Salah satu “mahkluk” yang paling mencuri perhatian saya di rimba jalanan adalah truck. Selain secara fisik ukurannya yang besar, juga saya dapat mengambil banyak pelajaran hidup dari seorang sopir truck. Kaum trucker adalah gambaran nyata betapa kerasnya kehidupan ini. Mereka yang bertahan adalah yang mau berusaha, bergerak dan menjunjung tinggi rasa kesetiakawanan serta memiliki pemahaman atas peristiwa konflik yang sering terjadi di jalanan. Ada tiga pelajaran menarik saya peroleh dari kaum trucker yakni solidaritas, keberanian mengambil resiko dan persistensi.
Mulai dari yang pertama yakni rasa solidaritas mereka begitu tinggi karena mau membantu kawannya yang lagi kesusahan. Misal temannya mengalami kendala patah baut rodanya, mereka berhenti untuk membantu rekannya mencopot roda dan teromol untuk mengganti baut roda yang patah seperti foto diatas. Begitu juga ketika temannya kehabisan ban di jalan, mereka bisa saling minjamin ban mereka. Mereka tidak egois hanya mementingkan dirinya sendiri. Kenyataan diatas adalah salah stu rasa kesetiakawanan yang bisa kita lihat dari pengemudi truck. Mungkin hanya sopir truck saja yang mau kasih pinjaman ban. Mana ada sopir moda transportasi lain yang mau minjemin ban ke temannya di tengah perjalanan? Gak ada kan?
Pelajaran kedua adalah keberanian mengambil resiko. Mereka paham akan kondisi dan situasi yang penuh resiko. Resiko amblas dalam perjalanan pasti menyertai perjalanan para sopir truck. Mereka terima dan hadapi resiko itu. Mayoritas pengemudi truck bukan manusia manja yang mudah mengeluh dengan keadaan. Mereka berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan tugasnya meski harus melewati medan berat.
Ketiga, persistensi atau ulet. Ini semacam semangat pantang menyerah waktu menghadapi masalah. Setelah tahu trucknya terperosok, mereka tetap cari jalan gimana caranya supaya bisa lolos. Mulai mencangkul tanah sampai cari potongan kayu untuk pijakan roda truck. Semakin banyak yang mereka upayakan, semakin besar peluang untuk lolos dari kesulitan. Sampai akhirnya pertolongan datang dari rekannya yang bersedia menarik.
Solidaritas terhadap kawan, berani mengambil resiko dan ulet mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah adalah pelajaran kehidupan yang saya terima di jalanan dari para supir truck. Itulah mengapa saya suka ngobrol dengan para kaum trucker. Meskipun berbicara dengan kaum trucker tak bisa di plot rapi seperti ketika berdiskusi di kampus dan kita harus siap mendengarkan cerita yang dibumbui seputar prostitusi dan alkohol. Namun yang pasti rasa solidaritas sosial mereka terbangun kuat, itu yang bisa kita pelajari dari mereka.
Mulai dari yang pertama yakni rasa solidaritas mereka begitu tinggi karena mau membantu kawannya yang lagi kesusahan. Misal temannya mengalami kendala patah baut rodanya, mereka berhenti untuk membantu rekannya mencopot roda dan teromol untuk mengganti baut roda yang patah seperti foto diatas. Begitu juga ketika temannya kehabisan ban di jalan, mereka bisa saling minjamin ban mereka. Mereka tidak egois hanya mementingkan dirinya sendiri. Kenyataan diatas adalah salah stu rasa kesetiakawanan yang bisa kita lihat dari pengemudi truck. Mungkin hanya sopir truck saja yang mau kasih pinjaman ban. Mana ada sopir moda transportasi lain yang mau minjemin ban ke temannya di tengah perjalanan? Gak ada kan?
Pelajaran kedua adalah keberanian mengambil resiko. Mereka paham akan kondisi dan situasi yang penuh resiko. Resiko amblas dalam perjalanan pasti menyertai perjalanan para sopir truck. Mereka terima dan hadapi resiko itu. Mayoritas pengemudi truck bukan manusia manja yang mudah mengeluh dengan keadaan. Mereka berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan tugasnya meski harus melewati medan berat.
Ketiga, persistensi atau ulet. Ini semacam semangat pantang menyerah waktu menghadapi masalah. Setelah tahu trucknya terperosok, mereka tetap cari jalan gimana caranya supaya bisa lolos. Mulai mencangkul tanah sampai cari potongan kayu untuk pijakan roda truck. Semakin banyak yang mereka upayakan, semakin besar peluang untuk lolos dari kesulitan. Sampai akhirnya pertolongan datang dari rekannya yang bersedia menarik.
Solidaritas terhadap kawan, berani mengambil resiko dan ulet mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah adalah pelajaran kehidupan yang saya terima di jalanan dari para supir truck. Itulah mengapa saya suka ngobrol dengan para kaum trucker. Meskipun berbicara dengan kaum trucker tak bisa di plot rapi seperti ketika berdiskusi di kampus dan kita harus siap mendengarkan cerita yang dibumbui seputar prostitusi dan alkohol. Namun yang pasti rasa solidaritas sosial mereka terbangun kuat, itu yang bisa kita pelajari dari mereka.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.