Malam ini saya akan membahas asal usul Augustus Derk Daendels, nama dibalik jl Daendels selatan. Sejak rencana pemindahan bandara Yogyakarta ke Kulon Progo bagian selatan, jl Daendels selatan makin sering dibicarakan. Dan kita pun akhirnya mengenal dua jalan Daendels yang mengapit pulau Jawa bagian utara dan selatan. Kebetulan Pemerintah kolonial Hindia Belanda memberikan nama sama untuk masing-masing jalur pesisir yang mengapit Jawa tersebut, namun beda fungsi. Untuk jalur Pantai Utara adalah Postwegen atau Jalan Raya Pos yang dibangun HW Daendels, sedangkan jalur Pantai Selatan disebut Belangrijke Wegen atau Jalan Raya Utama yang dibangun AD Daendels. A.D. Daendels adalah pembantu (asisten) Residen Bagelen yang ditugaskan membawahi wilayah Ambal. Diketahui, Daendels yang satu ini menjabat sebagai asisten residen di wilayah Ambal (kini nama kecamatan di Kabupaten Kebumen) pada 1838, atau tiga dekade setelah H.W. Daendels mulai menempati posisi tertinggi sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Jacobus Anne van der Chijs pada 1903 dalam bukunya "Geschiedenis van de Gouvernements Thee-cultuur op Java" menyebut A.D. Daendels sebagai Adsistent-resident van Ambal. Semasa A.D. Daendels menjabat sebagai asisten residen Ambal yang masuk dalam wilayah administratif Karesidenan Bagelen. Karesidenan ini dihapus pemerintah kolonial sejak 1 Agustus 1901 dan digabungkan dengan Karesidenan Kedu.
Siapa Augustus Derk Daendels
Angga Indrawan dalam bukunya, "Napak Tilas Jalan Daendels (2017: 13) menjelaskan bahwa, tak banyak yang tahu bahwa salah satu anak Herman Willem Daendels masih punya sangkut paut dengan Pulau Jawa, yakni sebuah jalan di pesisir selatan Purworejo hingga Karangbolong.
Nah, Jalan Daendels selatan ini memang diambil dari nama seorang asisten residen di Ambal (assistent-resident te Ambal). Augustus Derk Daendels adalah salah satu anak dari pasangan Herman Willem Daendels dan Alida Elisabet Reiniera van Vlierden. Ia merupakan anak nomor 11 dari 13 bersaudara. Augustus Derk Daendels lahir di Hattem, Gelderland, Belanda pada 7 Maret 1803. Augustus Derk Daendels menikah dua kali, pertama pada 1835 dengan Maria Catharina Henriëtte Gallé, dan kemudian menikah lagi dengan Petronella Egberta Bisschop pada 1851. Dari perkawinannya yang pertama, Augustus Derk Daendels dikarunia dengan 5 anak (4 perempuan, 1 laki-laki). Sedangkan, dengan Petronella, Augustus Derk Daendels tidak mempunyai anak.
Di sinilah awal mula jl Daendels Selatan, setelah Pangeran Diponegoro menyerah di Magelang akibat kelicikan pihak Belanda, maka berakhir sudah Perang Diponegoro atau yang dikenal juga dengan Perang Jawa pada 1830. Situasi dan kondisi ini dimanfaatkan oleh Augustus Derk Daendels untuk merealisasikan pembangunan jalan raya di selatan Pulau Jawa pada 1838. Jalan ini dimulai dari Desa Kadilangu di tepi Sungai Bogowonto ke barat sampai tepi Sungai Cincing Guling, di daerah perbukitan Karangbolong.
Augustus Derk Daendels memiliki karakter ambisius. Karakter seperti ini mewarisi karakter ayahnya, Herman Willem Daendels. Dalam Almanak en Naamregister, Voor Het Jaar 1845 (Batavia:Ter Lands Drukkerij, 1845, 79) disebutkan, Augustus Derk Daendels merupakan salah satu orang yang tercatat di Algemeene Lijst van Personen Het Radicaal van Indisch Ambetenaar Bezittende (Daftar Pejabat di Hindia Belanda yang radikal).
Sebagian dari jalan yang dibuat DA Daendels merupakan bagian dari jalan Diponegoro dalam Perang Jawa. Kemudian diperpanjang sampai Ayah hingga menjelang wilayah Cilacap.
Pada 31 Agustus 1852, Augustus Derk Daendels menjadi Asisten Residen di Mojokerto (assistant-resident van Modjokerto) hingga meninggal pada 29 Mei 1853, dan dikebumikan di Surabaya.
Untuk sejarah lebih lengkapnya anda bisa membaca Schmidt auf Altenstadt, jhr. Johann George Otto Stuart van-, 1806-1857, werd in 1833 assistent-resident van Keboemen (Bagelen), in 1838 assistent-resident van Ambal (Bagelen) en in 1842 resident van Bagelen di http://dbnl.org/tekst/laan005ckei01_01/laan005ckei01_01_2411.php
Nah, itulah sedikit sejarah mengenai jalan Daendels Selatan Jawa yang melintasi Ambal. Daendels street in south of Java.... Zuiden Daendelsweg.
Jacobus Anne van der Chijs pada 1903 dalam bukunya "Geschiedenis van de Gouvernements Thee-cultuur op Java" menyebut A.D. Daendels sebagai Adsistent-resident van Ambal. Semasa A.D. Daendels menjabat sebagai asisten residen Ambal yang masuk dalam wilayah administratif Karesidenan Bagelen. Karesidenan ini dihapus pemerintah kolonial sejak 1 Agustus 1901 dan digabungkan dengan Karesidenan Kedu.
Siapa Augustus Derk Daendels
Angga Indrawan dalam bukunya, "Napak Tilas Jalan Daendels (2017: 13) menjelaskan bahwa, tak banyak yang tahu bahwa salah satu anak Herman Willem Daendels masih punya sangkut paut dengan Pulau Jawa, yakni sebuah jalan di pesisir selatan Purworejo hingga Karangbolong.
Nah, Jalan Daendels selatan ini memang diambil dari nama seorang asisten residen di Ambal (assistent-resident te Ambal). Augustus Derk Daendels adalah salah satu anak dari pasangan Herman Willem Daendels dan Alida Elisabet Reiniera van Vlierden. Ia merupakan anak nomor 11 dari 13 bersaudara. Augustus Derk Daendels lahir di Hattem, Gelderland, Belanda pada 7 Maret 1803. Augustus Derk Daendels menikah dua kali, pertama pada 1835 dengan Maria Catharina Henriëtte Gallé, dan kemudian menikah lagi dengan Petronella Egberta Bisschop pada 1851. Dari perkawinannya yang pertama, Augustus Derk Daendels dikarunia dengan 5 anak (4 perempuan, 1 laki-laki). Sedangkan, dengan Petronella, Augustus Derk Daendels tidak mempunyai anak.
Di sinilah awal mula jl Daendels Selatan, setelah Pangeran Diponegoro menyerah di Magelang akibat kelicikan pihak Belanda, maka berakhir sudah Perang Diponegoro atau yang dikenal juga dengan Perang Jawa pada 1830. Situasi dan kondisi ini dimanfaatkan oleh Augustus Derk Daendels untuk merealisasikan pembangunan jalan raya di selatan Pulau Jawa pada 1838. Jalan ini dimulai dari Desa Kadilangu di tepi Sungai Bogowonto ke barat sampai tepi Sungai Cincing Guling, di daerah perbukitan Karangbolong.
Augustus Derk Daendels memiliki karakter ambisius. Karakter seperti ini mewarisi karakter ayahnya, Herman Willem Daendels. Dalam Almanak en Naamregister, Voor Het Jaar 1845 (Batavia:Ter Lands Drukkerij, 1845, 79) disebutkan, Augustus Derk Daendels merupakan salah satu orang yang tercatat di Algemeene Lijst van Personen Het Radicaal van Indisch Ambetenaar Bezittende (Daftar Pejabat di Hindia Belanda yang radikal).
Sebagian dari jalan yang dibuat DA Daendels merupakan bagian dari jalan Diponegoro dalam Perang Jawa. Kemudian diperpanjang sampai Ayah hingga menjelang wilayah Cilacap.
Pada 31 Agustus 1852, Augustus Derk Daendels menjadi Asisten Residen di Mojokerto (assistant-resident van Modjokerto) hingga meninggal pada 29 Mei 1853, dan dikebumikan di Surabaya.
Untuk sejarah lebih lengkapnya anda bisa membaca Schmidt auf Altenstadt, jhr. Johann George Otto Stuart van-, 1806-1857, werd in 1833 assistent-resident van Keboemen (Bagelen), in 1838 assistent-resident van Ambal (Bagelen) en in 1842 resident van Bagelen di http://dbnl.org/tekst/laan005ckei01_01/laan005ckei01_01_2411.php
Nah, itulah sedikit sejarah mengenai jalan Daendels Selatan Jawa yang melintasi Ambal. Daendels street in south of Java.... Zuiden Daendelsweg.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.