Dalam catatan perjalanan ke Lombok kali ini saya akan membahas Brem. Anda tau apa itu "Brem"?, Brem merupakan minuman beralkohol khas Lombok. Brem sendiri berasal dari bahasa Sasak untuk menyebut sebuah nama minuman tradisional yang terbuat dari ketan putih atau hitam yang difermentasi. Di pulau Lombok, Brem sudah dikonsumsi sejak berabad-abad lamanya.
Dan setiap ada jadwal berangkat ke Lombok menggunakan truck tronton dengan membawa galvalum dari Yogyakarta, saya selalu menyempatkan pergi ke Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara naik truck Isuzu Elf sembari ngantar barang ke toko toko disana.
Bayan adalah sebuah desa yang dihuni oleh masyarakat yang masih memegang adat budaya leluhur hingga kini. Bagi saya, Bayan sangat menarik, eksotis, dan asli. Nama-nama masyarakatnya masih memakai nama-nama zaman dahulu, lengkap dengan gelarnya. Misalnya Raden Sumbawa, Raden Kertanji, Raden Anom, Dende Ayu, Dende Ratnisah dan sebagainya. Selain itu, yang menarik dari Bayan adalah karena masyarakat Bayan mempunyai tradisi minum Brem dan mereka menyebutnya nginum Brem. Saya menyaksikan sendiri, Brem bagi orang Bayan sudah seperti saudara kembar, minum Brem sudah menjadi tradisi.
Bayan adalah sebuah desa yang dihuni oleh masyarakat yang masih memegang adat budaya leluhur hingga kini. Bagi saya, Bayan sangat menarik, eksotis, dan asli. Nama-nama masyarakatnya masih memakai nama-nama zaman dahulu, lengkap dengan gelarnya. Misalnya Raden Sumbawa, Raden Kertanji, Raden Anom, Dende Ayu, Dende Ratnisah dan sebagainya. Selain itu, yang menarik dari Bayan adalah karena masyarakat Bayan mempunyai tradisi minum Brem dan mereka menyebutnya nginum Brem. Saya menyaksikan sendiri, Brem bagi orang Bayan sudah seperti saudara kembar, minum Brem sudah menjadi tradisi.
Karena itu belum lengkap kalau saya belum mencicipi minuman khas Lombok ini bersama teman teman, seringnya sih bersama om Dhidhi, mas Aries, Bang Nurdin (pengurus penyeberangan di pelabuhan Lembar), Bang Silalahi (sopir trailer lowbed), dan mas Pahala. Biasanya sih saya juga beli beberapa botol untuk dibawa pulang.
Oh ya, apabila kita sering berkunjung ke Lombok dan sudah akrab sama warga asli Lombok maka Brem biasanya disajikan untuk menyambut tamu yang datang dan saya sarankan untuk tidak menolaknya karena bisa dianggap tidak sopan oleh tuan rumah.
Oh ya, apabila kita sering berkunjung ke Lombok dan sudah akrab sama warga asli Lombok maka Brem biasanya disajikan untuk menyambut tamu yang datang dan saya sarankan untuk tidak menolaknya karena bisa dianggap tidak sopan oleh tuan rumah.
Bagaimana Brem Khas Lombok Dibuat?
Mungkin kalian ada yang penasaran dari apa sih Brem dibuat. Nah, Minuman Brem ini dibuat dari bahan ketan yang diberi tambahan ragi tape dan didiamkan selama 3 minggu untuk proses fermentasi. Brem biasanya disimpan di lumbung padi atau dikubur di dalam tanah agar lebih enak karena suhu yang hangat. Semakin lama Brem disimpan, maka akan menghasilkan cita rasa yang berbeda dan lebih enak pastinya.
Saya pun mendapat kesempatan melihat pembuatan Brem. Brem dibuat seperti halnya kita membuat tape ketan selama fermentasi. Cairan yang keluar dipisahkan dan tape dipres untuk diambil airnya yang belum menetes. Air tape yang dihasilkan dari proses fermentasi kurang lebih 50% dari beras ketan yang diolah. Sedangkan dari perasan ketan, diperoleh juga cairan sebanyak 50%. Kedua macam cairan tersebut dinamakan Brem muda dan bila diinginkan brem yang sempurna maka brem muda harus didiamkan pada suhu ruang (Aging) antara 1 hingga 6 bulan. Produk yang telah jadi mempunyai cita rasa tertentu dan bebas dari partikel koloid. Kadar alkohol pada brem mencapai 9-25%. Pada brem kadang-kadang terjadi kontaminasi dan untuk mengatasi hal itu dapat ditambahkan sulfat sebanyak 100-200 ppm yang selain berfungsi sebagai pencegah pertumbuhan mikroba juga akan berfungsi sebagai antioksidan.
Brem ini memiliki rasa manis agak sedikit asam, berwarna putih ada juga yang merah, tergantung dari hasil fermentasi beras ketan hitam (kadang-kadang juga beras ketan putih) dengan kandungan alkohol 3-10 persen. Kadar alkohol dapat berubah ubah selama penyimpanan.
Kenaikan kadar alkohol terjadi akibat proses fermentasi yang terus berlangsung selama penyimpanan, sedangkan penurunannya karena proses esterifikasi, oksidasi, dan penguapan. Oksidasi alkohol disebabkan suasana aerobik yang terjadi selama waktu penyimpanan. Suasana aerobik tersebut biasanya diikuti oleh aktivitas bakteri asetat, sehingga terbentuk asam asetat, yang menjadikan rasa asam pada brem. Kalau pada waktu penyimpanan tidak ditutup akan menyebabkan alkohol menguap. Bau asam disebabkan terbentuknya ester etil asetat dari reaksi alkohol dengan asam asetat yang terbentuk oleh suasana aerob dan bakteri asetat.
Brem di Lombok ada yang memiliki rasa manis dan pahit, tergantung ketan yang digunakan. Ada Brem yang memiliki rasa manis dan ada juga yang pahit dan kebetulan saya sih sudah merasakan semuanya. Tapi kalau Brem yang saya bawa pulang seringnya memiliki rasa yang manis dan enak.
Brem Baik Untuk Kesehatan
Nah, Minuman beralkohol seperti Brem jika dikonsumsi secukupnya memiliki manfaat mencegah stroke dan penyakit jantung loh. Namun juga perlu diingat yang namanya minuman beralkohol jika dikonsumsi secara berlebihan tentu akan merugikan kesehatan hingga kematian.
Sekarang kita bahas manfaat minum brem. Minuman dengan kandungan alkohol tinggi menurut beberapa hasil penelitian memberikan bukti yang bermanfaat untuk kesehatan, meskipun dalam hal ini minuman beralkohol seperti brem ini belum memiliki bukti ilmiah yang dapat dipercaya, akan tetapi brem berguna untuk menstimulasi sistem peredaran darah sehingga bisa mencegah stroke.
Berdasarkan keterangan dari Dr. Henk F.J Hendriks (TNO Nutrition and Food Research, Belanda), mengkonsumsi alkohol dalam jumlah takaran rata-rata akan mampu menaikkan kadar hormon, hal ini diyakini bisa membantu arteri darah. Studi yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah tertentu (tidak berlebihan) mampu mengurangi resiko penyakit serangan jantung. Hal ini dapat ditunjukkan dalam penjelasan berikut bahwa mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah secukupnya akan menurunkan resiko tersumbatnya aliran darah pada saluran arteri dari peradangan, sejumlah asam lain dalam darah, dan pembekuan darah. Alkohol juga dipercaya mampu meningkatkan DHEAS (dehydro-epiandrosterone) yang mempunyai manfaat memperlancar peredaran darah dalam tubuh. Tingkatan DHEAS dalam tubuh manusia berhubungan dengan faktor usia, di mana semakin tua usia semakin menurun tingkat DHEAS nya.
Hasil yang ditunjukkan dalam penelitian tersebut dapat meningkatkan kadar DHEAS dalam darah hingga 17% dan tingkat kolesterol HDL (kolesterol baik) juga meningkat sebanyak 12%. Selain itu berdasarkan riset yang dilakukan oleh Dr. Nedo Belloc dan Dr. Lester Breslow dari USA, menunjukkan bahwa mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang cukup juga mampu membunuh bakteri dan virus mencapai 76%. Dan dari yang saya lihat dari penduduk lokal Lombok yang rutin minum Brem juga nampak sehat di usia tua. Mereka masih kuat bekerja di sawah meski usia mereka sudah sepuh.
Nah ternyata ada sisi baiknya dari minuman khas Lombok ini, namun anda sebagai pembaca sebaiknya bijaksana dalam menyikapi tulisan mengenai minuman yang mengandung alkohol ini. Semoga tulisan ini menambah pengetahuan anda.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.