Harga Bitcoin Kembali Naik Setelah Turun Drastis

Pasar mata uang kripto jatuh dalam beberapa hari ini mengikuti kehancuran pasar minyak dunia dan aksi jual di pasar saham. Mengutip dari CNBC International, Senin (9/3/2020), jam 10 pagi waktu Singapura, untuk bitcoin, uang kripto dengan nilai terbesar, harganya jatuh 8% dalam sehari terakhir. Meski sejak awal tahun, bitcoin tetap mencatatkan kenaikan 12%. Harga uang kripto lainnya, seperti ethereum dan XRP juga jatuh lebih dari 10%. Menurut CNBC, aksi panik jual di pasar mata uang kripto terjadi setelah harga kontrak minyak jenis Brent jatuh 30% di hari ini ke US$ 31,02/barel, yang merupakan harga terendah sejak Februari 2016.

Mengutip situs blockchainmedia.id, Bitcoin pagi (13/03/2020) ini turun hingga US$4585 (Rp67 juta), menyusul pelemahan terburuk selama 6 bulan terakhir minus 54 persen! Aksi jual besar-besaran terhadap Bitcoin terus terjadi. Jika sore kemarin Bitcoin anjlok hingga US$5.900 (Rp87 juta), pagi ini, trader Bitcoin harus menerima kekalahan sangat telak. Bayangkan saja, kurang dari 24 jam, Bitcoin kehilangan nilai lebih dari US$1300. Terpantau dari Coinmarketcap, tak tanggung-tanggung, Bitcoin luruh lebih dari minus 38,69 persen.

Menurut Kurnia Bijaksana, Trader dari The Crypto Legend Indonesia, berdasarkan indikator Fibonacci, target penurunan sekitar US$4.066.

“Sekitar level itu, bervariasi, tergantung situasi berikutnya,” pungkasnya menilik pasar BTC/USDT di Binance.

Harga Bitcoin Naik

Namun penurunan bitcoin pagi tadi hanya berumur pendek, karena harga dengan cepat rebound ke US$5.260 di siang hari. Terpantau di Indodax, Bitcoin sempat masuk support di Rp64 juta pada pukul 09.30 WIB hari ini, lalu naik cepat menjadi 84 juta kurang dari 1 jam. Untuk saat ini, para trader masih mengamati dengan seksama untuk melihat apakah bouncing oversold saat ini mengarah ke kenaikan yang berkelanjutan dalam volume pembelian yang kuat.

Harga bitcoin sendiri termasuk ke dalam aset digital yang memiliki risiko tinggi, tetapi pengembaliannya juga tinggi. Beberapa fundamental dapat memengaruhi kondisi dari harganya. Bitcoin juga mirip dengan emas. Contohnya, ketika ada perang dagang antara Amerika Serikat dan China, harga emas naik, bitcoin pun begitu.