Mercedes-AMG GmbH biasa dikenal sebagai AMG adalah divisi dari perusahaan otomotif Jerman, Mercedes-Benz. Divisi ini mempunyai spesialisasi di mobil mewah berperforma tinggi. Semua model AMG mempunyai tampilan yang lebih agresif, performa, pengendalian, dan stabilitas lebih baik daripada model Mercedes biasa. Model-model AMG biasanya adalah model paling mahal dari jajaran mobil Mercedes.
Saat ini AMG menginjak usia 50 tahun. 50 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah divisi yang awalnya hanya memproduksi mobil kencang dari merek Mercedes-Benz. AMG merupakan singkatan dari Aufrecht and Melcher, Großaspach, nama AMG itu diambil dari nama pendirinya yakni Erhard Melcher dan Hans Werner Aufrecht serta Großaspach pada 1967.
Awalnya mereka bekerja di perusahaan pembuat mobil Mercedes-Benz. Kecintaannya dengan dunia otomotif membuat mereka terpicu untuk membangun mesin Mercedes-Benz 300SE agar bisa turun diajang balap Championship Touring Car Jerman pada 1965. Demi kebutuhan balap itu, Mercedes-Benz 300SE yang semula menggunakan mesin bertenaga 170 dk, mereka tingkatkan tenaganya hingga 238 dk. Nasib baik pun berada dipihaknya, dikemudikan pembalap bernama Manfred Schiek, Mercedes-Benz 300SE itu pun mampu memenangi ajang balap tersebut.
Melihat kepiawaiannya dalam melakukan tuning mesin yang digunakan di jalan atau di trek, akhirnya mereka pun dibanjiri pesanan. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk melepaskan pekerjaan mereka di Mercedes-Benz dan mendirikan sebuah bengkel di Burgstall, Jerman.
AMG pun masih berdiri. Proyek pertama yang mereka lakukan adalah meningkatkan performa Mersedes-Benz 300SEL dengan kapasitas 6.300 cc pada 1968. Butuh 3 tahun untuk meningkatkan performa mobil itu, hingga pada 1971 terlahirlah Mercedes-Benz 300SEL bermesin 6.300 cc dengan tenaga semula 247 dk menjadi 428 dk. Mobil itu akhirnya digunakan untuk balap di Spa-Francorchamps 24 Hours, Belgia dan meraih prestasi.
Semakin besarnya bisnis mereka, mendorong untuk pindah ke tempat yang lebih mendukung. Hingga rumah tuning AMG berada Affalterbach, Jerman pada 1976 sampai saat ini.
Pertengahan 1984, AMG kembali menggucang dunia otomotif dengan menghadirkan E-Class W124 bermesin V8 5.600 cc yang sanggup memuntahkan tenaga hingga 385 dk diperuntukan di jalan raya. Mobil itu mampu menuntas akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 5 detik dan kecepatan maksimal 305 km/jam. Hingga mesin itu dijuluki ‘The Hammer’ karena mampu mengalahkan supercar di masanya.
Pada 1990, hubungan antara Mercedes-Benz dan AMG menjadi lebih harmonis, karena mereka menjalin kerja sama tak hanya soal mesin tuning, tapi hingga desain eksterior dan interior. Hasil kerja sama itu membuahkan karya pertamanya Mercedes-Benz W202 C36 AMG yang lahir di 1993.
Di 2001, Mercedes-Benz dan AMG pun menghadirkan teknologi mesin yang digunakan untuk balap grand prix, yaitu teknologi supercharger pada mesin 5.400 cc V8. Mesin itu digunakan Mercedes-Benz E55 AMG sedan pada 2002. Dengan menggunakan mesin itu, Mercedes-Benz E55 AMG mampu menandingi Ferrari F40 dengan kecepatan tertinggi hingga 321 km/jam.
Sampai akhirnya, pada 2005 AMG menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Daimler-AG sehingga diberi nama Mercedes-AMG. Mobil pertama yang dibuat Mercedes-AMG setelah menjadi anak perusahaan yakni SLS AMG. Mobil ini cukup fenomenal, selain menjadi mobil pertama yang benar-benar dibuat oleh AMG, mobil ini juga dipercaya menjadi safety car di ajang balap Formula 1.
Dalam ajang motorsport, pada 2011 dibuatlah SLS AMG GT3. Selanjutnya diikuti peluncuran Mercedes-AMG GT pada 2014. Setahun berikutnya, Mercedes-AMG pun meluncurkan seri 43 untuk mendapatkan pasar yang lebih luas.
Perusahaan yang berpusat di Affalterbach, Jerman ini mulai 1 Oktober 2013 sampai saat ini dipimpin oleh Tobias Moers. Dengan filosofi ‘One Man One Engine’, perusahaan ini sampai 2016 sudah memproduksi 99.235 unit atau mengalami pertumbuhan sekitar 44,1 persen. Angka ini melonjak lebih dari tiga kali lipat dari 2013.
Bahkan tidak hanya fokus pada seri 63 yang populer dengan mesin V8-nya, tapi seri 45 dan seri 43 yang membuat perusahaan ini semakin memperluas pasarnya di dunia. Saat ini, penjualan terbesar AMG ada di Amerika Serikat, Jerman dan Cina.
Saat ini AMG menginjak usia 50 tahun. 50 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah divisi yang awalnya hanya memproduksi mobil kencang dari merek Mercedes-Benz. AMG merupakan singkatan dari Aufrecht and Melcher, Großaspach, nama AMG itu diambil dari nama pendirinya yakni Erhard Melcher dan Hans Werner Aufrecht serta Großaspach pada 1967.
Awalnya mereka bekerja di perusahaan pembuat mobil Mercedes-Benz. Kecintaannya dengan dunia otomotif membuat mereka terpicu untuk membangun mesin Mercedes-Benz 300SE agar bisa turun diajang balap Championship Touring Car Jerman pada 1965. Demi kebutuhan balap itu, Mercedes-Benz 300SE yang semula menggunakan mesin bertenaga 170 dk, mereka tingkatkan tenaganya hingga 238 dk. Nasib baik pun berada dipihaknya, dikemudikan pembalap bernama Manfred Schiek, Mercedes-Benz 300SE itu pun mampu memenangi ajang balap tersebut.
Melihat kepiawaiannya dalam melakukan tuning mesin yang digunakan di jalan atau di trek, akhirnya mereka pun dibanjiri pesanan. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk melepaskan pekerjaan mereka di Mercedes-Benz dan mendirikan sebuah bengkel di Burgstall, Jerman.
AMG pun masih berdiri. Proyek pertama yang mereka lakukan adalah meningkatkan performa Mersedes-Benz 300SEL dengan kapasitas 6.300 cc pada 1968. Butuh 3 tahun untuk meningkatkan performa mobil itu, hingga pada 1971 terlahirlah Mercedes-Benz 300SEL bermesin 6.300 cc dengan tenaga semula 247 dk menjadi 428 dk. Mobil itu akhirnya digunakan untuk balap di Spa-Francorchamps 24 Hours, Belgia dan meraih prestasi.
Semakin besarnya bisnis mereka, mendorong untuk pindah ke tempat yang lebih mendukung. Hingga rumah tuning AMG berada Affalterbach, Jerman pada 1976 sampai saat ini.
Pertengahan 1984, AMG kembali menggucang dunia otomotif dengan menghadirkan E-Class W124 bermesin V8 5.600 cc yang sanggup memuntahkan tenaga hingga 385 dk diperuntukan di jalan raya. Mobil itu mampu menuntas akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 5 detik dan kecepatan maksimal 305 km/jam. Hingga mesin itu dijuluki ‘The Hammer’ karena mampu mengalahkan supercar di masanya.
Pada 1990, hubungan antara Mercedes-Benz dan AMG menjadi lebih harmonis, karena mereka menjalin kerja sama tak hanya soal mesin tuning, tapi hingga desain eksterior dan interior. Hasil kerja sama itu membuahkan karya pertamanya Mercedes-Benz W202 C36 AMG yang lahir di 1993.
Di 2001, Mercedes-Benz dan AMG pun menghadirkan teknologi mesin yang digunakan untuk balap grand prix, yaitu teknologi supercharger pada mesin 5.400 cc V8. Mesin itu digunakan Mercedes-Benz E55 AMG sedan pada 2002. Dengan menggunakan mesin itu, Mercedes-Benz E55 AMG mampu menandingi Ferrari F40 dengan kecepatan tertinggi hingga 321 km/jam.
Sampai akhirnya, pada 2005 AMG menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Daimler-AG sehingga diberi nama Mercedes-AMG. Mobil pertama yang dibuat Mercedes-AMG setelah menjadi anak perusahaan yakni SLS AMG. Mobil ini cukup fenomenal, selain menjadi mobil pertama yang benar-benar dibuat oleh AMG, mobil ini juga dipercaya menjadi safety car di ajang balap Formula 1.
Dalam ajang motorsport, pada 2011 dibuatlah SLS AMG GT3. Selanjutnya diikuti peluncuran Mercedes-AMG GT pada 2014. Setahun berikutnya, Mercedes-AMG pun meluncurkan seri 43 untuk mendapatkan pasar yang lebih luas.
Perusahaan yang berpusat di Affalterbach, Jerman ini mulai 1 Oktober 2013 sampai saat ini dipimpin oleh Tobias Moers. Dengan filosofi ‘One Man One Engine’, perusahaan ini sampai 2016 sudah memproduksi 99.235 unit atau mengalami pertumbuhan sekitar 44,1 persen. Angka ini melonjak lebih dari tiga kali lipat dari 2013.
Bahkan tidak hanya fokus pada seri 63 yang populer dengan mesin V8-nya, tapi seri 45 dan seri 43 yang membuat perusahaan ini semakin memperluas pasarnya di dunia. Saat ini, penjualan terbesar AMG ada di Amerika Serikat, Jerman dan Cina.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.