Malam ini, kopi habis dan bingung mau ngapain. Mau keluar juga males, ya udah mending nulis humor Gus Dur mengenai nasib baik nama Cash, Hope and Wonder VS Untung dan Slamet. Ini ceritanya pada suatu ketika guberbur BI di era Gus Dur menemui Alan Greenspan, Gubernur Bank Sentral AS. Gubernur Bank Indonesia saat itu Sjahril Sabirin bertanya, kenapa ekonomi Amerika bisa begitu kuat ketimbang Indonesia. Greenspan pun menjawab sambil berseloroh. "Di Amerika kami punya Johnny Cash (penyanyi ternama dari Las Vegas), Bob Hope (komedian terkenal), dan Stevie Wonder (penyanyi kulit hitam yang fenomenal). Namun, Tuan Sjahril, di Indonesia kalian tidak punya Cash (uang tunai), tak punya Hope (harapan), dan tidak memiliki Wonder (keajaiban)" jawab Greenspan dengan mimik serius.
Mendengar jawaban itu, Sjahril hanya manggut-manggut. Nah, ketika kembali di Indonesia, beliau menghadap Presiden Abdurrahman Wahid lalu menyampaikan laporannya.
"Bapak Presiden, ketika di Amerika Serikat, saya sempat bertemu dengan Greenspan. Banyak hal yang saya tanyakan padanya, termasuk soal kenapa perekonomian bangsa kita tidak sekokoh bangsa Amerika. Ternyata, menurut Greenspan, kuncinya cuma pada Cash, Hope, dan Wonder, yang tidak kita miliki," kata Sjahril.
Mendengar laporan tersebut, Gus Dur hanya menanggapi enteng, "Ah begitu saja kok repot. Wong kita masih punya banyak Slamet dan Untung di sini."
Untung dan Slamet yang dipinjam Gus Dur sebagai jawaban, tak melulu sebagai kata sifat. Pun mereka yang memang memakainya sebagai nama. Namun, Gus Dur memaknai dua kata itu sebagai jalan hidup.
Kata "Untung", misalnya, kerap disebut siapa saja di Indonesia bila sedang menghadapi musibah. Jika seseorang mengalami kecelakaan dan terluka parah di sekujur badan, orang-orang yang mengenalnya akan berujar, "Untung tak sampai mati."
Kata "Slamet" yang berarti aman dari ancaman, gangguan, terbebas dari bahaya, malapetaka, dan bencana juga dialamatkan Gus Dur sebagai Jalan Keselamatan.
Nah, itulah nama Untung dan Slamet yang artinya adalah: Kebahagiaan, kehormatan, kemasyhuran, jalan penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna.
Mendengar jawaban itu, Sjahril hanya manggut-manggut. Nah, ketika kembali di Indonesia, beliau menghadap Presiden Abdurrahman Wahid lalu menyampaikan laporannya.
"Bapak Presiden, ketika di Amerika Serikat, saya sempat bertemu dengan Greenspan. Banyak hal yang saya tanyakan padanya, termasuk soal kenapa perekonomian bangsa kita tidak sekokoh bangsa Amerika. Ternyata, menurut Greenspan, kuncinya cuma pada Cash, Hope, dan Wonder, yang tidak kita miliki," kata Sjahril.
Mendengar laporan tersebut, Gus Dur hanya menanggapi enteng, "Ah begitu saja kok repot. Wong kita masih punya banyak Slamet dan Untung di sini."
Untung dan Slamet yang dipinjam Gus Dur sebagai jawaban, tak melulu sebagai kata sifat. Pun mereka yang memang memakainya sebagai nama. Namun, Gus Dur memaknai dua kata itu sebagai jalan hidup.
Kata "Untung", misalnya, kerap disebut siapa saja di Indonesia bila sedang menghadapi musibah. Jika seseorang mengalami kecelakaan dan terluka parah di sekujur badan, orang-orang yang mengenalnya akan berujar, "Untung tak sampai mati."
Kata "Slamet" yang berarti aman dari ancaman, gangguan, terbebas dari bahaya, malapetaka, dan bencana juga dialamatkan Gus Dur sebagai Jalan Keselamatan.
Nah, itulah nama Untung dan Slamet yang artinya adalah: Kebahagiaan, kehormatan, kemasyhuran, jalan penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.