Siang ini saya akan mengupas mengenai 5 poin penting dalam merancang dan membuat body bus yang menjadi pedoman karoseri. Secara garis besar sebuah bus pada dasarnya terdiri dari 2 bagian utama : Sasis + mesin dan body. Jika kita membeli bus di Indonesia, ATPM hanya menyediakan sasis + mesin saja, kemudian untuk body diserahkan ke konsumen untuk memesan body sendiri ke karoseri. Nah, dalam merancang body bus harus diperhatikan beberapa hal, antara lain: Konstruksi body, Elektik, Maintenance dan Ergonomi. Mari kita bahas satu persatu:
1. Konstruksi body
Dalam melakukan perancangan konstruksi bus, harus diperhatikan beberapa faktor antara lain : Center of gravity, material, proses penyambungan / pengelasan (welding). Kenapa Center of gravity itu penting? Center of gravity berarti posisi titik berat harus benar. Antara body bus Deck standar & High Deck beda posisi dan wajib di hitung dengan benar. Sebenernya perancangan body bus sudah diatur oleh Dishub dan mengikuti panduan manual body builder dari chassis yang di gunakan.
1. Konstruksi body
Dalam melakukan perancangan konstruksi bus, harus diperhatikan beberapa faktor antara lain : Center of gravity, material, proses penyambungan / pengelasan (welding). Kenapa Center of gravity itu penting? Center of gravity berarti posisi titik berat harus benar. Antara body bus Deck standar & High Deck beda posisi dan wajib di hitung dengan benar. Sebenernya perancangan body bus sudah diatur oleh Dishub dan mengikuti panduan manual body builder dari chassis yang di gunakan.
Selain itu juga pemilihan material yang digunakan untuk pembuatan body bus juga tidak bisa menggunakan bahan sembarangan. Bahan pipa, plat dan komponen lain harus kuat sesuai standard yang telah ditetapkan oleh pabrikan. Untuk mayoritas karoseri menggunakan bahan pipa STKM 13B. Kontruksi ini harus benar-benar diperhatikan untuk mempertahankan kekuatan bus. Untuk karoseri diluar negeri sudah mulai dilakukan crash test atau uji tabrak dan bahkan ada juga Uji Kemiringan.
Keaweten suatu rangka tidak tergantung dari cara pengelasan dan sistem perlindungan korosi saja. Rangka atau body juga memerlukan perlindungan dari korosi atau karat. Cara perlindungannya bisa dengan menggunakan Polyuretan atau lebih bagus menggunakan CED (Electrophoretic deposition)
2. Elektrik
Dalam pembuatan body bus harus benar-benar diperhatikan wearing elektrik atau pemasangan kabel dengan benar. Misal penggunaan ukuran kabel dan fuse (sekering). Hal ini terkesan sepele tapi fatal jika di langgar. Jalur kabel juga harus benar dan pemasangannya juga wajib di perhatikan. Hati-hati apabila ada kabel terjepit material logam bisa terkelupas dan menyebabkan konsleting dan berakibat kebakaran.
3. Akses Maintenance
Sebuah bus harus diimbangi dengan perawatan rutin untuk mencegah atau memperbaiki kerusakan yang terjadi. Nah, maksud akses maintenace disini adalah kemudahan teknisi menjangkau bidang yang mengalami kerusakan atau sekedar untuk perawatan rutin. Akses perawatan sudah pasti menjadi perhatian karoseri dalam merancang body bus untuk mempermudah dalam merawat mesin, sistem elektrik, suspensi, dll agar kondisi bus selalu prima.
4. Desain Body Bus
Desain body bus wajib yang mengutamakan ergonomi. Tujuannya agar pengguna (driver dan penumpang) merasa nyaman bila sedang berada didalamnya. Contoh: posisi tempat duduk driver harus nyaman dan memiliki jarak pandang yang luas.
Sistem pendingin ruangan atau juga harus diperhatikan. AC yang baik bukan yang terlalu dingin atau tidak dingin sama sekali. AC terbaru sudah mulai auto temperatur.
5. Rain Test atau Test Kebocoran Bus
Semua karoseri di Indonesia telah menerapkan Rain Test atau test kebocoran. Hal ini karena bus yang baik tentu tidak mengalami bocor. Namun, kebocoran adalah masalah yang selalu di alami karoseri mana saja. Hampir semua bus pasti akan mengalami kebocoran dalam jangka waktu tertentu. Ada banyak faktor yang menyebabkan kebocoran ini terjadi.
Berikut beberapa penyebab terjadinya kebocoran pada body bus:
1. Join atau sambungan antar 2 komponen: misal lubang AC roof.
2. Sambungan Plat dengan fiber karena 2 komponen berbeda.
Loh, bukankah sudah menggunakan sealer untuk mengatasi kebocoran? Kualitas dari sealer yang dipakai dan cara pemasangan sealer yang tidak tepat bisa juga menjadi faktor penyebab kebocoran tersebut.
Nah, itulah 5 Poin Penting Dalam Merancang Dan Membangun Body Bus. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan mawa kita semua menjadi semakin mencintai bus untuk sarana transportasi kitas sehari-hari.

Next
« Prev Post Previous
Fungsi LSPV Pada Rem Daihatsu Gran Max Pick Up
« Prev Post Previous
Fungsi LSPV Pada Rem Daihatsu Gran Max Pick Up
Note: Only a member of this blog may post a comment.