Dua bulan lagi lebaran dan tradisi mudik atau pulang kampung pun dimulai, bagaimana kalau kita bahas masalah calo tiket kereta api yang hingga kini masih gentayangan? Saat ini, kereta api memang menjadi moda transportrasi darat yang paling kompetitif. Sekali berangkat ratusan penumpang terbawa juga begitu mudahnya mendapat tiket kereta api secara online. Gampangnya, beli tiket kereta api kayak beli permen karena di minimarket pun ada. Di Alfamart, Indomaret juga bisa beli tiket kereta. Lewat call center 121 juga bisa beli tiket kereta api. Namun kemudahan tersebut bukan berarti kita mudah mendapatkan tiket. Kita sering mendapati ternyata tiket yang kita beli ternyata habis. Kita pasti sering bertanya-tanya kok bisa ya dijalur online jutaan tiket KA habis dalam hitungan menit? Tiket kereta mudik habis seketika dalam hitungan menit? beneran habis atau ada permainan?
Untuk menyelidiki sejauh mana masalah calo tiket ini, maka malam hari menjadi saat yang tepat untuk kami menemui salah seorang petugas tiket kereta api untuk di ajak ngopi di warung. Niatnya adalah mencari cerita-cerita miring yang jadi pangkal persoalan. Menurut cerita salah seorang petugas, cara paling sederhana adalah kerja sama dengan petugas KAI agar mereka memblok untuk tidak dijual dulu. Kalau tiket sudah di blok kan otomatis di onlinenya juga gak muncul. Nah tiket itulah yang nantinya di booking sama calo untuk di jual lagi. Jadi, para "pemain" tiket itu sudah tau kapan tiket mudik bisa mulai bisa dibeli. Eits... Kira kira para pemain itu beli apa cuma booking ya? Oooowww... ternyata mereka cuma booking saja dulu dan bayar entar belakangan.
Jadi ketika tau tanggal dan jam tiket online bisa di booking, para calo tersebut lalu kongkalikong dengan mereka untuk booking tiket abis abisan. Apakah mereka bayar? Nggak juga seperti yang telah saya tulis di alinea atas, mereka nahan aja. Nanti kan ada masa ketika gak ada payment maka sistem akan membatalkan bookingan. Dan yang paham bahwa tiket yang "batal dibeli" tersebut akan dirilis kembali kapan tanggal dan jamnya cuma segelintir orang termasuk para calo tersebut sementara publik taunya tiket habis.
Nah, pada saat ada "kepanikan" tiket habis maka ini calo gentayangan menawarkan jasa baik. Para calo ini teriak "sini bu, pak... saya bantuin cari tiket mudik. Tapi tiket agak lebih mahal nich..". Namanya kepepet, ya masyarakat he eh saja malah "terima kasih". Setelah para calo dapat mangsa, baru deh diinput nama dan data yang bener dari konsumen tersebut memanfaatkan slot jatah tiket yang tadi dibuat "batal bayar".
Modus seperti ini sudah sering terjadi. Sistem informasi tiketing KAI sih gak salah, secara teknis pun proven. Cuma disini ada yang paham ngakalin alur bisnisnya, yang ternyata gak teknis-teknis amat dan gak perlu ahli dibidang IT. Nah, itu aja dulu tulisan saya mengenai modus calo tiket kereta api dan sebab tiket KAI untuk mudik langsung habis ludes sesaat setelah dibuka. Untuk detilnya silahkan tanya KAI atau call center 121.
Untuk menyelidiki sejauh mana masalah calo tiket ini, maka malam hari menjadi saat yang tepat untuk kami menemui salah seorang petugas tiket kereta api untuk di ajak ngopi di warung. Niatnya adalah mencari cerita-cerita miring yang jadi pangkal persoalan. Menurut cerita salah seorang petugas, cara paling sederhana adalah kerja sama dengan petugas KAI agar mereka memblok untuk tidak dijual dulu. Kalau tiket sudah di blok kan otomatis di onlinenya juga gak muncul. Nah tiket itulah yang nantinya di booking sama calo untuk di jual lagi. Jadi, para "pemain" tiket itu sudah tau kapan tiket mudik bisa mulai bisa dibeli. Eits... Kira kira para pemain itu beli apa cuma booking ya? Oooowww... ternyata mereka cuma booking saja dulu dan bayar entar belakangan.
Jadi ketika tau tanggal dan jam tiket online bisa di booking, para calo tersebut lalu kongkalikong dengan mereka untuk booking tiket abis abisan. Apakah mereka bayar? Nggak juga seperti yang telah saya tulis di alinea atas, mereka nahan aja. Nanti kan ada masa ketika gak ada payment maka sistem akan membatalkan bookingan. Dan yang paham bahwa tiket yang "batal dibeli" tersebut akan dirilis kembali kapan tanggal dan jamnya cuma segelintir orang termasuk para calo tersebut sementara publik taunya tiket habis.
Nah, pada saat ada "kepanikan" tiket habis maka ini calo gentayangan menawarkan jasa baik. Para calo ini teriak "sini bu, pak... saya bantuin cari tiket mudik. Tapi tiket agak lebih mahal nich..". Namanya kepepet, ya masyarakat he eh saja malah "terima kasih". Setelah para calo dapat mangsa, baru deh diinput nama dan data yang bener dari konsumen tersebut memanfaatkan slot jatah tiket yang tadi dibuat "batal bayar".
Modus seperti ini sudah sering terjadi. Sistem informasi tiketing KAI sih gak salah, secara teknis pun proven. Cuma disini ada yang paham ngakalin alur bisnisnya, yang ternyata gak teknis-teknis amat dan gak perlu ahli dibidang IT. Nah, itu aja dulu tulisan saya mengenai modus calo tiket kereta api dan sebab tiket KAI untuk mudik langsung habis ludes sesaat setelah dibuka. Untuk detilnya silahkan tanya KAI atau call center 121.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.