Lansia adalah kelompok orang yang paling rentan mengalami kekurangan gizi. Penuaan membuat mereka mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh yang dapat mempengaruhi nafsu makan. Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan gangguan makan dan kekurangan gizi termasuk kekurangan vitamin D. Vitamin D adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh guna menjaga kadar kalsium dan fosfat. Vitamin yang larut dalam lemak ini diperlukan tubuh untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfat, yaitu mineral yang penting bagi pembentukan dan perlindungan tulang dan gigi.
Vitamin D punya peran yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Tanpa vitamin D, tubuh tidak dapat menyerap kalsium yang merupakan komponen utama tulang. Vitamin D juga dapat melindungi dari kanker dan diabetes. Sumber vitamin D terbaik adalah sinar matahari pagi. Kulit kita akan mengubah kolesterol khusus menjadi vitamin D begitu terpapar oleh sinar matahari. Akan tetapi, gaya hidup lansia yang kurang aktif dan kebanyakan menghabiskan waktu di dalam ruangan bisa menghambat mekanisme tersebut. Terlebih, kerja kulit dalam mensintesis vitamin D mulai menurun begitu memasuki usia lanjut. Pada orang lanjut usia seperti ibu saya yang berusia 75 tahun pasti lebih sulit untuk menyerap vitamin D karena mungkin tidak mendapatkan paparan sinar matahari secara teratur. Dalam hal ini, mengonsumsi suplemen vitamin atau multivitamin yang mengandung vitamin D dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang dan meningkatkan daya ingat.
Hasil studi mengaitkan kekurangan vitamin D dengan kondisi seperti demensia, depresi, diabetes, autisme, dan skizofrenia. Itu sebabnya, seiring bertambahnya usia, sangat penting untuk memastikan tubuh mendapatkan jumlah vitamin D yang tepat.
Menurut National Institutes of Health (NIH), jumlah vitamin D harian yang disarankan adalah 400 IU untuk bayi 0–12 bulan, 600 IU untuk anak-anak dan dewasa, serta 800 IU untuk lansia.
Seiring dengan menurunnya fungsi sel-sel tubuh saat memasuki usia lanjut, suplementasi vitamin dan mineral terkadang dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi kesehatan. Penelitian mengindikasikan, kombinasi vitamin D plus kalsium akan sangat membantu, khususnya bagi mereka yang sudah memasuki usia senja.
Vitamin D dan kalsium memang dikenal sebagai zat pembentuk tulang. Perempuan usia lanjut biasanya mengonsumsi suplemen ini untuk menangkal penyakit pengeroposan tulang atau osteoporosis. Sementara itu, sejumlah uji coba pun menunjukkan, kombinasi kedua zat itu dapat mencegah keretakan dan patah tulang pada orang lansia.
Suplemen Vitamin D
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan nutrisi, ada produk suplemen yang banyak dijual di pasaran. Suplemen ini membantu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin harian para lansia.
Renovit Gold
Bagi Anda yang sedang mencari produk vitamin untuk orang tua dan lansia dengan harga terjangkau, Renovit Gold adalah pilihan yang tepat. Multivitamin dan mineral untuk orang tua usia 50 tahun ke atas ini lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi orang-orang yang mengalami penurunan fungsi kognitif.
Kandungan vitamin yang melengkapi Renovit Gold ini sangat lengkap, mulai dari Vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, Asam Folat, Biotin, Kalsium, Zinc, Selenium, Mangan, Fosfor, dan Beta Karoten. Produk dalam negeri ini bisa ditemukan dengan mudah di apotek terdekat.
Nutrafor Gold
Nutrafor Gold adalah suplemen makanan yang baik untuk orang tua. Nutrafor Gold tidak hanya meningkatkan fungsi kognitif lansia saja, tetapi juga dapat menjaga kesehatan organ-organ tubuh. Kandungan alami yang terdapat di dalam produk inilah yang membuat tubuh lansia jadi lebih sehat.
Terdapat kandungan Ginkgo Biloba untuk menutrisi otak. Di samping itu, Nutrafor Gold juga diperkaya Omega-3 dan Coenzym Q10 yang berkhasiat untuk memelihara kesehatan jantung. Secara keseluruhan, kandungan vitamin dan mineral yang terdapat pada Nutrafor Gold dapat menjaga daya tahan tubuh lansia agar tidak mudah sakit.
Selain dua suplemen diatas, masih ada suplemen untuk pengobatan defisiensi dengan beberapa suplemen vitamin D yakni: D-Vit, Calcid, Calcium AD, Calc-os, Caldece, Calporosis D 500, Calporosis D 800, Caltrax, Dumocalcin Plus, Osvion Plus.
Dosis untuk mengobati defisiensi vitamin D umumnya adalah setidaknya 1.000 IU atau 25 mikrogram tiap hari. Namun jika dibutuhkan, dosis tersebut akan disesuaikan oleh dokter dengan tingkat keparahan defisiensi, kondisi kesehatan, serta umur pasien. Gunakanlah suplemen vitamin D sesuai keterangan pada kemasan. Jika merasa ragu, tanyakan kepada dokter. Konsumsi suplemen vitamin D bisa bersamaan dengan makanan atau setelah makan. Jika dikonsumsi dengan takaran yang direkomendasikan, vitamin D sangat jarang menyebabkan efek samping.
Pastikan untuk membaca bahan yang terkandung pada tiap obat. Jangan mengkonsumsi lebih dari satu suplemen yang mengandung vitamin D pada waktu yang sama untuk menghindari overdosis.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.