Malam ini saya akan membahas Pohon Pule, tanaman herbal yang menurut orang tua Jawa katanya pohon angker. Kebetulan Monas kan di hijaukan lagi, ditanamin pohon lagi setelah sebelumnya ratusan pohon ditebangin imbas revitalisasi Monas. Pohon yang ditanam jenis Pulai atau Pule (Alstonia Scholaris). Padahal sebelumnya tanaman yang terdapat di Monas adalah pohon Jati, Mahoni, Trembesi, Belimbing dan Nangka. Menurut informasi sih total terdapat 191 pohon yang ditebang. Kasie Informasi UPT Monas, Irfal Guci mengatakan, penanaman itu sebagai ganti pohon-pohon yang sudah ditebang untuk revitalisasi yang kini dihentikan.
“Yang datang kemarin itu pule, pohon, lumayan besar. Cuma berapa jumlahnya dan di mana saja kemudian akan ditanam, belum tahu. Yang kemarin datang itu baru (ditanam) di pinggir sisi kiri kanan dari plaza revitalisasi,” ucapnya.
Irfal juga menjelaskan bahwa pohon baru itu diletakkan di pinggir sisi kiri dan kanan dari Plaza yang direvitalisasi. Ditegaskan Irfal bahwa penanaman pohon itu bukan dikerjakan oleh UPT Monas, melainkan oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI (Citata).
Dan ini video konvoi truck yang membawa pohon Pule yang akan di tanam di Monas.
Mengenal Pohon Pule
Nah, sekarang saya akan membahas mengenai pohon Pule ini. Pohon Pule tidak hanya berfungsi sebagai peneduh dari teriknya cahaya matahari. Pohon pule juga dipercaya memiliki banyak manfaat.
Pohon dengan nama latin Alstonia scholaris ini merupakan jenis tanaman keras yang umumnya hidup di Pulau Jawa dan Sumatra. Pule banyak dijumpai di kawasan terbuka, bersemak atau hutan campuran, hutan primer atau sekunder, hutan jati, atau pinggir ladang pada ketinggian 50-1.500 mdpl. Pule juga umumnya tumbuh di daerah dengan suhu tahunan rata-rata 12-32 derajat Celcius.
Tanaman pohon pule memiliki buah dengan bentuk yang ramping dan memanjang. Panjang buahnya mencapai 20-40 cm dan memiliki garis tengah sepanjang 4-5 mm. Di dalam buahnya terdapat biji yang berwarna coklat panjang dengan memiliki banyak rambut. Panjang bijinya mencapai 3-4 mm dengan memiliki warna putih kecoklatan. Selain itu, tanaman pohon pule juga memiliki bunga dengan panjang 1cm yang beraroma sangat harum.
Pohon Pule Sebagai Herbal
Pohon Pule juga dikenal sebagai 'obat herbal' sejak dahulu kala. Mengutip situs Always Ayurveda, pule telah dikenal sebagai tanaman obat ayurveda sejak berabad-abad lamanya. Tonik yang terbuat dari pohon pule digunakan sebagai obat penurun demam, membantu memulihkan sistem pencernaan, hingga penyakit kulit. Ekstrak etanol yang dimiliki pohon Pule kini juga tengah diteliti secara luas. Pohon ini berpotensi menjadi agen anti-inflamasi yang efektif.
Selain itu, mengutip situs Tropical, ekstrak pohon pule juga disebut dapat mengatasi menstruasi yang tidak teratur. Ekstrak kulit kayu juga telah terbukti bisa digunakan sebagai obat diare. bunga-bunga pohon pule juga bisa menghasilkan minyak esensial dengan aroma menenangkan. Pohon pule umumnya akan berbunga pada bulan Oktober.
Selain untuk kesehatan, kulit kayu pohon pule juga bisa digunakan sebagai pewarna alami. Kulit kayu pohon pule menghasilkan warna kuning yang natural.
Harga Pohon Pule
Lalu berapa harga pohon Pule? Kalau harga bibit tanaman Pule dalan polybag harganya sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu di penjual bibit tanaman. Kemudian untuk harga pohon Pule berukuran besar seperti yang di tanam harga pasarannya berkisar Rp 15-25jt/pohon di penjual tanaman taman besar (biasanya disertai jaminan 3 bulan sampai benar benar hidup). Tapi di pasar online macam Tokopedia ada yang cuma Rp 4jt per pohon besar.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.