Hari Rabu (7/12/2016), wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh diguncang gempabumi tektonik. Mengutip siaran pers dari BMKG http://www.bmkg.go.id/press-release/?p=gempabumi-kuat-m6-5-guncang-pidie-jaya-provinsi-aceh-dipicu-akibat-aktivitas-sesar-aktif, Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi terjadi pukul 05. 03.36 WIB dengan kekuatan M=6,5. Pusat gempabumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km. Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).
Gempa pagi ini juga merenggut korban jiwa. Setidaknya puluhan warga meninggal dunia akibat musibah tersebut. Gempa berskala 6,5 SR membangkitkan kembali 'hantu' tsunami Aceh 2004.
Apakah ada kaitannya gempa Aceh 6,5 SR dengan tsunami Aceh 2004?
Kepala Badan Geologi Ego Syahrial mengatakan, gempa yang terjadi hari ini disebabkan aktivitas sesar aktif di daerah Samalanga. Mekanisme sesar tersebut berarah ke timur laut-barat daya.
Tsunami Aceh terjadi setelah gempa bumi di bawah laut, sekitar 100 kilometer sebelah barat pantai Sumatra terjadi pukul 07.59 waktu setempat. Pusat gempa kala itu ada pada kedalaman sekitar 30 kilometer di bawah dasar laut. Ada dua lempeng kontinental yang bertumbukan. Tekanan-tekanan hebat kemudian menyebabkan salah satu lempeng bergeser ke bawah lempeng yang lain. Itu yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, pada garis sepanjang 1.000 kilometer.
Gempa 07 Desember 2016 ini termasuk (sesar) yang lokal, tidak begitu besar, dan gempa tak terjadi terlalu cepat. Menurut BMKG, di sesar Samalanga sebelumnya pernah terjadi sejumlah gempa kuat dirasakan di Pidie. "Pada 1967 gempanya persis dengan yang terjadi hari ini. Sementara pada 1942 lebih besar sekitar 6,8 skala Richter." Sesar lokal di patahan gempa, merupakan percabangan kecil dari Sesar Sumatera.
Gempa Menghantui Indonesia?
Indonesia menjadi lokasi pertemuan tiga lempeng dunia yaitu Australia, Eurasia, dan Pasifik. Nusantara juga berada di lingkaran 'cincin api Pasifik' atau Pacific Ring of Fire dan daerah kedua yang paling aktif di dunia yakni sabuk Alpide. Terjepit di antara 2 wilayah kegempaan. Nusantara menjadi lokasi sejumlah letusan gunung berapi dan gempa terdahsyat yang pernah terjadi di muka Bumi. Indonesia menjadi 'supermarket' bencana.
Wilayah yang paling rawan gempa adalah Pulau Sumatera yang dibelah oleh patahan Semangko yang membujur dari Aceh di Utara hingga ke Lampung di bagian Selatan.
Riwayat gempa sudah terjadi sejak zaman dulu. Sebuah gempa merekam jejak gempa dahsyat serupa kejadian tsunami Aceh yang telah terjadi kurang lebih sejak 7.500 tahun lalu. Gua batu kapur ini menyimpan deposit pasir yang dielak paksa oleh gelombang raksasa yang dipicu lindu selama ribuan tahun lalu.
Gempa pagi ini juga merenggut korban jiwa. Setidaknya puluhan warga meninggal dunia akibat musibah tersebut. Gempa berskala 6,5 SR membangkitkan kembali 'hantu' tsunami Aceh 2004.
Apakah ada kaitannya gempa Aceh 6,5 SR dengan tsunami Aceh 2004?
Kepala Badan Geologi Ego Syahrial mengatakan, gempa yang terjadi hari ini disebabkan aktivitas sesar aktif di daerah Samalanga. Mekanisme sesar tersebut berarah ke timur laut-barat daya.
Tsunami Aceh terjadi setelah gempa bumi di bawah laut, sekitar 100 kilometer sebelah barat pantai Sumatra terjadi pukul 07.59 waktu setempat. Pusat gempa kala itu ada pada kedalaman sekitar 30 kilometer di bawah dasar laut. Ada dua lempeng kontinental yang bertumbukan. Tekanan-tekanan hebat kemudian menyebabkan salah satu lempeng bergeser ke bawah lempeng yang lain. Itu yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, pada garis sepanjang 1.000 kilometer.
Gempa 07 Desember 2016 ini termasuk (sesar) yang lokal, tidak begitu besar, dan gempa tak terjadi terlalu cepat. Menurut BMKG, di sesar Samalanga sebelumnya pernah terjadi sejumlah gempa kuat dirasakan di Pidie. "Pada 1967 gempanya persis dengan yang terjadi hari ini. Sementara pada 1942 lebih besar sekitar 6,8 skala Richter." Sesar lokal di patahan gempa, merupakan percabangan kecil dari Sesar Sumatera.
Gempa Menghantui Indonesia?
Indonesia menjadi lokasi pertemuan tiga lempeng dunia yaitu Australia, Eurasia, dan Pasifik. Nusantara juga berada di lingkaran 'cincin api Pasifik' atau Pacific Ring of Fire dan daerah kedua yang paling aktif di dunia yakni sabuk Alpide. Terjepit di antara 2 wilayah kegempaan. Nusantara menjadi lokasi sejumlah letusan gunung berapi dan gempa terdahsyat yang pernah terjadi di muka Bumi. Indonesia menjadi 'supermarket' bencana.
Wilayah yang paling rawan gempa adalah Pulau Sumatera yang dibelah oleh patahan Semangko yang membujur dari Aceh di Utara hingga ke Lampung di bagian Selatan.
Riwayat gempa sudah terjadi sejak zaman dulu. Sebuah gempa merekam jejak gempa dahsyat serupa kejadian tsunami Aceh yang telah terjadi kurang lebih sejak 7.500 tahun lalu. Gua batu kapur ini menyimpan deposit pasir yang dielak paksa oleh gelombang raksasa yang dipicu lindu selama ribuan tahun lalu.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.