Bagi saya menyaksikan proses lokomotif menggandeng gerbong kereta adalah hal yang menarik. Umumnya, sebagai penumpang paling kita tahunya hanya naik ke dalam gerbong, memilih tempat duduk sesuai yang kita pesan. Selanjutnya duduk manis hingga perjalanan kereta sampai ke tempat tujuan. Kita mungkin tak pernah berpikir betapa tim manajemen PT. KAI yang bekerja mengoperasikan rangkaian kereta itu telah bekerja keras dan teliti agar rangkaian kereta bisa berjalan selamat dan nyaman sampai ke tujuan. Nah, sebelum kereta diberangkatkan, divisi sarana dan operasi dituntut untuk bekerja secara teliti untuk menyiapkan rangkaian kereta.
Tim sarana dan operasi bertugas menyambung antara lokomotif dan gerbong serta memastikan apakah sambungan antara lokomotif dan rangkaian gerbong itu telah benar-benar tersambung dan aman. Dan video proses penyambungan lokomotif dan gerbong itu cukup menarik dan bisa anda saksikan dibawah ini.
Automatic Coupler
Nah, untuk melakuka proses penyambungan dua rangkain gerbong kereta membutuhkan alat yang disebut coupler. Saat ini coupler yang banyak digunakan di Indonesia adalah alat kopler otomatis (Automatic Coupler). Kenapa dinamakan otomatis, karena cara penyambungan dua gerbong dilakukan dengan mendorong kendaraan tersebut saling mendekat dan membenturkan satu sama lain maka sambungan sudah terjadi.
Coupler ditempatkan menjadi satu kesatuan. Dalam coupler terdapat “cnucle” yang punya peran penting dalam sambungan antar gerbong. Namun sambungan pipa angin pengereman dan listrik tetap harus dilakukan secara manual. Pada bagian belakang dari kopler otomatis dipasang peredam dari karet sehingga benturan antar gerbong dapat diredam. Bagian yang harus diganti pada periode tertentu hanya “cnucle”. Bagian lainnnya mendapat pemeliharaan pada saat kereta atau gerbong menjalani perawatan di Balai Yasa.
Sambungan Pipa Angin Pengereman
Pipa utama pengereman pada sistem pengereman udara harus tersambung dari lokomotif hingga kereta atau gerbong terakhir. Sambungan saluran pengereman antara kendaraan dilakukan dengan alat penyambung yang terdiri dari selang karet dan penyambung dari logam. Pada bagian ujung dari selang karet dilengkapi dengan kran yang digunakan untuk menutup saluran udara pada ujung rangkaian.
Uji pengereman wajib dilakukan dengan mengukur tekanan udara di ujung saluran pengereman pada ujung rangkaian dengan menggunakan manometer. Jika ada kran yang tidak tertutup, tekanan udara pada ujung rangkaian akan sama dengan udara luar. Informasi ini penting untuk memastikan bahwa rangkaian pengereman telah berfungsi dengan sempurna. Jika tekanan udara pada gerbong terakhir telah mencapai 5 atm atau minimal 3,5 atm maka sambungan pengereman pada seluruh rangkaian sudah berfungsi dengan baik.
Sambungan Listrik
Kebutuhan listrik pada kereta tergantung jenis kereta. Untuk dapat melayani rangkaian kereta setidaknya dibutuhkan pembangkit listrik berkekuatan 300KVA. Penyaluran daya hingga 300KVA ke seluruh kereta dalam rangkaian menggunakan sambungan listrik. Sambungan listrik dipasang pada ujung kereta dan disambungkan oleh petugas pada saat kereta disambungkan pada rangkaian.
Nah, itulah sedikit gambaran proses penyambungan lokomotif dan gerbong kereta. Cukup menarik bagi saya mengetahui proses penyambungan lokomotif dan gerbong ini. Selain itu, dalam proses ini juga dibutuhkan ketelitian ektra tinggi untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpeng kereta api.
Tim sarana dan operasi bertugas menyambung antara lokomotif dan gerbong serta memastikan apakah sambungan antara lokomotif dan rangkaian gerbong itu telah benar-benar tersambung dan aman. Dan video proses penyambungan lokomotif dan gerbong itu cukup menarik dan bisa anda saksikan dibawah ini.
Automatic Coupler
Nah, untuk melakuka proses penyambungan dua rangkain gerbong kereta membutuhkan alat yang disebut coupler. Saat ini coupler yang banyak digunakan di Indonesia adalah alat kopler otomatis (Automatic Coupler). Kenapa dinamakan otomatis, karena cara penyambungan dua gerbong dilakukan dengan mendorong kendaraan tersebut saling mendekat dan membenturkan satu sama lain maka sambungan sudah terjadi.
Coupler ditempatkan menjadi satu kesatuan. Dalam coupler terdapat “cnucle” yang punya peran penting dalam sambungan antar gerbong. Namun sambungan pipa angin pengereman dan listrik tetap harus dilakukan secara manual. Pada bagian belakang dari kopler otomatis dipasang peredam dari karet sehingga benturan antar gerbong dapat diredam. Bagian yang harus diganti pada periode tertentu hanya “cnucle”. Bagian lainnnya mendapat pemeliharaan pada saat kereta atau gerbong menjalani perawatan di Balai Yasa.
Sambungan Pipa Angin Pengereman
Pipa utama pengereman pada sistem pengereman udara harus tersambung dari lokomotif hingga kereta atau gerbong terakhir. Sambungan saluran pengereman antara kendaraan dilakukan dengan alat penyambung yang terdiri dari selang karet dan penyambung dari logam. Pada bagian ujung dari selang karet dilengkapi dengan kran yang digunakan untuk menutup saluran udara pada ujung rangkaian.
Uji pengereman wajib dilakukan dengan mengukur tekanan udara di ujung saluran pengereman pada ujung rangkaian dengan menggunakan manometer. Jika ada kran yang tidak tertutup, tekanan udara pada ujung rangkaian akan sama dengan udara luar. Informasi ini penting untuk memastikan bahwa rangkaian pengereman telah berfungsi dengan sempurna. Jika tekanan udara pada gerbong terakhir telah mencapai 5 atm atau minimal 3,5 atm maka sambungan pengereman pada seluruh rangkaian sudah berfungsi dengan baik.
Sambungan Listrik
Kebutuhan listrik pada kereta tergantung jenis kereta. Untuk dapat melayani rangkaian kereta setidaknya dibutuhkan pembangkit listrik berkekuatan 300KVA. Penyaluran daya hingga 300KVA ke seluruh kereta dalam rangkaian menggunakan sambungan listrik. Sambungan listrik dipasang pada ujung kereta dan disambungkan oleh petugas pada saat kereta disambungkan pada rangkaian.
Nah, itulah sedikit gambaran proses penyambungan lokomotif dan gerbong kereta. Cukup menarik bagi saya mengetahui proses penyambungan lokomotif dan gerbong ini. Selain itu, dalam proses ini juga dibutuhkan ketelitian ektra tinggi untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpeng kereta api.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.