Akhir-akhir ini banyak rekan saya cerita kalau belakangan ini iklan tidak tampil di video Youtubenya. Ya, YouTube memang semakin ketat dengan kebijakan barunya. YouTube baru saja merilis panduan baru untuk para kreator video. Panduan tersebut menjelaskan karakteristik video yang pantas untuk dimonetisasi dan hal-hal yang membuat video tidak bisa dipasangi iklan. Aturan yang lebih ketat ini dibuat dengan tujuan untuk memastikan tidak ada iklan yang tampil dalam video yang dianggap tidak pantas oleh para pemasang iklan.
Pada bulan Maret, majalah Times memuat laporan tentang sejumlah iklan yang muncul di video YouTube yang mempromosikan konten ektremis dan penuh kebencian, yang membuat berbagai perusahaan memutuskan untuk berhenti beriklan di YouTube. Beberapa pihak yang berhenti beriklan antara lain Audi, L'Oreal dan pemerintah Inggris, seperti yang disebutkan oleh Engadget.
Selain menjelaskan peraturan barunya, dalam pengumuman hari ini, YouTube juga mengumumkan bahwa banyak pengiklan mereka yang telah kembali beriklan di platform video tersebut setelah diskusi panjang dan penambahan kendali untuk peletakan iklan. Salah satu perubahan yang YouTube buat memungkinkan pengiklan untuk menentukan video apa yang menampilkan iklan mereka. Selain itu, YouTube juga membuat peraturan yang lebih ketat terkait konten kebencian.
Tidak berhenti sampai di situ, YouTube juga meluncurkan pelajaran baru di Creator Academy mereka, yang bertujuan untuk mengajarkan para kreator konten cara membuat video yang menarik untuk para pengiklan. YouTube juga menjelaskan, semua video yang mematuhi peraturan mereka dapat muncul di platform video, tapi video yang tidak memenuhi peraturan periklanan baru ini tidak akan bisa dimonetisasi. Jadi, jika Anda ingin membuat konten tidak pantas di YouTube, Anda tidak akan bisa mendapatkan uang dari video tersebut.
Saya sendiri tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan justru mendukung aturan baru monetisasi video Youtube. Apalagi mayoritas video saya hanya bertema transportasi yang isinya cuma bus dan truck saja.
Pada bulan Maret, majalah Times memuat laporan tentang sejumlah iklan yang muncul di video YouTube yang mempromosikan konten ektremis dan penuh kebencian, yang membuat berbagai perusahaan memutuskan untuk berhenti beriklan di YouTube. Beberapa pihak yang berhenti beriklan antara lain Audi, L'Oreal dan pemerintah Inggris, seperti yang disebutkan oleh Engadget.
Selain menjelaskan peraturan barunya, dalam pengumuman hari ini, YouTube juga mengumumkan bahwa banyak pengiklan mereka yang telah kembali beriklan di platform video tersebut setelah diskusi panjang dan penambahan kendali untuk peletakan iklan. Salah satu perubahan yang YouTube buat memungkinkan pengiklan untuk menentukan video apa yang menampilkan iklan mereka. Selain itu, YouTube juga membuat peraturan yang lebih ketat terkait konten kebencian.
Tidak berhenti sampai di situ, YouTube juga meluncurkan pelajaran baru di Creator Academy mereka, yang bertujuan untuk mengajarkan para kreator konten cara membuat video yang menarik untuk para pengiklan. YouTube juga menjelaskan, semua video yang mematuhi peraturan mereka dapat muncul di platform video, tapi video yang tidak memenuhi peraturan periklanan baru ini tidak akan bisa dimonetisasi. Jadi, jika Anda ingin membuat konten tidak pantas di YouTube, Anda tidak akan bisa mendapatkan uang dari video tersebut.
Saya sendiri tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan justru mendukung aturan baru monetisasi video Youtube. Apalagi mayoritas video saya hanya bertema transportasi yang isinya cuma bus dan truck saja.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.