Setelah 40 tahun, tol Trans Jawa akhirnya tersambung dari Jakarta hingga Surabaya. Sebenarnya, Trans Jawa membentang dari Merak hingga Banyuwangi sepanjang 1.150 km. Dari panjang tersebut, 933 km telah tersambung dari Merak hingga Grati-Pasuruan. Pembangunan tol Trans Jawa sendiri sudah dimulai sejak lama yaitu pada 1978. Tol Trans Jawa Jakarta - Surabaya akhirnya tersambung penuh secara resmi. Hal ini ditandai dengan diresmikannya tujuh ruas Trans Jawa sekaligus oleh Presiden Jokowi pada hari ini, Kamis 20 Desember 2018.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, tol Trans Jawa yang diresmikan di antaranya Jakarta-Tangerang (33 km) pada November 1984, Surabaya-Gempol (49 km) Juli 1986 dan Jakarta-Cikampek (83 km) pada September 1988.
Kemudian tol Tangerang-Merak (73 km) pada Juli 1992, serta Palimanan-Plumbon-Kanci (26,3 km) Januari 1998. Ruas-ruas tol Trans Jawa selanjutnya yang dibuka baru ada pada tahun 2010.
Memasuki tahun 2010 ruas tol Trans Jawa baru yang dibuka di antaranya Kanci-Pejagan (35 km) pada Januari 2010, Surabaya-Mojokerto seksi 1A (1,89 km) Agustus 2011, Semarang-Solo seksi I (11 km) November 2011, Semarang-Solo seksi II (11,95 km) April 2014 dan Kertosono-Mojokerto seksi I (14,41 km) pada Oktober 2014.
Dan sepanjang 2015 hingga 2018, tol-tol pelengkap Trans Jawa mulai diselesaikan. Mulai dari Cikopo-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, Surabaya-Mojokerto dan Gempol-Pasuruan.
Tol TransJawa Era Presiden Jokowi
Ruas tol Trans Jawa pertama yang dibuka Jokowi adalah tol Cikampek-Palimanan 116,75 km, Gempol-Pandaan 12,05 km dan Porong-Gempol 3,55 km pada 2015. Kemudian pada tahun 2016, ada tiga ruas tol Trans Jawa yang dibuka, di antaranya Surabaya-Mojokerto seksi IV 18,47 km, Pejagan-Pemalang seksi 1 dan 2 20,2 km dan Kertosono-Mojokerto seksi 3 sepanjang 5,02 km.
Di era Presiden Jokowi, jalan tol yang dibangun mencapai 568 km dalam tiga tahun terakhir, terdiri dari 132 km (2015), 44 km (2016), dan sisanya 392 km (2017). Dan dengan resmi tersambungnya ruas tol TransJawa di akhir 201 maka presiden Jokowi Buka 616 Km Tol Dalam 4 Tahun.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, tol Trans Jawa yang diresmikan di antaranya Jakarta-Tangerang (33 km) pada November 1984, Surabaya-Gempol (49 km) Juli 1986 dan Jakarta-Cikampek (83 km) pada September 1988.
Kemudian tol Tangerang-Merak (73 km) pada Juli 1992, serta Palimanan-Plumbon-Kanci (26,3 km) Januari 1998. Ruas-ruas tol Trans Jawa selanjutnya yang dibuka baru ada pada tahun 2010.
Memasuki tahun 2010 ruas tol Trans Jawa baru yang dibuka di antaranya Kanci-Pejagan (35 km) pada Januari 2010, Surabaya-Mojokerto seksi 1A (1,89 km) Agustus 2011, Semarang-Solo seksi I (11 km) November 2011, Semarang-Solo seksi II (11,95 km) April 2014 dan Kertosono-Mojokerto seksi I (14,41 km) pada Oktober 2014.
Dan sepanjang 2015 hingga 2018, tol-tol pelengkap Trans Jawa mulai diselesaikan. Mulai dari Cikopo-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, Surabaya-Mojokerto dan Gempol-Pasuruan.
Tol TransJawa Era Presiden Jokowi
Ruas tol Trans Jawa pertama yang dibuka Jokowi adalah tol Cikampek-Palimanan 116,75 km, Gempol-Pandaan 12,05 km dan Porong-Gempol 3,55 km pada 2015. Kemudian pada tahun 2016, ada tiga ruas tol Trans Jawa yang dibuka, di antaranya Surabaya-Mojokerto seksi IV 18,47 km, Pejagan-Pemalang seksi 1 dan 2 20,2 km dan Kertosono-Mojokerto seksi 3 sepanjang 5,02 km.
Di era Presiden Jokowi, jalan tol yang dibangun mencapai 568 km dalam tiga tahun terakhir, terdiri dari 132 km (2015), 44 km (2016), dan sisanya 392 km (2017). Dan dengan resmi tersambungnya ruas tol TransJawa di akhir 201 maka presiden Jokowi Buka 616 Km Tol Dalam 4 Tahun.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.