Belum reda kontroversi mobil Wrangler Rubicon yang dijadiin mobil dinas bupati Karanganyar. Ketika itu Rubicon tiba di Bumi Intanpari pada 24 Desember 2019. Pertama kali beroperasi, Rubicon dibawa ke gedung DPRD Karanganyar untuk mengantar bupati mengikuti rapat. Dan sekarang media sosial ramai lagi dengan mobil Wrangler Rubicon seharga 1,9 M yang gagal nanjak dan harus ditarik excavator. Peristiwa ini terjadi pada Jumat 3 Januari 2020 sekitar pukul 09:00 saat rombongan Pemkab Karanganyar meninjau proyek Waduk Jlantah di Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.
Sang bupati, Juliyatmono menjajal mobil dinas barunya itu di jalur berlumpur di sekitar waduk tersebut. Dengan menyetir sendiri, dia juga mencoba menyeberangi sungai yang menurut saya cukup dangkal. Namun, mobil sport utility vehicle (SUV) buatan Amerika itu selip saat berada di tengah sungai. Mobil berwarna orange pun gagal bergerak meski rodanya terus berputar. Juliyatmono mengaku kalau gardan mobilnya terganjal batu di dasar sungai. Akhirnya sang bupati pun akhirnya menyerah dan mempercayakan excavator untuk menarik mobil dinasnya.
Selang beberapa menit, excavator datang untuk mengevakuasi mobil berpelat nomor AD 1 F itu. Mobil diikat dengan tali kemudian ditarik menggunakan excavator. Meski sudah ditarik excavator, mobil masih terlihat agak kesulitan saat menanjak di jalan berlumpur, tanda sang bupati kurang menguasai dan kurang lihai mengendarai mobil ini. Meski mengalami sedikit kesulitan, akhirnya mobil dapat dievakuasi.
Video Jeep Wrangler Rubicon Bupati Karanganyar gagal nanjak bisa dilihat di channel PapaKenzie.
Spesifikasi Jeep Wrangler Rubicon
Seharusnya, bupati Karanganyar tidak mengalami kesulitan kalau medannya hanya seperti dalam video yang beredar mengingat mobil ini punya spek tangguh. Mari kita lihat spesifikasi mobil Rubicon ini, mengutip website jeep.co.id, Jeep Wrangler Rubicon mempunyai mesin DOHC direct-injection 2.0L turbocharging, mild hybrid dengan empat silinder inline atau segaris. Mesin ini juga dilengkapi dengan teknologi hibryd yang bernama general Global Medium Engine (GME) e torque. Dengan teknologi ini, mobil menjadi lebih bertenaga dan hemat bahan bakar. Meski hanya berkubikasi 2000 cc atau tepatnya 1.995 cc.
Meski memiliki mesin yang kecil, tetapi Mesin GME 2.0L ini sanggup memompa tenaga 270 hp dan torsi 400 Nm. Ya, tenaganya jauh lebih tinggi dibanding mesin 3.0L V6 dan hanya lebih kecil 15 hp dibanding 3.6L V6. Menurut saya, yang mengagumkan adalah dari torsinya. Torsi mesin baru ini lebih besar 47 Nm dibanding mesin Pentastar 3.6L V6 dan lebih tinggi 115 Nm dibanding yang 3.0L. Hal ini bisa terjadi karena mesin Global Medium Engine (GME) baru ini dipasang sebuah twin-scroll turbocharger. Selain itu, sistem suplai bahan bakar juga menggunakan Direct Injection sedangkan yang lama Multi-Port di mesin Pentastar dulu.
Untuk penerus kecepatan, mobil dengan dua pintu ini menggunakan transmisi otomatis 8 percepatan. Tentunya, dapat membantu Wrangler baru ini lebih efisien saat cruising di kecepatan tinggi (final drive 4,1:1) dan memaksimalkan torsi di gigi rendah (1st gear 4,7:1).
Setiap varian Wrangler baru yang masuk ke Indonesia tetap menggunakan sistem penggerak empat roda part-time, yang disebut Command-Trac 4×4 di Sport & Sahara, Rock-Trac 4×4 di Rubicon. Keduanya sama-sama dapat memindahkan layout penggerak via tuas transfer case menjadi mode 2WD High, 4WD High, Netral dan 4WD Low. Bedanya, gigi low-range di Sport & Sahara ada di rasio 2,72:1, sedangkan di Rubicon lebih sadis di 4,0:1.
E-Torque Pada Jeep Wrangler Rubicon
Diatas sudah disebutkan mesin ini menggunakan e torque, kira kira fungsinya untuk apa ya? Nah, Jeep Wrangler ini mengadopsi sistem mild hybrid yang mengandalkan sebuah motor listrik mungil. Sistem ini disebut e-Torque dan memiliki beberapa fungsi.
Pertama, untuk torsi instan di awal yang mengantisipasi minimnya tenaga dari mesin lebih kecil di putaran rendah. Karena hanya berupa motor listrik kecil, saat bantuan tenaganya habis akan diisi oleh peran turbocharger sehingga dapat mensimulasikan mesin berkapasitas besar. Hal ini sangat krusial di medan off-road yang sangat membutuhkan tenaga seketika saat menginjak pedal gas.
Kedua, transfer tenaga motor listrik ini juga digunakan untuk mengisi kekosongan perpindahan transmisi sehingga terasa lebih cepat.
Kemudian untuk kaki-kaki menggunakan pelek ukuran 17, Aluminum Polished With Mid-Gloss Black Pockets dibalut dengan ban LT285/70R17 BF Goodrich KO2 All-Terrain dengan ukuran 33 inci. Rubicon ini memiliki panjang 4.237 mm, lebar 1.875 mm, tinggi 1868 mm dengan jarak roda 2.460 mm. Dengan spek demikian, seharusnya tidak mengalami kesulitan menghadapi medan offroad seperti diatas.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.