Bagi para penggemar truck, pasti sudah paham truck CAMC ini. Nah, Truck CAMC yang kabinnya mirip Mitsubishi Super Great ini juga dan sudah lama beredar di Indonesia. Kemudian timbul pertanyaan, seberapa dekat CAMC dengan Mitsubishi? Bagaimana juga prosesnya hingga menjadi truck CAMC? Mengingat Mitsubishi juga termasuk "silent" manufacturer di China ketimbang 3 merek truck Jepang lainnya.
Salah satu pemerhati truck, om Ranger Giga bercerita mengenai truck CAMC ini. Cerita bermula dari beroperasionalnya fasilitas perakitan truk oleh Anhui Xingma di awal tahun 2000. CAMC memiliki perjanjian kerjasama dalam jangka waktu 10 tahun dengan Mitsubishi Motors dalam hal teknis dan produksi untuk Heavy Duty truck (Super Great series). Sekitar awal tahun 2001, CAMC akhirnya menjual secara resmi SG versi 6x4 dengan merek sendiri dan di pasar domestik dikenal CAMC FV. Unit yang dijual pertama ini bagaikan pinang dibelah dua dengan unit asli Mitsubishi SG. Kedua FV ini hanya memiliki 2 perbedaan utama di sisi eksteriornya, yakni bentuk headlamp dan aksesoris bumper bawahnya.
CAMC "FV" HN290 ini tampil dengan aliran "konvensional" JDM. Bisa dilihat dari tampilan seputar kabin hingga mesin dan drivelinenya. Mesinnya menggunakan Mitsubishi 8DC9 bertenaga 310ps dan transmisi Hanma M12S6 untuk rigid dan M130S2x5 untuk tractor head. Sama persis dengan Mitsubishi SG FV515 asli yang juga dijual di China oleh Shenling-Mitsubishi.
Tetapi sayangnya, umur kedua produk ini, baik HN290 dan FV51 tidak panjang, karena ternyata pasar kurang merespon dengan baik. HN290 discontinue di 2004 dan FV di 2008.
Dalam sejarahnya, tahun 2003, CAMC menandatangani kerjasama baru dengan Isuzu yang memang sudah banyak memiliki kerjasama dengan pabrikan truk China sebelumnya. Teknologi yang diambil oleh CAMC dari Isuzu adalah sasis berikut axle nya. Nah.. hasil dari kerjasama ini adalah lahirnya truk CAMC baru pada akhir tahun 2003 yang dijual resmi tahun 2004 bernama "Star" dengan kabin yang serupa FV sebelumnya tetapi dengan sasis dan juga axle baru. Kabin truk Star ini memiliki desain rangka yang sama dengan SG. Namun desain luar berbeda dari model FV sebelumnya, dimana garis kaca samping lebih landai dan body shroud di atas fender roda juga dibikin polos. Atap kabin juga dibuat lebih tinggi 5 cm ketimbang SG. Sedangkan untuk masalah interiornya, masih sama dengan SG.
Di model baru ini, CAMC juga mulai memberikan pilihan opsional mesin pada para pelanggannya. Di masa awal pemasaran Star ini, ada 4 pilihan merek mesin, yakni Hanma-Isuzu 6WA1TC 330-390ps, Hanma-Mitsubishi 6D24-AT 350ps, Weichai WD61 280-420ps, dan DF-Cummins L 300-375ps juga Chonqing-Cummins seri M 340-380ps. Transmisinya juga sudah beragam, dari bawaan mesin, hingga general spek seperti Fast-Fuller 9 speed. Berbeda dengan generasi awalnya, di generasi Star ini, respon pasar sudah menunjukkan hal positif. Untuk memenuhi permintaan pasar, CAMC juga memberikan ubahan di axle belakangnya di tahun 2005, dengan memberikan pilihan hub-reduction axle yang diambil dari pabrikan Hande-Steyr model ST16 yang sangat legendaris dan sangat diminati oleh konsumen di China.
Di tahun 2007, muncul seri "H-Series/Hualing" yang merupakan produk kasta lebih tinggi ketimbang Star. Di Hualing ini, ditandai desain gril baru yang besar, bemper berdesain baru mengikuti desain gril, juga pilihan atap kabin tinggi/high roof, juga pangkon kabin lebih tinggi dari Star untuk mendongkrak posisi kabinnya. Dengan kasta produk yang lebih tinggi, otomatis perlengkapannya juga jauh lebih advance. Bisa dilihat di model mesin yang ditawarkan, yakni Isuzu 6WF1 360-390ps, Hanma-Mitsubishi 6M60 350-380ps, Caterpillar C9 350ps dan C13 430ps, Dongfeng Cummins ISL 310-375ps - ISM 385-420ps, Chonqing Cummins M11 400-440ps, Weichai WP, juga SDEC SC8DK/SC9DK dan Shanghai-Hino P11C 350-380ps. Transmisi Fast-Fuller 9 speed merupakan standarnya, dengan opsional 12 hingga 16 speed. Khusus mesin Mitsubishi, transmisinya masih menggunakan bawaan Mitsubishi 6 speed dan 10 speed. Rem ABS dan automatic adjuster sebagai standarnya. Axle belakang yang digunakan hanya dari Hande ST16 hub-reduction yg sangat tangguh.
Model Star dan Hualing ini tetap dijual bersamaan hingga saat ini, dgn perbedaan utama di harga yang membedakan kasta produknya. Pemasaran truk CAMC juga sudah sangat luas, dengan spesifikasi custom yang bisa dipilih customer sesuai selera pasar dan selera individu pembelinya.
Namun untuk kerjasama dgn Mitsubishi, sudah berhenti sejak tahun 2010 semenjak Daimler memutuskan untuk tidak memperpanjang kerjasama, dan memilih membentuk perusahaan baru yang bekerja sama dengan Foton Motor yang kita kenal sebagai Foton-Daimler.
Salah satu pemerhati truck, om Ranger Giga bercerita mengenai truck CAMC ini. Cerita bermula dari beroperasionalnya fasilitas perakitan truk oleh Anhui Xingma di awal tahun 2000. CAMC memiliki perjanjian kerjasama dalam jangka waktu 10 tahun dengan Mitsubishi Motors dalam hal teknis dan produksi untuk Heavy Duty truck (Super Great series). Sekitar awal tahun 2001, CAMC akhirnya menjual secara resmi SG versi 6x4 dengan merek sendiri dan di pasar domestik dikenal CAMC FV. Unit yang dijual pertama ini bagaikan pinang dibelah dua dengan unit asli Mitsubishi SG. Kedua FV ini hanya memiliki 2 perbedaan utama di sisi eksteriornya, yakni bentuk headlamp dan aksesoris bumper bawahnya.
CAMC "FV" HN290 ini tampil dengan aliran "konvensional" JDM. Bisa dilihat dari tampilan seputar kabin hingga mesin dan drivelinenya. Mesinnya menggunakan Mitsubishi 8DC9 bertenaga 310ps dan transmisi Hanma M12S6 untuk rigid dan M130S2x5 untuk tractor head. Sama persis dengan Mitsubishi SG FV515 asli yang juga dijual di China oleh Shenling-Mitsubishi.
Tetapi sayangnya, umur kedua produk ini, baik HN290 dan FV51 tidak panjang, karena ternyata pasar kurang merespon dengan baik. HN290 discontinue di 2004 dan FV di 2008.
Dalam sejarahnya, tahun 2003, CAMC menandatangani kerjasama baru dengan Isuzu yang memang sudah banyak memiliki kerjasama dengan pabrikan truk China sebelumnya. Teknologi yang diambil oleh CAMC dari Isuzu adalah sasis berikut axle nya. Nah.. hasil dari kerjasama ini adalah lahirnya truk CAMC baru pada akhir tahun 2003 yang dijual resmi tahun 2004 bernama "Star" dengan kabin yang serupa FV sebelumnya tetapi dengan sasis dan juga axle baru. Kabin truk Star ini memiliki desain rangka yang sama dengan SG. Namun desain luar berbeda dari model FV sebelumnya, dimana garis kaca samping lebih landai dan body shroud di atas fender roda juga dibikin polos. Atap kabin juga dibuat lebih tinggi 5 cm ketimbang SG. Sedangkan untuk masalah interiornya, masih sama dengan SG.
Di model baru ini, CAMC juga mulai memberikan pilihan opsional mesin pada para pelanggannya. Di masa awal pemasaran Star ini, ada 4 pilihan merek mesin, yakni Hanma-Isuzu 6WA1TC 330-390ps, Hanma-Mitsubishi 6D24-AT 350ps, Weichai WD61 280-420ps, dan DF-Cummins L 300-375ps juga Chonqing-Cummins seri M 340-380ps. Transmisinya juga sudah beragam, dari bawaan mesin, hingga general spek seperti Fast-Fuller 9 speed. Berbeda dengan generasi awalnya, di generasi Star ini, respon pasar sudah menunjukkan hal positif. Untuk memenuhi permintaan pasar, CAMC juga memberikan ubahan di axle belakangnya di tahun 2005, dengan memberikan pilihan hub-reduction axle yang diambil dari pabrikan Hande-Steyr model ST16 yang sangat legendaris dan sangat diminati oleh konsumen di China.
Di tahun 2007, muncul seri "H-Series/Hualing" yang merupakan produk kasta lebih tinggi ketimbang Star. Di Hualing ini, ditandai desain gril baru yang besar, bemper berdesain baru mengikuti desain gril, juga pilihan atap kabin tinggi/high roof, juga pangkon kabin lebih tinggi dari Star untuk mendongkrak posisi kabinnya. Dengan kasta produk yang lebih tinggi, otomatis perlengkapannya juga jauh lebih advance. Bisa dilihat di model mesin yang ditawarkan, yakni Isuzu 6WF1 360-390ps, Hanma-Mitsubishi 6M60 350-380ps, Caterpillar C9 350ps dan C13 430ps, Dongfeng Cummins ISL 310-375ps - ISM 385-420ps, Chonqing Cummins M11 400-440ps, Weichai WP, juga SDEC SC8DK/SC9DK dan Shanghai-Hino P11C 350-380ps. Transmisi Fast-Fuller 9 speed merupakan standarnya, dengan opsional 12 hingga 16 speed. Khusus mesin Mitsubishi, transmisinya masih menggunakan bawaan Mitsubishi 6 speed dan 10 speed. Rem ABS dan automatic adjuster sebagai standarnya. Axle belakang yang digunakan hanya dari Hande ST16 hub-reduction yg sangat tangguh.
Model Star dan Hualing ini tetap dijual bersamaan hingga saat ini, dgn perbedaan utama di harga yang membedakan kasta produknya. Pemasaran truk CAMC juga sudah sangat luas, dengan spesifikasi custom yang bisa dipilih customer sesuai selera pasar dan selera individu pembelinya.
Namun untuk kerjasama dgn Mitsubishi, sudah berhenti sejak tahun 2010 semenjak Daimler memutuskan untuk tidak memperpanjang kerjasama, dan memilih membentuk perusahaan baru yang bekerja sama dengan Foton Motor yang kita kenal sebagai Foton-Daimler.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.