Iseng buka Google Maps dan melihat peta jalan Boyolali. Dalam penjelajahan saya di peta jalan Boyolali saya sempat kaget ketika mendapati sebuah nama jalan yang aneh, yakni Jl Rusak Berlubang di Klewor, Kemusu, Boyolali. Mungkin akibat putus asa tidak pernah mendapatkan perbaikan jalan dari pemerintah, akhirnya warga Klewor, Kemusu, Boyolali menamakan jalan ini menjadi Jl Rusak Berlubang. Kerika saya menyusuri wilayah Kemusu, memang kerusakan infrastruktur jalan masih mendominasi jalur utama di wilayah Kecamatan Kemusu, Boyolali. Saat ini baru sebagian jalan yang diperbaiki dengan sistem rigid beton di sekitar Desa Klewor.
Sudah pasti warga wilayah bagian utara kabupaten Boyolali mengeluh karena jalan yang setiap hari dilewati juga sebagai jalur perekonomian warga kondisinya rusak parah. Jalan begelombang dan banyak titik berlubang yakni diruas jalan dikawasan desa Klewor sampai Jebresan Kecamatan Kemusu atau sepanjang kurang lebih 7 KM. Disini pengguna jalan harus ekstra hati–hati jika melintas demi keselamatan bersama. Tanah di wilayah Kemusu memiliki karakter labil dan termasuk tanah bergerak. Oleh karena itu, pembangunan jalan dengan cor beton atau rigid sangat diperlukan agar pembangunan jalan lebih awet. Perbaikan dengan pengaspalan biasa yang sering dilakukan selama ini tidak menjamin jalan akan awet.
Dengan adanya nama jalan Rusak Berlubang mengingatkan saya dengan batalnya kunjungan kerja presiden Jokowi blusukan di Boyolali pada Januari 2017 lalu. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan membatalkan kunjungannya ke Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Rencananya, Presiden Jokowi hendak melihat langsung pembuatan mebel di desa Manggung yang memang terkenal sebagai sentral mebel di Boyolali.
Sudah pasti warga wilayah bagian utara kabupaten Boyolali mengeluh karena jalan yang setiap hari dilewati juga sebagai jalur perekonomian warga kondisinya rusak parah. Jalan begelombang dan banyak titik berlubang yakni diruas jalan dikawasan desa Klewor sampai Jebresan Kecamatan Kemusu atau sepanjang kurang lebih 7 KM. Disini pengguna jalan harus ekstra hati–hati jika melintas demi keselamatan bersama. Tanah di wilayah Kemusu memiliki karakter labil dan termasuk tanah bergerak. Oleh karena itu, pembangunan jalan dengan cor beton atau rigid sangat diperlukan agar pembangunan jalan lebih awet. Perbaikan dengan pengaspalan biasa yang sering dilakukan selama ini tidak menjamin jalan akan awet.
Dengan adanya nama jalan Rusak Berlubang mengingatkan saya dengan batalnya kunjungan kerja presiden Jokowi blusukan di Boyolali pada Januari 2017 lalu. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan membatalkan kunjungannya ke Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Rencananya, Presiden Jokowi hendak melihat langsung pembuatan mebel di desa Manggung yang memang terkenal sebagai sentral mebel di Boyolali.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.