Malam Jumat lalu atau tepatnya tanggal 12 Oktober 2017 saya diajak nonton wayang di Dusun Ngentak Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Sampai sana saya kaget ternyata di desa yang terletak 8 km dari puncak gunung Merapi ini memiliki panggung seni yang cukup megah dengan nama Candi Semar Sewu. Menurut cerita rekan saya yang masih kerabat dari pemilik panggung seni Candi Semar Sewu yang megah ini dibangun dengan dana miliaran rupiah dengan uang pribadi. Panggung Seni Candi Semar Sewu ini dibangun pada 2013-2014 lalu.
Panggung seni Candi Semar Sewu ini memiliki arsitektur perpaduan Jawa Kuno dan Bali. Bangunan Panggung Seni Candi Semar Sewu ini dipenuhi ornamen dan relief mirip candi Borobudur. Panggung Seni Candi Semar Sewu ini juga memiliki altar yang luas. Mirip tempat pementasan di GWK Bali. Menurut saya luas sekali dan cukup untuk arena pertunjukan dengan kapasitas 1000 orang.
Di panggung seni Candi Semar Sewu ini berdiri sebuah patung besar, yakni patung Dewa Wisnu. Patung Dewa Tertinggi ini memiliki tinggi kurang lebih 2,5 meter. Dibelakangnya juga ada relief dewa yang sama dengan banyak tangan. Menurut sejumlah warga tak banyak kegiatan yang dilaksanakan di panggung seni Candi Semar Sewu ini. Biasanya hanya waktu-waktu tertentu. Seperti Suro ini dan hari-hari penaggalan jawa yang dianggap sakral.
Acara besar yang melibatkan banyak orang ini ada kegiatan ritual, serta ada doa lintas agama baik Islam, Hindu, Kristen dan lain sebagainya. Tak banyak yang bisa masuk ke lokasi tersebut. Selain tertutup lokasi ini hanya digunakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu.
Nah, itulah sedikit catatan perjalanan saya ke dusun Ngentak, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Belakangan, saya baru menyadari kalau perjalanan saya ini malah serasa perjalanan spiritual ke desa budaya di Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.
Panggung seni Candi Semar Sewu ini memiliki arsitektur perpaduan Jawa Kuno dan Bali. Bangunan Panggung Seni Candi Semar Sewu ini dipenuhi ornamen dan relief mirip candi Borobudur. Panggung Seni Candi Semar Sewu ini juga memiliki altar yang luas. Mirip tempat pementasan di GWK Bali. Menurut saya luas sekali dan cukup untuk arena pertunjukan dengan kapasitas 1000 orang.
Di panggung seni Candi Semar Sewu ini berdiri sebuah patung besar, yakni patung Dewa Wisnu. Patung Dewa Tertinggi ini memiliki tinggi kurang lebih 2,5 meter. Dibelakangnya juga ada relief dewa yang sama dengan banyak tangan. Menurut sejumlah warga tak banyak kegiatan yang dilaksanakan di panggung seni Candi Semar Sewu ini. Biasanya hanya waktu-waktu tertentu. Seperti Suro ini dan hari-hari penaggalan jawa yang dianggap sakral.
Acara besar yang melibatkan banyak orang ini ada kegiatan ritual, serta ada doa lintas agama baik Islam, Hindu, Kristen dan lain sebagainya. Tak banyak yang bisa masuk ke lokasi tersebut. Selain tertutup lokasi ini hanya digunakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu.
Nah, itulah sedikit catatan perjalanan saya ke dusun Ngentak, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Belakangan, saya baru menyadari kalau perjalanan saya ini malah serasa perjalanan spiritual ke desa budaya di Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.