Baru-baru ini Waze menobatkan kota seribu angkot Bogor sebagai kota dengan lalu lintas terburuk ke-2 di dunia setelah Kota Cebu, Filipina. Aplikasi navigasi pengendara, Waze memang baru saja merilis Indeks Kepuasan Pengendara di berbagai kota di dunia. Mengutip Waze.com, secara global Waze memiliki 65 juta pengguna aktif tiap bulan di 185 negara. Waze memilih negara dan kota yang disurvei berdasarkan data kota mana yang memiliki 20 ribu lebih pengguna aktif tiap bulan untuk memastikan hasil survei lebih akurat.
Data diambil dari para pengguna Waze di 38 negara dan 235 kota di seluruh dunia. Dari data tersebut angka 10 menunjukkan tingkat pengendara paling puas dan angka 1 sebaliknya. Dari daftar Indeks itu Kota seribu angkot Bogor menjadi kota kedua terburuk bagi pengendara setelah Kota Cebu, Filipina.
Bogor berada di peringkat 185 dengan tingkat kepuasan 2,15. Selain Bogor, Denpasar, Bandung, Surabaya, dan Jakarta masuk dalam daftar sepuluh kota terburuk bagi pengendara versi Waze.
Bogor yang terkenal dengan julukan Kota Seribu Angkot memang hingga kini masih berkutat dengan masalah kemacetan akibat jumlah kendaraan tidak sebanding dengan panjang jalan yang ada dan sederet permasalahan lain seperti perparkiran, angkot, dan pungutan liar.
Berikut daftar 10 kota terburuk bagi pengendara di dunia menurut Waze:
186: Cebu, Philippines; 1.15
185: Bogor, Indonesia; 2.15
184: San Salvador, El Salvador, 2.85
183: Denpasar, Indonesia; 2.89
182: Bandung, Indonesia; 3.00
181: Surabaya, Indonesia; 3.14
180: Cali, Colombia; 3.22
179: Guatemala, Guatemala; 3.36
178: Jakarta, Indonesia; 3.37
177: Maceio, Brazil; 3.37
Meski Bogor terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kota dan Kabupaten, saya percaya dengan survey dari Waze. Sebab, berdasarkan data ternyata benar Waze melakukan survei di Kota maupun di Kabupaten Bogor. Menurut saya pribadi, penyebab utama Bogor kerap mendapat predikat negatif terkait lalu lintasnya ini karena kepadatan kendaraan semakin tak terkendali. Saya sendiri males lewat Bogor soale pernah tertahan lama dalam kemacetan lalu lintas di sekitar IPB.
Data diambil dari para pengguna Waze di 38 negara dan 235 kota di seluruh dunia. Dari data tersebut angka 10 menunjukkan tingkat pengendara paling puas dan angka 1 sebaliknya. Dari daftar Indeks itu Kota seribu angkot Bogor menjadi kota kedua terburuk bagi pengendara setelah Kota Cebu, Filipina.
Bogor berada di peringkat 185 dengan tingkat kepuasan 2,15. Selain Bogor, Denpasar, Bandung, Surabaya, dan Jakarta masuk dalam daftar sepuluh kota terburuk bagi pengendara versi Waze.
Bogor yang terkenal dengan julukan Kota Seribu Angkot memang hingga kini masih berkutat dengan masalah kemacetan akibat jumlah kendaraan tidak sebanding dengan panjang jalan yang ada dan sederet permasalahan lain seperti perparkiran, angkot, dan pungutan liar.
Berikut daftar 10 kota terburuk bagi pengendara di dunia menurut Waze:
186: Cebu, Philippines; 1.15
185: Bogor, Indonesia; 2.15
184: San Salvador, El Salvador, 2.85
183: Denpasar, Indonesia; 2.89
182: Bandung, Indonesia; 3.00
181: Surabaya, Indonesia; 3.14
180: Cali, Colombia; 3.22
179: Guatemala, Guatemala; 3.36
178: Jakarta, Indonesia; 3.37
177: Maceio, Brazil; 3.37
Meski Bogor terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kota dan Kabupaten, saya percaya dengan survey dari Waze. Sebab, berdasarkan data ternyata benar Waze melakukan survei di Kota maupun di Kabupaten Bogor. Menurut saya pribadi, penyebab utama Bogor kerap mendapat predikat negatif terkait lalu lintasnya ini karena kepadatan kendaraan semakin tak terkendali. Saya sendiri males lewat Bogor soale pernah tertahan lama dalam kemacetan lalu lintas di sekitar IPB.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.