Saat ini lagi hangat-hangaynya membahas Ransomware Wannacry. Nah, sesuai namanya, ransomware WannaCry membuat sekitar 99 negara di dunia 'menangis'. Hanya dalam waktu dua hari, malware ganas ini menyebar dengan cepat ke hampir semua lini bisnis di puluhan negara, termasuk Indonesia.
Serangan ini menggunakan teknik ransomware yaitu jenis malware (malicious software) yang berkembang cepat. Data dalam komputer yang terkena WannaCry akan terkunci atau diblokir oleh program jahat yang meminta korban untuk membayar tebusan US$ 300, dalam bentuk mata uang virtual Bitcoin.
Jika kunci itu ingin dibuka, maka korban harus membayar uang tebusan itu. Namun, usai membayar tebusan belum berarti data-data yang disandera akan langsung kamu dapatkan kembali. Meski serangan siber tersebut lebih sering menargetkan perusahaan atau instansi besar, tak menutup kemungkinan ransomware dapat terjadi terhadap individu.
Lalu, apakah WannaCry akan menyerang smartphone macam Android? Menkominfo Rudiantara mengatakan, WannaCry sementara ini belum menyerang smartphone, dan hanya menargetkan komputer yang menjalankan Windows versi 2010 ke bawah atau sebelumnya.
Seperti dalam Liputan 6 SCTV, "Malware ini tidak menyerangsmartphone, yang saat ini terdampak serangan adalah komputer dengan sistem operasi Windows versi 2010 ke bawah atau sebelumnya," ujar pria yang karib disapa Chief RA itu kepada awak media saat konferensi pers Antisipasi Ancaman Ransomware WannaCry di Jakarta, Minggu (14/5/2017).
Namun, apabila pengguna rajin meng-update sistem operasi Windows di komputer miliknya, ransomware tidak akan menyerang. Rudiantara mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar jangan panik dalam menghadapi situasi serangan ransomware WannaCry yang saat ini tengah menghebohkan dunia.
"Masyarakat tidak usah panik. Pemerintah sejak Sabtu kemarin sudah memonitor dan berkoordinasi dengan tim internasional untuk mengantisipasi hal ini (ransomware WannaCry)," kata Rudiantara. Menurut pantauan tim Kemkominfo sejak Sabtu, (13/5/2017) hingga Minggu (14/5/2017), negara yang terkena dampak paling besar dari ramsomware WannaCry adalah Inggris.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan mengatakan bahwa serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting), maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber.
Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), serangan ditujukan ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais. Akibat serangan ini, untuk sementara waktu, kedua rumah sakit tersebut menjalankan sistem pelayanan secara manual.
Cara Mudah Terhindar Ransomware WannaCry
Bagi pengguna komputer yang tidak yakin apakah sudah melakukan Security Update Patch MS-17-010, bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Sebelum menyalakan komputer:
a. Mencabut kabel data (LAN) yang tersambung
b. Mematikan WiFi yang otomatis tersambung ke komputer.
2. Setelah komputer diyakinkan aman dan tidak tersambung ke Internet, maka komputer dapat dinyalakan dan melakukan backup seluruh data ke eksternal HDD atau USB flash drive.
3. Unduh security patch dari komputer berbeda yang tidak terlalu kritikal fungsinya atau melalui komputer berbasis non-Microsoft.
4. Setelah selesai mem-backup data dengan aman ke flash drive atau eksternal HDD, kita dapat langsung melakukan update melalui file yang telah diunduh pada langkah terdahulu.
5. Silahkan melakukan aktifitas seperti biasa setelah berhasil melakukan security update yang diperlukan.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa ke depannya, diharapkan kepada seluruh pengguna untuk secara cepat melakukan update system apabila telah tersedia.
Serangan ini menggunakan teknik ransomware yaitu jenis malware (malicious software) yang berkembang cepat. Data dalam komputer yang terkena WannaCry akan terkunci atau diblokir oleh program jahat yang meminta korban untuk membayar tebusan US$ 300, dalam bentuk mata uang virtual Bitcoin.
Jika kunci itu ingin dibuka, maka korban harus membayar uang tebusan itu. Namun, usai membayar tebusan belum berarti data-data yang disandera akan langsung kamu dapatkan kembali. Meski serangan siber tersebut lebih sering menargetkan perusahaan atau instansi besar, tak menutup kemungkinan ransomware dapat terjadi terhadap individu.
Lalu, apakah WannaCry akan menyerang smartphone macam Android? Menkominfo Rudiantara mengatakan, WannaCry sementara ini belum menyerang smartphone, dan hanya menargetkan komputer yang menjalankan Windows versi 2010 ke bawah atau sebelumnya.
Seperti dalam Liputan 6 SCTV, "Malware ini tidak menyerangsmartphone, yang saat ini terdampak serangan adalah komputer dengan sistem operasi Windows versi 2010 ke bawah atau sebelumnya," ujar pria yang karib disapa Chief RA itu kepada awak media saat konferensi pers Antisipasi Ancaman Ransomware WannaCry di Jakarta, Minggu (14/5/2017).
Namun, apabila pengguna rajin meng-update sistem operasi Windows di komputer miliknya, ransomware tidak akan menyerang. Rudiantara mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar jangan panik dalam menghadapi situasi serangan ransomware WannaCry yang saat ini tengah menghebohkan dunia.
"Masyarakat tidak usah panik. Pemerintah sejak Sabtu kemarin sudah memonitor dan berkoordinasi dengan tim internasional untuk mengantisipasi hal ini (ransomware WannaCry)," kata Rudiantara. Menurut pantauan tim Kemkominfo sejak Sabtu, (13/5/2017) hingga Minggu (14/5/2017), negara yang terkena dampak paling besar dari ramsomware WannaCry adalah Inggris.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan mengatakan bahwa serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting), maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber.
Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), serangan ditujukan ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais. Akibat serangan ini, untuk sementara waktu, kedua rumah sakit tersebut menjalankan sistem pelayanan secara manual.
Cara Mudah Terhindar Ransomware WannaCry
Bagi pengguna komputer yang tidak yakin apakah sudah melakukan Security Update Patch MS-17-010, bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Sebelum menyalakan komputer:
a. Mencabut kabel data (LAN) yang tersambung
b. Mematikan WiFi yang otomatis tersambung ke komputer.
2. Setelah komputer diyakinkan aman dan tidak tersambung ke Internet, maka komputer dapat dinyalakan dan melakukan backup seluruh data ke eksternal HDD atau USB flash drive.
3. Unduh security patch dari komputer berbeda yang tidak terlalu kritikal fungsinya atau melalui komputer berbasis non-Microsoft.
4. Setelah selesai mem-backup data dengan aman ke flash drive atau eksternal HDD, kita dapat langsung melakukan update melalui file yang telah diunduh pada langkah terdahulu.
5. Silahkan melakukan aktifitas seperti biasa setelah berhasil melakukan security update yang diperlukan.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa ke depannya, diharapkan kepada seluruh pengguna untuk secara cepat melakukan update system apabila telah tersedia.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.