Seminggu memasuki bulan puasa, saya akan mengupas masalah klasik pasar tumpah yang selalu bikin macet saat musim mudik. Sebetulnya problem pasar tumpah yang kemudian menyebabkan kemacetan bukan hanya terjadi pada waktu mudik saja. Ini menjadi masalah klasik banyak kota yang meletakkan pasar di jalan penghubung antar kota. Yang namanya pasar, di kiri-kanan jalan pasti mengganggu arus jalan dan bikin macet, banyak orang menyebrang, parkir atau berhenti, pasti mengurangi lebar jalan dan ujungnya menambah waktu perjalanan.
Pasar tumpah selalu jadi persoalan klasik setiap kali musim mudik lebaran, terutama buat pemudik yang tidak melalui jalur tol Cipali. Jika pemerintah daerah tidak mampu membenahinya, tentu saja akan menghambat kelancaran arus kendaraan saat mudik nanti.
5 Titik Pasar Tumpah Berpotensi Macet Di Pantura Jawa Barat
Ada beberapa titik pasar di jalur pantura Indramayu yang harus diwaspadai para pemudik karena rawan macet pada arus mudik Lebaran. Ada lima pasar di jalur pantura yang masuk rawan macet pada musim mudik Lebaran, di antaranya Pasar Sukra, Patrol, Eretan, Cilet dan Pasar Parean. Kelima pasar itu mempunyai hari dan jam sibuk sendiri yang perlu diwaspadai oleh para pemudik saat melintasinya.
Pasar Sukra ini rawan macet hampir setiap hari dan biasanya mulai dari pukul 04.00 WIB sampai 09.00 WIB. Pasar Patrol juga sama dengan yang pasar Sukra dan kemacetannya pun diperkirakan jam itu juga. Untuk tiga pasar lainnya mempunyai jadwal pasar dan tidak setiap hari beroperasi. Pasar Eretan pada Jumat, Pasar Cilet pada Ahad dan Rabu, sedangkan Pasar Parean pada Selasa. Untuk jam operasi ketiga pasar itu semua mulai dari pukul 04.00 WIB sampai 09.00 WIB.
8 Titik Pasar Tumpah Rawan Macet Jawa Tengah
Sekarang saya akan membahas 8 titik pasar tumpah berpotensi macet untuk wilayah Jawa Tengah baik jalur selatan maupun pantura. Delapan titik yang berpotensi menjadi pasar tumpah di Jawa Tengah saya mulai dari jalur pantura antara lain Pasar Losari di Jalan Raya Losari Km 202, Pasar Surodadi di Jalan Raya Pantura, Tegal, Pasar Wiradesa di Jalan Jenderal A. Yani Km 110, Pekalongan, Pasar Batang di Jalan Sudirman, Batang. Kemudian Pasar Cepiring di Jalan Soekarno-Hatta Km 33, Cepiring, Kendal, juga ditengarai bakal jadi pasar tumpah. Di jalur Semarang-Solo, ada Pasar Sejambu di Jalan Fatmawati Km 42.
Kemudian untuk jalur selatan Jawa Tengah ada Pasar Gombong di Jalan Yos Sudarso, Gombong, dan Pasar Kutowinangun. Nah, 8 titik pasar tumpah tersebut berpotensi menimbulkan kemacetan seperti terjadi pada musim mudik lebaran tahun-tahun sebelumya.
Nah, itulah masalah klasik kemacetan di sekitar pasar tumpah. Apakah keadaan itu harus dibiarkan? Sebenernya kasihan sama polisi dan kalau mau jujur, polisi pun sudah angkat tangan hehehe karena ini bukan masalah manajemen dan pengaturan jalan lagi. Ini sudah menjadi struktur kota dan menyangkut urban planning. Untuk menganggulanginya si pasar harus dihilangkan dari jalan utama. Mudahnya, pasarnya yang harus dipindahkan ke bagian jalan atau yang tidak mengganggu jalur penghubung antar kota.
Pasar tumpah selalu jadi persoalan klasik setiap kali musim mudik lebaran, terutama buat pemudik yang tidak melalui jalur tol Cipali. Jika pemerintah daerah tidak mampu membenahinya, tentu saja akan menghambat kelancaran arus kendaraan saat mudik nanti.
5 Titik Pasar Tumpah Berpotensi Macet Di Pantura Jawa Barat
Ada beberapa titik pasar di jalur pantura Indramayu yang harus diwaspadai para pemudik karena rawan macet pada arus mudik Lebaran. Ada lima pasar di jalur pantura yang masuk rawan macet pada musim mudik Lebaran, di antaranya Pasar Sukra, Patrol, Eretan, Cilet dan Pasar Parean. Kelima pasar itu mempunyai hari dan jam sibuk sendiri yang perlu diwaspadai oleh para pemudik saat melintasinya.
Pasar Sukra ini rawan macet hampir setiap hari dan biasanya mulai dari pukul 04.00 WIB sampai 09.00 WIB. Pasar Patrol juga sama dengan yang pasar Sukra dan kemacetannya pun diperkirakan jam itu juga. Untuk tiga pasar lainnya mempunyai jadwal pasar dan tidak setiap hari beroperasi. Pasar Eretan pada Jumat, Pasar Cilet pada Ahad dan Rabu, sedangkan Pasar Parean pada Selasa. Untuk jam operasi ketiga pasar itu semua mulai dari pukul 04.00 WIB sampai 09.00 WIB.
8 Titik Pasar Tumpah Rawan Macet Jawa Tengah
Sekarang saya akan membahas 8 titik pasar tumpah berpotensi macet untuk wilayah Jawa Tengah baik jalur selatan maupun pantura. Delapan titik yang berpotensi menjadi pasar tumpah di Jawa Tengah saya mulai dari jalur pantura antara lain Pasar Losari di Jalan Raya Losari Km 202, Pasar Surodadi di Jalan Raya Pantura, Tegal, Pasar Wiradesa di Jalan Jenderal A. Yani Km 110, Pekalongan, Pasar Batang di Jalan Sudirman, Batang. Kemudian Pasar Cepiring di Jalan Soekarno-Hatta Km 33, Cepiring, Kendal, juga ditengarai bakal jadi pasar tumpah. Di jalur Semarang-Solo, ada Pasar Sejambu di Jalan Fatmawati Km 42.
Kemudian untuk jalur selatan Jawa Tengah ada Pasar Gombong di Jalan Yos Sudarso, Gombong, dan Pasar Kutowinangun. Nah, 8 titik pasar tumpah tersebut berpotensi menimbulkan kemacetan seperti terjadi pada musim mudik lebaran tahun-tahun sebelumya.
Nah, itulah masalah klasik kemacetan di sekitar pasar tumpah. Apakah keadaan itu harus dibiarkan? Sebenernya kasihan sama polisi dan kalau mau jujur, polisi pun sudah angkat tangan hehehe karena ini bukan masalah manajemen dan pengaturan jalan lagi. Ini sudah menjadi struktur kota dan menyangkut urban planning. Untuk menganggulanginya si pasar harus dihilangkan dari jalan utama. Mudahnya, pasarnya yang harus dipindahkan ke bagian jalan atau yang tidak mengganggu jalur penghubung antar kota.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.