Saat ini motor balap kita semakin kencang dan modifikasi pun kian canggih, namun untuk generasi sekarang belum tentu mengerti sejak kapan lonjakan tenaga motor underbone mulai terlihat. Nah, awalnya saat itu Minggu, 27 Juni 2004 menjadi awal temuan teknologi pemangkas waktu
underbone 4-tak FARRC di sirkuit Sentul. Dengan bahan bakar Pertamax
Plus, catatan waktunya setara pakai Avgas 2 menit 3 detik bersih. Salah
satu dari temuan itu adalah CDI Shogun standar di up-grade jadi racing
dari Lampung. CDI versi ini semua blok limiter standarnya di buka.
Materialnya sih tetap CDI Standar Shogun.
Nah, saat lomba Underbone 4-tak PON XVII di Palembang juga jadi ajang pamer CDI. Pameran ini di wakili oleh kubu DIY dan DKI. Keduanya mengaplikasi CDI racing berbeda. Underbone 4-tak DIY yang pernah melejit dengan sntikan CDI Lampung telah melepas CDI tersebut. DIY memakai CDI yang di kembangkan oleh sang mekanik, Ibnu Sambodo ST. Makanya laju Shogun Hendriansyah dari DIY kesetanan. Sejak latihan hingga QTT membuat Shogun M Fadli dari DKI kelabakan.
Saat itu juga CDI Cibinong diperkenalkan. Warnanya kuning dan biru. Nyatanya Shogun M Fadli dari DKI bisa ngimbangi Shogun DIY setelah pakai CDI Cibinong. Bahkan sampai race 1 Fadli memimpin jauh. Sayang Fadli ritme bermainnya di bawah standar hingga finish nomer 2.
Sejak temuan dua CDI itu, teknologi CDI Programable pun makin di kenal di road race baik AC maupun DC.
Nah, saat lomba Underbone 4-tak PON XVII di Palembang juga jadi ajang pamer CDI. Pameran ini di wakili oleh kubu DIY dan DKI. Keduanya mengaplikasi CDI racing berbeda. Underbone 4-tak DIY yang pernah melejit dengan sntikan CDI Lampung telah melepas CDI tersebut. DIY memakai CDI yang di kembangkan oleh sang mekanik, Ibnu Sambodo ST. Makanya laju Shogun Hendriansyah dari DIY kesetanan. Sejak latihan hingga QTT membuat Shogun M Fadli dari DKI kelabakan.
Saat itu juga CDI Cibinong diperkenalkan. Warnanya kuning dan biru. Nyatanya Shogun M Fadli dari DKI bisa ngimbangi Shogun DIY setelah pakai CDI Cibinong. Bahkan sampai race 1 Fadli memimpin jauh. Sayang Fadli ritme bermainnya di bawah standar hingga finish nomer 2.
Sejak temuan dua CDI itu, teknologi CDI Programable pun makin di kenal di road race baik AC maupun DC.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.