Pagi ini, catatan perjalanan saya akan berbagi cerita mengenai kopi rasa tembakau yang hanya bisa kita jumpai di warung kopi Srinthil, Temanggung, Jawa Tengah. Awalnya, saya sempat terbersit rasa khawatir untuk mencicipi kopi ini. Namun setelah saya coba ternyata rasanya enak dan sesuai selera saya yang suka kopi kental agak pahit.
Kopi rasa tembakau ini bisa kita dapatkan di sebuah warung kopi yang lokasinya di sebuah ruko yang berada di salah satu sudut alun-alun Kota Temanggung. Warung kopi tersebut mudah kita temukan karena ada papan besar bertuliskan 'Kopi Srinthil'. Saat itu saya disambut oleh Rafika Utami yang juga bertugas sebagai peracik kopi. Dan berikut foto Rafika Utami di warung kopi Srinthil.
"Kami di sini hanya menyediakan kopi asli Temanggung," kata Rafika Utami.
Ya, meski Temanggung lebih dikenal sebagai produsen tembakau terbaik nusantara. Siapa sangka, kehadiran kopi kualitas wahid pun menjadi berkah bagi petani Temanggung. Rafika Utami menyarankan saya mencoba varian Robusta dari Kandangan, Arabika Tlahab, serta Arabika Sumbing. Semuanya dinamai berdasarkan lokasi lahan asal biji kopinya.
Saya pun tertarik mencoba seduhan kopi Tlahab Sindoro Arabika. Saya penasaran membandingkan citarasa Arabika wilayah Kedu dengan varietas serupa dari daerah lain. Tak sampai 10 menit, Rafika Utami sudah menyuguhkan secangkir kopi Lanang Sindoro Arabika. Saat dicecap lidah, yang muncul memang ada citarasa pahit tapi masih dalam batas toleransi, pas sesuai selera saya. Kalau diperhtikan, sekilas rasanya lebih mirip robusta ketimbang arabika.
Rafika Utami menjelaskan soal keunikan rasa itu. "Kopi Lanang memang akan meninggalkan aftertaste pahit di lidah, karena ditanam tumpang sari di lereng Sindoro dekat tanaman tembakau," ujarnya.
Ternyata, petani di Lereng Gunung Sumbing menanam kopi untuk mengisi celah perkebunan tembakau. Gunanya mencegah erosi, sesuai arahan pemkab setempat. Lambat laun kopi memberi manfaat ekonomi tambahan bagi warga. "Tapi akhirnya rasa kopi akan terpengaruh tanaman di sekitarnya," tambahnya. Sebagai gambaran, di lereng Sumbing, yang kebun kopinya terpisah dari tanaman lainnya, rasa Arabika-nya lebih asam seperti lazimnya varietas sejenis.
Uniknya, meski warung ini memajang nama Srinthil, ternyata warung kopi Srinthil tak menyediakan jenis kopi bernama sama. Srinthil dipilih, sesuai nama tembakau termahal dunia yang berasal dari Temanggung.
Setidaknya mereka bangga warung kopi yang dia kembangkan dua tahun terakhir berhasil menumbuhkan budaya ngopi di kalangan masyarakat Temanggung. "Dulu warga Temanggung tak tahu wilayahnya punya varian kopi unggulan. Sekarang makin banyak anak muda mampir ke warung kopi dan sengaja memesan kopi lokal," imbuh Rafika Utami.
Kopi Tlahab, Kopi Rasa Tembakau
Kopi arabika yang ditanam di Posong, lereng Gunung Sindoro, Desa Tlahab, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memiliki cita rasa khas yang tidak dimiliki daerah lain. Berbeda dengan jenis lain, kopi ini menyisipkan rasa tembakau.
Bagi saya, budi daya kopi di Tlahab ini relatif sangat menarik. Karena di sela-sela tanaman kopi ada tanaman tembakau sehingga cita rasa kopinya ada rasa tembakau. Hal ini merupakan salah satu nilai tambah kopi Temanggung. Salah satu poin nilai jual bagi daerah Temanggung untuk memperkenalkan lebih kepada para penggemar kopi.
Kopi rasa tembakau ini bisa kita dapatkan di sebuah warung kopi yang lokasinya di sebuah ruko yang berada di salah satu sudut alun-alun Kota Temanggung. Warung kopi tersebut mudah kita temukan karena ada papan besar bertuliskan 'Kopi Srinthil'. Saat itu saya disambut oleh Rafika Utami yang juga bertugas sebagai peracik kopi. Dan berikut foto Rafika Utami di warung kopi Srinthil.
"Kami di sini hanya menyediakan kopi asli Temanggung," kata Rafika Utami.
Ya, meski Temanggung lebih dikenal sebagai produsen tembakau terbaik nusantara. Siapa sangka, kehadiran kopi kualitas wahid pun menjadi berkah bagi petani Temanggung. Rafika Utami menyarankan saya mencoba varian Robusta dari Kandangan, Arabika Tlahab, serta Arabika Sumbing. Semuanya dinamai berdasarkan lokasi lahan asal biji kopinya.
Saya pun tertarik mencoba seduhan kopi Tlahab Sindoro Arabika. Saya penasaran membandingkan citarasa Arabika wilayah Kedu dengan varietas serupa dari daerah lain. Tak sampai 10 menit, Rafika Utami sudah menyuguhkan secangkir kopi Lanang Sindoro Arabika. Saat dicecap lidah, yang muncul memang ada citarasa pahit tapi masih dalam batas toleransi, pas sesuai selera saya. Kalau diperhtikan, sekilas rasanya lebih mirip robusta ketimbang arabika.
Rafika Utami menjelaskan soal keunikan rasa itu. "Kopi Lanang memang akan meninggalkan aftertaste pahit di lidah, karena ditanam tumpang sari di lereng Sindoro dekat tanaman tembakau," ujarnya.
Ternyata, petani di Lereng Gunung Sumbing menanam kopi untuk mengisi celah perkebunan tembakau. Gunanya mencegah erosi, sesuai arahan pemkab setempat. Lambat laun kopi memberi manfaat ekonomi tambahan bagi warga. "Tapi akhirnya rasa kopi akan terpengaruh tanaman di sekitarnya," tambahnya. Sebagai gambaran, di lereng Sumbing, yang kebun kopinya terpisah dari tanaman lainnya, rasa Arabika-nya lebih asam seperti lazimnya varietas sejenis.
Uniknya, meski warung ini memajang nama Srinthil, ternyata warung kopi Srinthil tak menyediakan jenis kopi bernama sama. Srinthil dipilih, sesuai nama tembakau termahal dunia yang berasal dari Temanggung.
Setidaknya mereka bangga warung kopi yang dia kembangkan dua tahun terakhir berhasil menumbuhkan budaya ngopi di kalangan masyarakat Temanggung. "Dulu warga Temanggung tak tahu wilayahnya punya varian kopi unggulan. Sekarang makin banyak anak muda mampir ke warung kopi dan sengaja memesan kopi lokal," imbuh Rafika Utami.
Kopi Tlahab, Kopi Rasa Tembakau
Kopi arabika yang ditanam di Posong, lereng Gunung Sindoro, Desa Tlahab, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memiliki cita rasa khas yang tidak dimiliki daerah lain. Berbeda dengan jenis lain, kopi ini menyisipkan rasa tembakau.
Bagi saya, budi daya kopi di Tlahab ini relatif sangat menarik. Karena di sela-sela tanaman kopi ada tanaman tembakau sehingga cita rasa kopinya ada rasa tembakau. Hal ini merupakan salah satu nilai tambah kopi Temanggung. Salah satu poin nilai jual bagi daerah Temanggung untuk memperkenalkan lebih kepada para penggemar kopi.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.