingga jumlah total satelit menjadi lebih dari 350. Perusahaan memiliki beberapa misi Starlink untuk tahun ini termasuk 180 satelit tambahan yang akan diluncurkan.
Menurut situs space.com, SpaceX berencana meluncurkan satelit yang mencakup wilayah Amerika Serikat dan Kanada tahun ini. Seperti yang diungkapkan Musk sebelumnya bahwa perusahaan membutuhkan suatu tempat untuk meluncurkan 400 hingga 800 satelit di orbit.
Seperti telah kita ketahui bersama, saat satelit naik ke ruang angkasa tahap pertama Falcon 9, menandai kali pertama perusahaan menerbangkan booster lima kali dijuluki B1048.5 oleh SpaceX, sebelum meluncurkan tiga satelit komunikasi yang berbeda. Kemudian SpaceX memperkenalkan roket versi upgrade dari Falcon 9-nya, yang disebut Block 5 pada tahun 2018. Versi ini dirancang untuk membantu perusahaan aerospace lebih berhemat. Blok 5 Falcon dirancang untuk terbang 10 kali dengan sedikit perbaikan di antara penerbangan dan 100 kali terbang sebelum kendaraan akan pensiun.
Tahap pertama ini pertama kali terbang pada Juli 2018. Misi berikutnya, peluncuran satelit pengamatan Bumi milik Argentina tiga bulan kemudian. Dua penerbangan berikutnya terjadi pada 2019, di bulan Februari dan di bulan November. Tapi ternyata itu tidak membuat SpaceX puas. Musk sering menyesali bahwa ia ingin melihat perjalanan ke luar angkasa semulus udara. Artinya, yang akan dilakukan roket hanyalah mengisi bensin di antara penerbangan tanpa harus ada perbaikan.
Pada tahap pertama rata-rata membutuhkan waktu sekitar empat bulan antara penerbangan dan terpendek adalah dua bulan. Hal itu terjadi karena setelah setiap penerbangan, insinyur dan teknisi harus masuk dan memeriksa semuanya untuk memastikan semua berfungsi. Namun, tim terus belajar, sehingga saat mereka mendapatkan lebih banyak data penerbangan (terutama setelah beberapa penerbangan dari kendaraan yang sama), mereka dapat lebih baik menentukan apa yang perlu dan tidak perlu diperiksa setiap kali. Pada akhirnya, perusahaan ingin mengurangi waktu menjadi hanya 30 hari saja. Filosofi SpaceX masih sama, roket dapat digunakan kembali adalah kunci untuk mengurangi biaya penerbangan ruang angkasa. Untuk itu, perusahaan mendesain Falcon 9 agar dapat digunakan kembali. Awalnya perusahaan bekerja untuk memulihkan bagian roket yang paling mahal: tahap pertama. menurut Musk, tahap pertama menyumbang hampir 60% dari biaya kendaraan. Sampai saat ini, SpaceX telah memulihkan 51 booster tahap pertama, termasuk hari ini. Tapi SpaceX tidak berhenti di situ. Ia ingin menggunakan kembali sebanyak mungkin roket.
Saat ini, roket Falcon 9 berharga sekitar $ 62 juta, meskipun SpaceX telah berhasil menggunakan terbang kembali, Musk ingin sampai ke titik di mana lebih banyak bisa digunakan kembali. Untuk itu, SpaceX juga berusaha untuk memulihkan dan menggunakan kembali fairing kerucut pada hidung yang melindungi kargo roket saat bergerak melalui atmosfer. Setiap fairing berharga sekitar $ 6 juta, terhitung sekitar sepersepuluh dari biaya keseluruhan roket. Secara historis perangkat keras dibuang dan sekali pakai, tetapi kemampuan SpaceX untuk memulihkan dan menggunakannya kembali menjadi kemenangan besar bagi SpaceX. Untuk memfasilitasi penggunaan kembali, fairings Falcon 9 diprogram untuk bisa menavigasi diri kembali ke Bumi, dan dilengkapi dengan parasut yang memungkinkan mereka untuk mendarat dengan lembut baik di laut atau di jaring dari kapal pemulihan.
Dua kapal yang dijuluki GO Ms. Tree dan GO Ms. Chief dirancang untuk menangkap fairing saat mereka meluncur kembali ke Bumi. Sampai saat ini, GO Ms. Tree telah membuat tiga tangkapan sukses, sedangkan GO Ms Chief belum mengambil fairing yang jatuh. Nah Saat peluncuran hari ini, kapal-kapal pemulihan SpaceX tidak dapat menangkap fairing yang jatuh, tetapi berhasil menariknya dengan cepat dari laut. Setelah peluncuran, fairing dibawa keluar dari lautan, direhabilitasi, dan diterbangkan lagi.
Sumber: space.com SpaceX launches 60 Starlink satellites into orbit, misses rocket landing
Sumber: space.com SpaceX launches 60 Starlink satellites into orbit, misses rocket landing
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.