Pengalaman dari musim mudik lebaran tahun arus lalu lintas dari exit Tol Pejagan maupun exit Tol Brebes Timur (Brexit) menuju Purwokerto selalu terhambat di perlintasan kereta di sekitar Prupuk hingga Bumiayu. Nah, Empat flyover di bangun dan harapannya bisa jadi pengurai macet. Keempat flyover tersebut diantaranya flyover Kretek, flyover Dermoleng, flyover Klonengan. Pemerintah pun terus berupaya menyelesaikan empat flyover di wilayah Jawa Tengah agar dapat dilalui para pemudik menjelang Lebaran akhir Juni 2017 ini.
Mengutip berita yang ditulis Kompas, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, tiga flyover yakni Dermoleng, Klonengan, dan Kesambi sudah bisa digunakan saat H-10 Lebaran 2017. Sementara flyover Kretek dapat digunakan pada H-5 Lebaran 2017.
Empat flyover ini berada pada ruas jalan Tegal - Purwokerto yang menjadi jalur penghubung utama dari Jalur Pantura menuju lintas tengah dan selatan. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat mudik waktu yang dibutuhkan dari Pejagan dan melintasi empat perlintasan kereta api ini memakan waktu 14-16 jam. Perlintasan kereta api ini memang cukup padat. setiap harinya terdapat 70 kali perjalanan kereta api, di mana setiap melintas memakan waktu 4 menit atau 4-5 jam per harinya untuk penutupan jalan. Sementara saat arus mudik, perlintasan kereta api meningkat menjadi sekitar 92 kali per hari atau berkisar 6 jam pemberhentian dalam sehari.
Dengan berfungsinya keempat flyover ini, pemudik diperkirakan dapat menempuh waktu hanya sekitar 5-6 jam melintasi jarak sejauh 60 kilometer saat normal dengan memperhitungkan memotong 6 jam penutupan jalur akibat melintasnya kereta api seperti hitungan diatas. Jadi dengan adanya (flyover) ini di harapkan tidak ada kemacetan parah.
Flyover Siap Di Lalui Pemudik
Ketika saya melihat langsung ke TKP proyek flyover pada tanggal 12 Juni 2017, perkembangan pembangunan flyover Kesambi hingga saat ini sudah mencapai 86 persen. Saat ini, petugas sedang memasang lampu dan pagar pembatas di jalan layang tersebut. Lantainya atau girder-nya juga sudah terpasang semua. Menurut beberapa sumber, nantinya flyover Kesambi sepanjang 470 meter ini akan dioperasikan dua arah. Pada 16 Juni nanti, hanya mobil pribadi yang diperbolehkan melintas. Sementara, bus dan angkutan berat lainnya baru akan diizinkan melintas pada 20 Juni. Meskipun proyek yang ditangani PT Brantas Abipraya dan memiliki nilai kontrak Rp 58 miliar ini baru akan benar-benar selesai pada 31 Juli 2017 namun sebelum lebaran sudah bisa dilewati.
Untuk flyover Klonengan, pembangunan jalan layang sepanjang 1.050 meter ini juga sudah selesai. Proyek senilai Rp 112 miliar yang ditangani PT Hutama Karya ini diselesaikan dalam waktu 4,5 bulan. Terpantau Sudah ada lampu, penunjuk arah dan sebagainya.
Sementara, pembangunan flyover Dermoleng dengan panjang 500 meter sudah mencapai 93 persen. Saat ini, proyek yang ditangani PT Adhi Karya (Persero) Tbk-CDI KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 64 miliar ini sudah dalam tahap akhir pengerjaan.
Dan untuk flyover Kretek, pembangunan telah mencapai 77,41 persen. Perkembangan pembangunan flyover sepanjang 700 meter ini cukup terhambat akibat bertambahnya bentang jembatan sepanjang 50,8 meter. Selain itu, pembangunan flyover yang ditangani PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 82 miliar ini sempat terhambat oleh pembebasan lahan. Sama seperti flyover lainnya, hanya mobil pribadi yang akan diizinkan melintasi flyover Kretek saat mudik Lebaran 2017. Kalau kendaraan berat lewat bawah.
Nah, semoga dengan beroperasinya flyover di jalur Brebes - Purwokerto ini perjalanan mudik menjadi relatif lebih lancar di jalur penghubung Pantura dan jalur selatan ini.
Mengutip berita yang ditulis Kompas, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, tiga flyover yakni Dermoleng, Klonengan, dan Kesambi sudah bisa digunakan saat H-10 Lebaran 2017. Sementara flyover Kretek dapat digunakan pada H-5 Lebaran 2017.
Empat flyover ini berada pada ruas jalan Tegal - Purwokerto yang menjadi jalur penghubung utama dari Jalur Pantura menuju lintas tengah dan selatan. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat mudik waktu yang dibutuhkan dari Pejagan dan melintasi empat perlintasan kereta api ini memakan waktu 14-16 jam. Perlintasan kereta api ini memang cukup padat. setiap harinya terdapat 70 kali perjalanan kereta api, di mana setiap melintas memakan waktu 4 menit atau 4-5 jam per harinya untuk penutupan jalan. Sementara saat arus mudik, perlintasan kereta api meningkat menjadi sekitar 92 kali per hari atau berkisar 6 jam pemberhentian dalam sehari.
Dengan berfungsinya keempat flyover ini, pemudik diperkirakan dapat menempuh waktu hanya sekitar 5-6 jam melintasi jarak sejauh 60 kilometer saat normal dengan memperhitungkan memotong 6 jam penutupan jalur akibat melintasnya kereta api seperti hitungan diatas. Jadi dengan adanya (flyover) ini di harapkan tidak ada kemacetan parah.
Flyover Siap Di Lalui Pemudik
Ketika saya melihat langsung ke TKP proyek flyover pada tanggal 12 Juni 2017, perkembangan pembangunan flyover Kesambi hingga saat ini sudah mencapai 86 persen. Saat ini, petugas sedang memasang lampu dan pagar pembatas di jalan layang tersebut. Lantainya atau girder-nya juga sudah terpasang semua. Menurut beberapa sumber, nantinya flyover Kesambi sepanjang 470 meter ini akan dioperasikan dua arah. Pada 16 Juni nanti, hanya mobil pribadi yang diperbolehkan melintas. Sementara, bus dan angkutan berat lainnya baru akan diizinkan melintas pada 20 Juni. Meskipun proyek yang ditangani PT Brantas Abipraya dan memiliki nilai kontrak Rp 58 miliar ini baru akan benar-benar selesai pada 31 Juli 2017 namun sebelum lebaran sudah bisa dilewati.
Untuk flyover Klonengan, pembangunan jalan layang sepanjang 1.050 meter ini juga sudah selesai. Proyek senilai Rp 112 miliar yang ditangani PT Hutama Karya ini diselesaikan dalam waktu 4,5 bulan. Terpantau Sudah ada lampu, penunjuk arah dan sebagainya.
Sementara, pembangunan flyover Dermoleng dengan panjang 500 meter sudah mencapai 93 persen. Saat ini, proyek yang ditangani PT Adhi Karya (Persero) Tbk-CDI KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 64 miliar ini sudah dalam tahap akhir pengerjaan.
Dan untuk flyover Kretek, pembangunan telah mencapai 77,41 persen. Perkembangan pembangunan flyover sepanjang 700 meter ini cukup terhambat akibat bertambahnya bentang jembatan sepanjang 50,8 meter. Selain itu, pembangunan flyover yang ditangani PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 82 miliar ini sempat terhambat oleh pembebasan lahan. Sama seperti flyover lainnya, hanya mobil pribadi yang akan diizinkan melintasi flyover Kretek saat mudik Lebaran 2017. Kalau kendaraan berat lewat bawah.
Nah, semoga dengan beroperasinya flyover di jalur Brebes - Purwokerto ini perjalanan mudik menjadi relatif lebih lancar di jalur penghubung Pantura dan jalur selatan ini.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.