Banyak orang bilang gagasan ataupun angan-angan saya agar dibangun jalur khusus truck untuk mencegah kemacetan hanya sebuah utopia saja, ide hebat yang tak bisa terlaksana. Padahal gagasan itu bisa terwujud di ruas Jogja-Kebumen-Cilacap, tapi ya itu harus ada kemauan dari pemegang kekuasaan. Untuk di ketahui di ruas Jogja-Kebumen saat ini ada dua jalur yakni jalur utama dan jl Daendels. Dan kedepannya ada 3 jalur dengan penambahan Jalur Lintas Selatan-Selatan (JLSS) yang memanfaatkan jl Diponegoro untuk ruas Wawar-Tambakmulyo yang kini sedang dalam tahap pembangunan. Sebagai contoh saja, saya kasih foto sebuah truck tangki Pertamina yang sedang melaju di Jl Daendels wilayah selatan Kebumen.
Nah, daripada selalu memojokkan truck sebagai biang kemacetan, padahal truck merupakan kebutuhan pokok dalam perputaran ekonomi untuk mendistribusikan hasil pertanian, peternakan dan juga barang jadi dari pabrik. Sedih kan jadinya kalau ada anggapan truck biang kemacetan namun di satu sisi truck sangat dibutuhkan. Nah, kenapa gak bikin jalur khusus truck saja setidaknya untuk ruas Jogja-Cilacap dan daerah lainnya yang belum saya survey. Kita kan bisa manfaatin salah satu jalur itu untuk diambil sebagai jalur khusus truck. Tentunya dengan merelokasi pabrik yang dikota-kota padat macam Tangerang ke sepanjang jalur tersebut. Kalau pabrik tidak direlokasi dan masih berada di tengah kota besar ya percuma saja. Lancar disini namun disana, dikawasan industri ditengah kota masih terjadi kemacetan.
Relokasi Kawasan Industri Ke Selatan Jawa Tengah
Merelokasi pabrik ke sepanjang jalur tersebut sebenernya sangat mungkin. Lokasi sepanjang jalur kan banyak lahan tak produktif dan bukan lahan pertanian beririgasi. Misalnya seperti pabrik yang memproduksi apparel untuk pasar Eropa di Butuh, Mojosongo, Boyolali. Itu adalah sebuah pabrik yang direlokasi dari Tangerang. Kalau mereka bisa merelokasi pabrik dari Tangerang ke Boyolali saja bisa, seharusnya begitu juga kalau merelokasi pabrik ke wilayah selatan Jawa Tengah.
Dengan begitu pembangunan semakin merata dan tidak terkonsentrasi di wilayah ibu kota negara. Gagasan ini kan juga bisa mengurangi kepadatan ibu kota Jakarta. Dengan relokasi pabrik ke selatan jateng juga bisa menambah PAD wilayah dimana pabrik tersebut berada serta bisa membuka lowongan pekerjaan baru. Biaya distribusi juga lebih murah karena berada di tengah-tengah pulau jawa. Kalau barang akan di kirim ke Jakarta ataupun Surabaya relatif lebih dekat karena sudah berada di tengah. Coba bandingkan dengan pengiriman barang dari pabrik di Jakarta ke gudang distributor di Surabaya.
Biaya distribusi lebih murah juga karena jalur di dominasi jalur datar. Ongkos kirim barang tidak perlu terpotong untuk beli solar ditanjakan sehingga penghasilan pengemudi truck meningkat karena pemakaian solar bisa dipangkas dari jalur datar. Pengusaha truck pun lebih ringan dalam melakukan biaya perawatan karena truck jarang melalui jalur tanjakan dan juga turunan.
Nah, daripada selalu memojokkan truck sebagai biang kemacetan, padahal truck merupakan kebutuhan pokok dalam perputaran ekonomi untuk mendistribusikan hasil pertanian, peternakan dan juga barang jadi dari pabrik. Sedih kan jadinya kalau ada anggapan truck biang kemacetan namun di satu sisi truck sangat dibutuhkan. Nah, kenapa gak bikin jalur khusus truck saja setidaknya untuk ruas Jogja-Cilacap dan daerah lainnya yang belum saya survey. Kita kan bisa manfaatin salah satu jalur itu untuk diambil sebagai jalur khusus truck. Tentunya dengan merelokasi pabrik yang dikota-kota padat macam Tangerang ke sepanjang jalur tersebut. Kalau pabrik tidak direlokasi dan masih berada di tengah kota besar ya percuma saja. Lancar disini namun disana, dikawasan industri ditengah kota masih terjadi kemacetan.
Relokasi Kawasan Industri Ke Selatan Jawa Tengah
Merelokasi pabrik ke sepanjang jalur tersebut sebenernya sangat mungkin. Lokasi sepanjang jalur kan banyak lahan tak produktif dan bukan lahan pertanian beririgasi. Misalnya seperti pabrik yang memproduksi apparel untuk pasar Eropa di Butuh, Mojosongo, Boyolali. Itu adalah sebuah pabrik yang direlokasi dari Tangerang. Kalau mereka bisa merelokasi pabrik dari Tangerang ke Boyolali saja bisa, seharusnya begitu juga kalau merelokasi pabrik ke wilayah selatan Jawa Tengah.
Dengan begitu pembangunan semakin merata dan tidak terkonsentrasi di wilayah ibu kota negara. Gagasan ini kan juga bisa mengurangi kepadatan ibu kota Jakarta. Dengan relokasi pabrik ke selatan jateng juga bisa menambah PAD wilayah dimana pabrik tersebut berada serta bisa membuka lowongan pekerjaan baru. Biaya distribusi juga lebih murah karena berada di tengah-tengah pulau jawa. Kalau barang akan di kirim ke Jakarta ataupun Surabaya relatif lebih dekat karena sudah berada di tengah. Coba bandingkan dengan pengiriman barang dari pabrik di Jakarta ke gudang distributor di Surabaya.
Biaya distribusi lebih murah juga karena jalur di dominasi jalur datar. Ongkos kirim barang tidak perlu terpotong untuk beli solar ditanjakan sehingga penghasilan pengemudi truck meningkat karena pemakaian solar bisa dipangkas dari jalur datar. Pengusaha truck pun lebih ringan dalam melakukan biaya perawatan karena truck jarang melalui jalur tanjakan dan juga turunan.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.