Kita mungkin sering bertanya dalam hati setiap melihat peta jalur penerbangan Amerika Serikat ke Asia kenapa tidak melewati samudera Pasifik. Apalagi bila kita melihat peta datar 2D, jika pesawat melewati samudra Pasifik tentu akan lebih pendek lintasannya. Penerbangan dari Amerika Serikat ke Asia biasanya melakukan perjalanan ke utara melewati Alaska/Siberia daripada lurus melintasi Pasifik, kenapa? Bukankah perjalanan jadi lebih jauh karena pesawat harus melewati rute memutar?
Mungkin kita yang awam berpikir pesawat menghindari Samudra Pasifik karena alasan keselamatan. Jawaban sebenarnya bukan itu, pesawat tidak melewati Samudra Pasifik justru untuk menghemat bahan bakar dan waktu tempuh. Mengutip laman USA Today, pertanyaan mengapa pesawat tidak melewati Samudra Pasifik telah dijawab oleh pilot Ralph dari Jerman. Menurut Ralph penerbangan dari AS ke Asia melewati Alaska lebih dekat dan cepat daripada Samudra Pasifik. Hal inilah yang sering tidak kita sadari, rute yang kita anggap lebih jauh itu sebenarnya adalah rute tercepat dan terdekat. Selama ini orang melihat peta datar (peta dua dimensi), sehingga mereka menganggap terbang dari AS ke Asia lebih dekat jika melintasi Samudra Pasifik karena satu garis lurus. Padahal kan bentuk Bumi kita tidak datar.
"Menerbangkan rute melingkar lebih dekat daripada garis lurus karena keliling Bumi lebih besar di Khatulistiwa daripada di dekat Kutub," jawab Ralph di situs tanya jawab pilot USA Today.
Kok sepertinya aneh ya, yang kelihatan pendek malah jauh? Nah, disini saya mencoba menjelaskan. Silahkan lihat lagi foto pertama diatas dalam tulisan ini. Foto peta tersebut dibuat menggunakan peta datar 2D dan Google Earth, model globe Bumi 3D. Amerika ada di kanan, Rusia dan Jepang di kiri. Kepulauan Aleutian Alaska berada tepat di tengah (tempat dimana Rusia dan Alaska hampir bersentuhan).
Kemudian perhatikan peta dari Google Earth dibawah ini. Pada peta bumi yang datar dan tradisional, garis ini terlihat sangat melengkung, pergi jauh ke utara dan kemudian balik ke selatan, namun sebenarnya lebih pendek. Perlu saya sampaikan disini peta datar Bumi sangat bagus untuk digunakan pada permukaan datar misal dalam buku atau di tempel di dinding, tetapi karena Bumi tidak datar, peta ini tidak dapat dengan tepat mewakili bentuk dan jarak, sehingga setiap garis lurus yang mengarah Iebih jauh ke utara (dan mendekati ke kutub) akan terdistorsi dan melengkung ketika ditunjukkan pada peta datar yang sama (proyeksi Mercator).
Garis lurus dari Boston ke Tokyo hampir melintasi Kutub Utara, sedangkan pada peta datar, itu akan berakhir sebagai kurva yang sangat panjang. Kemudian perhatikan peta dibawah ini....
Dalam peta di atas terlihat jelas, garis biru adalah garis yang paling Iangsung dan pendek juga tampak lurus di peta datar (di globe 2D) namun sebenarnya melengkung jauh di globe 3D. Sedangkan merah terlihat jauh dan lebih lama, pada peta datar tradisional atau globe 2D, tapi sebenarnya lebih pendek pada globe 3D atau bumi yang sebenarnya. Sekarang paham kan kenapa jalur penerbangan pesawat sebenarnya tampak aneh jika kita melihatnya di peta datar.
Jadi bukan karena pesawat tidak beranu menyebrangi Samudra Pasifik. Orang-orang dari Amerika yang akan pergi ke Australia misalnya, mereka tetap akan terbang melintasi Pasifik karena lebih pendek.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.