Masih akan menulis mengenai truck tronton, namun kali ini saya akan fokus mengenai borosnya ban belakang truck tronton. Beberapa teman mengalami ban belakang truck tronton yang boros dan sering pecah ban. Teman saya, pakdhe Joko pernah ngalamin 13x pecah ban dalam perjalanan Jakarta-Semarang menggunakan truck Nissan Diesel CK12 Tronton. Kemudian mas Indie menggunakan UD Quester trailer juga pernah ngalamin 3x pecah ban trailer kiri dalam perjalanan Semarang-Kebumen. Saya sendiri bersama om Dhidhi mengalami 2x pecah ban dan 3x kempes ban belakang kiri menggunakan truck Isuzu Giga FVM34 285ps dalam perjalanan Lamongan-Bekasi. Dan seringnya yang ngalamin pecah ban adalah ban kiri. Maklum, beban kiri memang lebih berat akibat karakter jalan kan miring ke kiri.
Bila kita mengalami kejadian seperti diatas, tentu supir truck berada pada posisi sulit dan serba salah. Ya, begitulah resiko dadi kuli. Bener yo disalahke opo meneh pancen salah. Lalu apa sih penyebab borosnya ban belakang truck tronton? Secara umum sih muatan overload, tekanan angin gak sesuai, bantalan roda atau bearing atau lakher kering dan menyebabkan panas berlebih dan ukuran velg tidak sesuai. Keringnya bantalan roda sering saya lihat pada bus Isuzu Giga FRR 190 PS milik PO Sumber Alam. Entah kenapa vet selalu terbuang dari lakher dan lakher roda menjadi kering dan panas yang berimbas pecah ban. Entah untuk Isuzu Giga 190 PS versi truck pernah ngalamin hal ini atau enggak.
Namun ada kejadian di luar yang saya sebutin diatas. Seperti yang dialamin pakdhe Joko pada truck tronton Nissan Diesel. Setelah 13x pecah ban, pakdhe Joko pun berpikir keras apa yang menjadi penyebabnya. Akhirnya ketemu juga penyebab borosnya ban pada trontonnya ini. Yakni bergesernya begel pegangan as roda tronton sehingga posisi roda kurang center dan tentu saja menjadi nggereh. Setelah masalah tersebut di atasi, ban pun kembali normal dan sudah gak berulang kali pecah.
Nah, untuk truck Isuzu Giga FVM34 285ps milik Takari ini yang belum ketemu. Truck tronton ini juga boros ban trontonnya. Namun berdasarkan pengamatan rekan saya yakni pakdhe Agus (Rembez D'Caprio) saat truck ini pecah ban di Kendal deket pabrik gula Cepiring mendapati as rumah bearing tronton kiri agak nyender saat berjalan. Hal itu diketahui pakdhe Agus saat di keker dari belakang truck. Imbasnya adalah ban tronton kiri dalam cepat panan dan kemudian pecah ban. Berhubung kondisi masih muatan, besok abis bongkar akan di dongkrak dan di cek lakher rodanya.
Bagaimana kalau yang boros adalah ban engkelannya? Curigai juga differential spin pada gardan belakang mungkin rusak/aus. Akibat dari aus adalah saat belok ban belakang lebih ngesot ke aspal. Untuk truck tronton 6x4 Nissan CWB45 pakai diflock. Namun Isuzu pakai diferensial no spin. Bedanya diflock bisa di switch dari kabin dengan tekanan hidrolik. Kalau differential no spin punya Isuzu sistemnya paten dengan pinion. Bisa jadi ada aus jadi rasanya truck enteng saat jalan lurus namun terasa ngesot saat di tikungan.
Sekian dulu artikel mengenai apa sebab truck tronton boros ban dari saya. Apabila ada pembaca yang punya pengalaman sama dan solusinya silahkan berbagi pengalaman dan solusi untuk pembaca semua di kolom komentar. Terima kasih.
Bila kita mengalami kejadian seperti diatas, tentu supir truck berada pada posisi sulit dan serba salah. Ya, begitulah resiko dadi kuli. Bener yo disalahke opo meneh pancen salah. Lalu apa sih penyebab borosnya ban belakang truck tronton? Secara umum sih muatan overload, tekanan angin gak sesuai, bantalan roda atau bearing atau lakher kering dan menyebabkan panas berlebih dan ukuran velg tidak sesuai. Keringnya bantalan roda sering saya lihat pada bus Isuzu Giga FRR 190 PS milik PO Sumber Alam. Entah kenapa vet selalu terbuang dari lakher dan lakher roda menjadi kering dan panas yang berimbas pecah ban. Entah untuk Isuzu Giga 190 PS versi truck pernah ngalamin hal ini atau enggak.
Namun ada kejadian di luar yang saya sebutin diatas. Seperti yang dialamin pakdhe Joko pada truck tronton Nissan Diesel. Setelah 13x pecah ban, pakdhe Joko pun berpikir keras apa yang menjadi penyebabnya. Akhirnya ketemu juga penyebab borosnya ban pada trontonnya ini. Yakni bergesernya begel pegangan as roda tronton sehingga posisi roda kurang center dan tentu saja menjadi nggereh. Setelah masalah tersebut di atasi, ban pun kembali normal dan sudah gak berulang kali pecah.
Nah, untuk truck Isuzu Giga FVM34 285ps milik Takari ini yang belum ketemu. Truck tronton ini juga boros ban trontonnya. Namun berdasarkan pengamatan rekan saya yakni pakdhe Agus (Rembez D'Caprio) saat truck ini pecah ban di Kendal deket pabrik gula Cepiring mendapati as rumah bearing tronton kiri agak nyender saat berjalan. Hal itu diketahui pakdhe Agus saat di keker dari belakang truck. Imbasnya adalah ban tronton kiri dalam cepat panan dan kemudian pecah ban. Berhubung kondisi masih muatan, besok abis bongkar akan di dongkrak dan di cek lakher rodanya.
Bagaimana kalau yang boros adalah ban engkelannya? Curigai juga differential spin pada gardan belakang mungkin rusak/aus. Akibat dari aus adalah saat belok ban belakang lebih ngesot ke aspal. Untuk truck tronton 6x4 Nissan CWB45 pakai diflock. Namun Isuzu pakai diferensial no spin. Bedanya diflock bisa di switch dari kabin dengan tekanan hidrolik. Kalau differential no spin punya Isuzu sistemnya paten dengan pinion. Bisa jadi ada aus jadi rasanya truck enteng saat jalan lurus namun terasa ngesot saat di tikungan.
Sekian dulu artikel mengenai apa sebab truck tronton boros ban dari saya. Apabila ada pembaca yang punya pengalaman sama dan solusinya silahkan berbagi pengalaman dan solusi untuk pembaca semua di kolom komentar. Terima kasih.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.