Laju sepeda kumbang di jalan berlubang, selalu begitu dari dulu waktu
jaman Jepang. Itu adalah sepenggal lirik lagu Iwan fals yang mungkin
semua orang tahu judulnya. Namun bukan tentang Oemar Bakrie yang membuat
hati ini resah. Bukan pula sepeda kumbang bapak Oemar Bakrie yang ingin
saya bicarakan. Mungkin sepeda beliau telah digadaikan. Setelah
berpuluh-puluh tahun lagu itu didengarkan masyarakat negeri ini ada satu
hal mungkin sampai beberapa masa yang akan datang masih akan tetap
kalau boleh dibilang sama dengan sepenggal lirik lagu tersebut.
Memang tidak lagi ada guru yang menaiki sepeda kumbang (di daerah yang saya tempati), sepeda motor adalah kendaraan yang setidaknya mereka gunakan kalau nasib lebih baik mungkin mereka bisa mempunyai mobil. Namun bukan itu pula yang ingin saya utarakan dalam tulisan saya ini. Yang menjadi pusat perhatian saya adalah kondisi jalanan di negara kita tercinta. Yang masih tetap berlubang seperti kondisi jalanan yang dilalui Oemar Bakrie.
Memang jalan tanah liat sudah tak lagi kita jumpai, semua sudah dibeton ataupun diaspal. Entah karena membangunya yang mungkin asal-asalan atau bahasa halusnya dananya dikorupsi. Jalan rusak dan berlubang menjadi momok menakutkan bagi para pengguna jalan di negara kita tercinta. Tatkala musim hujan tiba hal tersebut semakin menakutkan para pengguna jalan, Khusunya pengendara sepeda motor. Sering kita jumpai berita di televisi atau teman yang bercerita tentang pengendara jatuh ketika melewati genangan air yang ternyata disitu adalah lubang hitam (karena aspalnya hitam). Tak sedikit korban jiwa yang jatuh akibat kondisi tersebut. Kalau jaman dahulu kala mungkin orang akan berkata itu mungkin tumbal pembuatan jalan, tapi apakah tumbal harus selalu berjatuhan setiap saat. Sudah saatnya mereka yang berwenang harus mencari jalan keluar masalah ini. Karena jalan adalah salah satu pendukung majunya ekonomi suatu negara.
Mungkin sebagai salah satu cara mengurangi jumlah korban jatuh pemerintah menganjurkan menggunakan angkutan umum. Namun apakah ini satu-satunya solusi?? Ya seperti yang kita tahu kondisi angkutan umum di negara ini macam apa lah.
Sebagai seorang pengendara sepeda motor saya hanya bisa berharap seseorang yang mungkin mempunyai wewenang mengenai hal ini agar bisa memperbaikinya. Kita selalu dipaksakan untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Bahkan penegak hukum tak segan-segan melakukan tindakan jika kita melanggar. Namun kapan pemerintah mamatuhi tugasnya untuk menjaga tugasnya menjamin keselamatan warganya.
Apakah ada tindakan dari para penegak hukum jika merka tidak melakukan tugasnya?? Salahkah orang yang sudah mengenakan helm, memasang kaca sepion, dan mematuhi semua peraturan lalu lintas lau tiba-tiba dia mengalami hal yang buruk karena kondisi jalan!
Saya hanya bisa menyampaikan kepada sesama pengendara motor, ya berhati-hatilah di jalan. Selalu waspada. Kita memiliki nyawa ini, namun bukan berarti bahaya tak bisa merenggutnya dari kita.
Memang tidak lagi ada guru yang menaiki sepeda kumbang (di daerah yang saya tempati), sepeda motor adalah kendaraan yang setidaknya mereka gunakan kalau nasib lebih baik mungkin mereka bisa mempunyai mobil. Namun bukan itu pula yang ingin saya utarakan dalam tulisan saya ini. Yang menjadi pusat perhatian saya adalah kondisi jalanan di negara kita tercinta. Yang masih tetap berlubang seperti kondisi jalanan yang dilalui Oemar Bakrie.
Memang jalan tanah liat sudah tak lagi kita jumpai, semua sudah dibeton ataupun diaspal. Entah karena membangunya yang mungkin asal-asalan atau bahasa halusnya dananya dikorupsi. Jalan rusak dan berlubang menjadi momok menakutkan bagi para pengguna jalan di negara kita tercinta. Tatkala musim hujan tiba hal tersebut semakin menakutkan para pengguna jalan, Khusunya pengendara sepeda motor. Sering kita jumpai berita di televisi atau teman yang bercerita tentang pengendara jatuh ketika melewati genangan air yang ternyata disitu adalah lubang hitam (karena aspalnya hitam). Tak sedikit korban jiwa yang jatuh akibat kondisi tersebut. Kalau jaman dahulu kala mungkin orang akan berkata itu mungkin tumbal pembuatan jalan, tapi apakah tumbal harus selalu berjatuhan setiap saat. Sudah saatnya mereka yang berwenang harus mencari jalan keluar masalah ini. Karena jalan adalah salah satu pendukung majunya ekonomi suatu negara.
Mungkin sebagai salah satu cara mengurangi jumlah korban jatuh pemerintah menganjurkan menggunakan angkutan umum. Namun apakah ini satu-satunya solusi?? Ya seperti yang kita tahu kondisi angkutan umum di negara ini macam apa lah.
Sebagai seorang pengendara sepeda motor saya hanya bisa berharap seseorang yang mungkin mempunyai wewenang mengenai hal ini agar bisa memperbaikinya. Kita selalu dipaksakan untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Bahkan penegak hukum tak segan-segan melakukan tindakan jika kita melanggar. Namun kapan pemerintah mamatuhi tugasnya untuk menjaga tugasnya menjamin keselamatan warganya.
Apakah ada tindakan dari para penegak hukum jika merka tidak melakukan tugasnya?? Salahkah orang yang sudah mengenakan helm, memasang kaca sepion, dan mematuhi semua peraturan lalu lintas lau tiba-tiba dia mengalami hal yang buruk karena kondisi jalan!
Saya hanya bisa menyampaikan kepada sesama pengendara motor, ya berhati-hatilah di jalan. Selalu waspada. Kita memiliki nyawa ini, namun bukan berarti bahaya tak bisa merenggutnya dari kita.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.