Sebuah truck Fuso yang mengalami rem blong berhasil selamat berkat adanya jalur penyelamat (emergency safety area) di turunan Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Brebes atau tepatnya sekitar 300 meter setelah flyover Kretek dari arah Purwokerto. Jujur saya salut pada pengemudi truck Fuso ini yang telah mengarahkan laju kendaraan ke jalur penyelamat. Ini tidak mudah, butuh ketenangan menghadapi situasi dan pertimbangan yang matang.
Dan pengemudi truck ini memiliki respon pas di saat critical nya, langsung sigap ambil jalur penyelamatan. Tidak semua pengemudi mampu menguasai hal seperti ini di saat panik.
Dan alhamdulillah juga FO Kretek sudah memiliki jalur penyelamatan setelah beberapa kali terjadi kecelakaan maut sejak resmi di buka pada 2017 lalu. Jalur penyelamat ini merupakan salah satu rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyusul rentetan kecelakaan rem blong di jalur tersebut.
Fasilitas untuk menyelamatkan kendaraan rem blong ini dibangun di atas lahan milik warga yang telah dibebaskan. Luasnya sekitar 1.060 meter persegi. Ada pun total panjang jalur penyelamat 135 meter. Jalur penyelamat sepanjang 26 meter dengan landasan dibuat menanjak berisi gundukan pasir.
Secara fisik, jalur penyelamat (emergency safety area) memang dibuat menanjak. Tujuannya adalah untuk mengurangi laju kendaraan yang mengalami rem blong. Selain di bikin menanjak, jalur penyelamat juga dilengkapi dengan batuan-batuan kecil (gravel) dan gundukan pasir yang berfungsi untuk meredam kecepatan kendaraan seperti nampak dalam foto jalur penyelamat di Wonosobo. Jalur penyelamat di FO Kretek pun demikian, secara fisik hampir sama hanya ukuran yang berbeda.
Jalur Penyelamat Di Wonosobo |
Fasilitas untuk menyelamatkan kendaraan rem blong ini dibangun di atas lahan milik warga yang telah dibebaskan. Luasnya sekitar 1.060 meter persegi. Ada pun total panjang jalur penyelamat 135 meter. Jalur penyelamat sepanjang 26 meter dengan landasan dibuat menanjak berisi gundukan pasir.
Secara fisik, jalur penyelamat (emergency safety area) memang dibuat menanjak. Tujuannya adalah untuk mengurangi laju kendaraan yang mengalami rem blong. Selain di bikin menanjak, jalur penyelamat juga dilengkapi dengan batuan-batuan kecil (gravel) dan gundukan pasir yang berfungsi untuk meredam kecepatan kendaraan seperti nampak dalam foto jalur penyelamat di Wonosobo. Jalur penyelamat di FO Kretek pun demikian, secara fisik hampir sama hanya ukuran yang berbeda.
FO Kretek sendiri saat ini mempunyai dua jalur penyelamat setelah sebelumnya Pemda membangun jalur penyelamat di depan Kantor Uji Kir (eks Terminal Bumiayu).
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.