Akhir tahun 2018 lalu, presiden JOKOWI meresmikan tol Trans Jawa naik bus DAMRI. Ini adalah pencapaian besar buat DAMRI. Dan DAMRI bisa sebesar sekarang berkat jasa para bajingan di masa lalu. Loh, kok bajingan? Nah, disini saya akan membuka wawasan pembaca blog widodogroho mengenai arti bajingan yang sesungguhnya dengan mempelajari sejarah DAMRI. Bajingan itu profesi yang mulia, dan untuk jelasnya baca terus artikel ini.
Dan ini video bapak presiden Jokowi naik bus DAMRI
Sejarah DAMRI
Tahun 1943 Indonesia masih diduduki Jepang, terdapat usaha transportasi JAWA UNYU ZIGYOSHA untuk melayani angkutan barang dan ZIDOSHA SOKYOKU untuk angkutan penumpang menggunakan cikar. Cikar ini sama dengan gerobak yang di tarik sapi dan dikendalikan oleh Bajingan. Nah, Bajingan ini yang akan kita bahas.
Tahun 1945 Indonesia sudah merdeka, JAWA UNYU ZIGYOSHA berubah nama menjadi “Djawatan Pengangkoetan” untuk angkutan barang dan ZIDOSHA SOKYOKU beralih menjadi “Djawatan Angkutan Darat” untuk angkutan penumpang.
Tahun 1946, kedua Djawatan tersebut digabung menjadi “Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia” disingkat DAMRI berdasarkan Makloemat Menteri Perhoeboengan RI No.01/DAM/46. Sejak itulah DAMRI bertugas melayani masyarakat dibidang transportasi publik dan logistik.
Tahun 1961 DAMRI menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) berdasarkan PP No.233 Tahun 1961.
Tahun 1965, BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN).
Tahun 1984, DAMRI beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan PP No.30 Tahun 1984.
Tahun 2002 status DAMRI sebagai Perum disempurnakan dengan PP No. 31 Tahun 2002, yang berlaku hingga saat ini. Perum DAMRI diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan jasa angkutan umum, penumpang dan barang di atas jalan. Dan sekarang Damri semakin besar dan sukses.
Menurut situs wikipedia, pada 2016 Pendapatan DAMRI mencapai Rp 1.173 Trilyun dengan laba bersih Rp 41 Milyar dan total aset Rp 1.619 Trilyun. Di tahun 2016 juga DAMRI memiliki 7.000 karyawan.
Peran Bajingan Menjadi Awal Kesuksesan DAMRI
Lalu, apa hubungan bajingan dan DAMRI? Bajingan adalah seseorang yang menjadi pemegang kendali sapi pada kendaraan Cikar atau Gerobak sapi. Nah, cikar adalah kendaraan awal dari DAMRI dan diabadikan di body bus DAMRI dengan tagline "We Started From This...... Cikar"
Lalu apa arti Bajingan? kata Bajingan berasal dari bahasa Jawa yaitu “Bajing ” yang berarti sering bepergian . Disebut begitu karena para sais atau kusir gerobak sapi sering bekerja mengantar hasil bumi sampai berhari-hari dan jauh dari rumah. Contoh kalimat "Bajingan" dalam bahasa Jawa yakni “Dadi bocah kok mbajing wae. Ora tau neng omah. Artinya adalah "Jadi anak pergi terus. Tidak pernah ada di rumah".
Dan ketika saya nonton festival bajingan di Jogja saya sempat ngobrol sama salah satu peserta yakni Nuryanto. Nuryanto menjelaskan Bajingan itu artinya bagusing jiwo angen-angening Pangeran. Dalam bahasa Indonesia artinya jiwa yang mulia serta diinginkan Tuhan. “Bajingan itu merupakan orang dengan kepribadian yang baik,” kata Nuryanto. “Mereka pergi mengangkut hasil bumi buat menghidupi keluarga.” tambahnya.
Jadi, disini kita paham, bajingan adalah profesi mulia. Dan tanpa jasa jasa para bajingan dimasa lalu, DAMRI tidak akan sebesar sekarang.
Dan ini video bapak presiden Jokowi naik bus DAMRI
Sejarah DAMRI
Tahun 1943 Indonesia masih diduduki Jepang, terdapat usaha transportasi JAWA UNYU ZIGYOSHA untuk melayani angkutan barang dan ZIDOSHA SOKYOKU untuk angkutan penumpang menggunakan cikar. Cikar ini sama dengan gerobak yang di tarik sapi dan dikendalikan oleh Bajingan. Nah, Bajingan ini yang akan kita bahas.
Tahun 1945 Indonesia sudah merdeka, JAWA UNYU ZIGYOSHA berubah nama menjadi “Djawatan Pengangkoetan” untuk angkutan barang dan ZIDOSHA SOKYOKU beralih menjadi “Djawatan Angkutan Darat” untuk angkutan penumpang.
Tahun 1946, kedua Djawatan tersebut digabung menjadi “Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia” disingkat DAMRI berdasarkan Makloemat Menteri Perhoeboengan RI No.01/DAM/46. Sejak itulah DAMRI bertugas melayani masyarakat dibidang transportasi publik dan logistik.
Tahun 1961 DAMRI menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) berdasarkan PP No.233 Tahun 1961.
Tahun 1965, BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN).
Tahun 1984, DAMRI beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan PP No.30 Tahun 1984.
Tahun 2002 status DAMRI sebagai Perum disempurnakan dengan PP No. 31 Tahun 2002, yang berlaku hingga saat ini. Perum DAMRI diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan jasa angkutan umum, penumpang dan barang di atas jalan. Dan sekarang Damri semakin besar dan sukses.
Menurut situs wikipedia, pada 2016 Pendapatan DAMRI mencapai Rp 1.173 Trilyun dengan laba bersih Rp 41 Milyar dan total aset Rp 1.619 Trilyun. Di tahun 2016 juga DAMRI memiliki 7.000 karyawan.
Peran Bajingan Menjadi Awal Kesuksesan DAMRI
Lalu, apa hubungan bajingan dan DAMRI? Bajingan adalah seseorang yang menjadi pemegang kendali sapi pada kendaraan Cikar atau Gerobak sapi. Nah, cikar adalah kendaraan awal dari DAMRI dan diabadikan di body bus DAMRI dengan tagline "We Started From This...... Cikar"
Lalu apa arti Bajingan? kata Bajingan berasal dari bahasa Jawa yaitu “Bajing ” yang berarti sering bepergian . Disebut begitu karena para sais atau kusir gerobak sapi sering bekerja mengantar hasil bumi sampai berhari-hari dan jauh dari rumah. Contoh kalimat "Bajingan" dalam bahasa Jawa yakni “Dadi bocah kok mbajing wae. Ora tau neng omah. Artinya adalah "Jadi anak pergi terus. Tidak pernah ada di rumah".
Dan ketika saya nonton festival bajingan di Jogja saya sempat ngobrol sama salah satu peserta yakni Nuryanto. Nuryanto menjelaskan Bajingan itu artinya bagusing jiwo angen-angening Pangeran. Dalam bahasa Indonesia artinya jiwa yang mulia serta diinginkan Tuhan. “Bajingan itu merupakan orang dengan kepribadian yang baik,” kata Nuryanto. “Mereka pergi mengangkut hasil bumi buat menghidupi keluarga.” tambahnya.
Jadi, disini kita paham, bajingan adalah profesi mulia. Dan tanpa jasa jasa para bajingan dimasa lalu, DAMRI tidak akan sebesar sekarang.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.