Tepat di hari Kartini ini blog widodogroho akan mengulas keunikan proyek infrastruktur tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Tol Cisumdawu ini merupakan jalan tol pertama di Indonesia yang mempunyai beberapa keunikan antara lain terowongan menembus bukit. Tol Cisumdawu memiliki terowongan kembar dengan panjang 472 meter dan diameter 14 meter. Tol ini memiliki medan yang cukup sulit karena melewati bukit sehingga harus dibangun jalur berupa terowongan.
Selain memiliki terowongan yang menembus bukit, jalan tol ini juga unik karena memiliki jalur yang mirip track balapan mainan anak Hot Wheels. Foto tol Cisumdawu yang seperti sirkuit Hot Wheels pernah di unggah oleh akun twitter Kementerian PUPR @kemenPU dan bisa dilihat dibawah ini
Tol Cisumdawu Punya Jalur Khusus Motor
Setelah membahas dua keunikan tol Cisumdawu yang memiliki terowongan menembus bukit dan punya jalur seperti arena hot wheels, tol Cisumdawu juga bakalan memiliki jalur khusus motor. Hal ini bisa kita baca di website CNN Indonesia dengan link https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190221163532-92-371538/pemerintah-siapkan-jalur-khusus-motor-di-tol-cisumdawu
Menurut CNN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengkaji kemungkinan jalur khusus sepeda motor di ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Saat ini wacana tersebut tengah dibicarakan oleh Kementerian PUPR dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beralasan jalur tol khusus motor ini demi membantu pekerja dari Bandung yang bekerja di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati. Ia menuturkan, wacana ini datang langsung dari aspirasi masyarakat yang menginginkan kemudahan menuju Bandara Kertajati.
Hanya saja menurutnya, sepeda motor tentu tidak boleh memasuki ruas yang dilewati oleh kendaraan roda empat. Nantinya, sepeda motor harus melalui jalur khusus yang berbeda dengan tol roda empat. Kondisi serupa saat ini telah berlaku di Tol Suramadu serta Tol Bali Mandara.
Tol Cisumdawu, lanjut dia, sangat memadai untuk ditambah jalurnya lantaran masih ada lahan di sepanjang proyek. Apalagi, rencana ini memungkinkan secara aturan, karena penggunaan tol untuk sepeda motor tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 tentang Jalan Tol.
Tol Cisumdawu, lanjut dia, sangat memadai untuk ditambah jalurnya lantaran masih ada lahan di sepanjang proyek. Apalagi, rencana ini memungkinkan secara aturan, karena penggunaan tol untuk sepeda motor tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 tentang Jalan Tol.
Progres Tol Cisumdawu
Informasi rute
Panjang: 60 km (37 mi)
Persimpangan besar Ujung utara: Kertajati, Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali)
Panjang: 60 km (37 mi)
Persimpangan besar Ujung utara: Kertajati, Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali)
Ujung selatan: Cileunyi
Jadi jalan tol Cisumdawu mempunyai 5 tempat pertukaran jalan antara lain berada di Cikopo, Kalijati, Subang, Cikedung dan Kertajati. Pembangunan jalan tol ini dibagi menjadi 6 tahap, yakni
Tahapan Cileunyi–Tanjungsari sepanjang 12.0 km.
Tahapan Cileunyi–Tanjungsari sepanjang 12.0 km.
Tahapan Tanjungsari–Sumedang sepanjang 17.51 km.
Tahapanan Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,73 km.
Tahapan Cimalaka-Legok sepanjang 6,96 km.
Tahapan Legok–Ujungjaya 16,35 km.
Tahapan Ujungjaya–Kertajati 4.0 km.
Jalan Tol Cisumdawu rencananya akan beroperasi 2020 mendatang dan terdiri dari enam seksi yang terdiri dari Seksi I Cileunyi-Rancakalong, Seksi II Rancakalong-Sumedang, Seksi III Sumedang-Cimalaka, Seksi IV Cimalaka-Legok, Seksi V Legok-Ujung Jaya, dan Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan. Jalan tol Cisumdawu merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang berada di Jawa Barat. Proyek jalan tol Cisumdawu ini dibangun sepanjang 61,6 kilometer yang dikerjakan BUMN Adhi Karya bersama PT Citra Karya Jabar Tol, yang merupakan konsorsium beberapa perusahaan seperti PT Citra Marga Nusaphala Tbk dengan kepemilikan 51 persen, Waskita Toll Road sebesar 15 persen, PT PP (Persero) sebanyak 14 persen, dan sisa 10 persen dimiliki oleh PT Jasa Sarana. Serta China Road and Bridge Corporation (CRBC) bertindak sebagai kontraktor.
Tol Cisumdawu sangat diharapkan akan memperlancar konektivitas antara Jawa Barat bagian Selatan menuju Utara karena menghubungkan dua Tol yang telah beroperasi yakni Tol Purbaleunyi dengan jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali). Tol Cisumdawu juga menjadi akses alternatif menuju Bandara internasional Kertajati di Majalengka.
Untuk mewujudkannya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 60,47 Km. Seksi 1 dan 2 sepanjang 27,62 Km ditargetkan rampung September 2019. Progres pembangunan Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 10,57 Km hingga awal Maret 2019 untuk pembebasan lahan mencapai 65,86% dan progres konstruksi 14,26%. Sedangkan Seksi 2 sepanjang 17,05 Km yang dibagi menjadi dua fase yakni Fase I dari Rancakalong-Ciherang dengan panjang 6,35 km sudah selesai tahun 2017 dan fase II Ciherang-Sumedang dengan panjang 10,7 km saat ini progresnya sudah 63,42%.
Tol Cisumdawu Perpendek Jarak Ke Bandara Kertajati
Nantinya, tol Cisumdawu ini akan menjadi akses terpendek menuju bandara Kertajati Subang. Hal ini berdasarkan data monitoring Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), jalan tol ini akan melewati 7 daerah, yakni Cileunyi, Tanjung Sari, Sumedang, Cimalaka, Legok, Ujung Jaya dan Kertajati. Jika sudah beroperasi, Tol Cisumdawu akan terintegrasi dengan Tol Cipali di KM 152. Mereka yang ingin ke Bandara Kertajati nantinya bisa melalui Tol Cisumdawu dan melanjutkan di Tol Cipali dan keluar di Kertajati KM 159.
Saat ini kan jika ingin ke Bandara Kertajati dari Bandung harus melewati Tol Purbaleunyi dan melanjutkan perjalanan ke Tol Cipali atau memutar. Nantinya, setelah Tol Cisumdawu beroperasi maka jarak dan waktu tempuh bisa dipangkas. Saat ini kita harus melalui tol Purbaleunyi sampai Kertajati KM 72 sampai KM 159. Dengan adanya Tol Cisumdawu tembusnya KM 152 saja lalu masuk Cipali 7 km keluar di Kertajati KM 159.
Sejarah Tol Cisumdawu
Pada 29 November 2011, Menteri Pekerjaan Umum saat itu, Djoko Kirmanto bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melakukan peletakan batu pertama proyek jalan tol ini. Peletakan batu pertama ini dilakukan di interchange Rancakalong Desa Citali, Kelurahan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Kemudian pada 25 Oktober 2013, Wakil Gubernur Jawa Barat saat itu Deddy Mizwar meninjau proyek pembangunan jalan tol ini. Deddy berharap tol ini akan selesai pada tahun 201, bersamaan dengan proses pembangunan Bandar Udara Internasional Kertajati di Majalengka. Namun keinginan Deddy Mizwar tidak terealisasi dan hingga saat ini pada April 2019 proyek tol Cisumdawu masih dalam tahap pengerjaan.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.