Malam ini saya akan mengupas sejarah masuknya mobil buatan Uni Soviet yakni GAZ dan ZIL ke Indonesia. Sejarah masuknya mobil buatan Soviet di Indonesia saat Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) baru saja dibentuk. Pada waktu itu ABRI membutuhkan kendaraan yang tangguh serta mampu melewati segala medan. Saat itu ABRI mengadakan uji coba beberapa kendaraan, antara lain GAZ-69 serta kendaraan buatan dua perusahaan Inggris yakni Austin Gipsy dan Land Rover. Saat itu juga ABRI menguji dua mobil buatan Jerman yakni DKW dan Steyr Daimler Puch.
Namun saat itu ABRI memilih GAZ-69 ketimbang mobil lain yang sempat di uji. Pertimbangannya GAZ-69 memiliki daya angkut lebih banyak dari mobil lain, yakni bisa menampung hampir 10 orang. Mobil ini juga memberi penawaran harga yang paling rendah, yaitu 1.800 dolar AS. Awalnya pemerintah Indonesia membeli 4.000 mobil Soviet, selanjutnya Angkatan Udara Indonesia membeli lagi 400 unit.
Tercatat saat itu di datangkan pula truk ringan serbaguna Gorkovsky Avtomobilnyi Zavod atau GAZ yang pabriknya di kota Gorky dengan type GAZ-51 dan ZIS-150 serta ZIL-157 yang lebih besar. Sebagai catatan, setelah Nikita Khrushchev berkuasa, pemujaan terhadap Stalin dilarang sehingga pabrik ZIS (Zavod Imeni Stalina) berganti nama menjadi ZIL (Zavod Imeni Likhacheva). Datang pula kendaran peluncur roket BM-14/17 berbasis truk GAZ-63 milik Marinir, dan pelontar rudal darat udara S-75 Dvina milik AU dengan Zil-157 sebagai wahana pengusungnya.
Hingga kini keberadaan truck ZIL tersebut masih bisa kita saksikan di daerah Jonggol. Disana pasir dari sungai masih diangkut dengan truk ZIL yang dikirim oleh Uni Soviet ke Indonesia setelah GAZ-69.
Namun saat itu ABRI memilih GAZ-69 ketimbang mobil lain yang sempat di uji. Pertimbangannya GAZ-69 memiliki daya angkut lebih banyak dari mobil lain, yakni bisa menampung hampir 10 orang. Mobil ini juga memberi penawaran harga yang paling rendah, yaitu 1.800 dolar AS. Awalnya pemerintah Indonesia membeli 4.000 mobil Soviet, selanjutnya Angkatan Udara Indonesia membeli lagi 400 unit.
Tercatat saat itu di datangkan pula truk ringan serbaguna Gorkovsky Avtomobilnyi Zavod atau GAZ yang pabriknya di kota Gorky dengan type GAZ-51 dan ZIS-150 serta ZIL-157 yang lebih besar. Sebagai catatan, setelah Nikita Khrushchev berkuasa, pemujaan terhadap Stalin dilarang sehingga pabrik ZIS (Zavod Imeni Stalina) berganti nama menjadi ZIL (Zavod Imeni Likhacheva). Datang pula kendaran peluncur roket BM-14/17 berbasis truk GAZ-63 milik Marinir, dan pelontar rudal darat udara S-75 Dvina milik AU dengan Zil-157 sebagai wahana pengusungnya.
Hingga kini keberadaan truck ZIL tersebut masih bisa kita saksikan di daerah Jonggol. Disana pasir dari sungai masih diangkut dengan truk ZIL yang dikirim oleh Uni Soviet ke Indonesia setelah GAZ-69.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.