Tahukah anda, sebenarnya sudah ada pembalap Indonesia berkiprah di GP Motor kelas 500cc tahun 1970 - an. Beliau adalah Sony Saksono, atau nama lengkapnya adalah Saksono Sastro Atmojo. Sony Saksono adalah keturunan keluarga besar Sastro Atmojo. Kemudian mengenai sepeda motor yang digunakan Sony Saksono waktu lomba, sepeda motor yang digunakan adalah versi balap dari Suzuki T500.
Sony Saksono lahir tanggal 3 Desember 1946. Dia adalah adik Anwari Sastro Atmojo yang juga pembalap tahun 1960-an dan juga kakak kandung dari Sidarto Sastro Atmojo yang juga merupakan pembalap di tahun 1970-an.
Nama Sony Saksono merupakan sejarah bagi Indonesia karena satu satunya dalam sejarah GP motor kelas 500cc, ada pembalap yang mewakili Indonesia dan juga pernah naik podium 2 di GP Zandvoort, Belanda. Dia mengikuti balap dibawah naungan tim Belanda milik Meneer Bant. Sonny menggunakan helm bergambar Garuda di bagian depan.
Sayang saat sesi latihan pada 12 Agustus 1972 ia mengalami musibah. Sirkuit balap pada masa itu belum terlalu memikirkan unsur keamanan dan keselamatan bagi para pembalap. Terbukti di Prievidza circuit ini ternyata ada lintasan kereta api yang dekat dengan jalur balap. Setangnya bergetar saat ia melakukan fast corner di tikungan chicane atau biasa disebut juga tikungan S dalam kecepatan 110 km/jam. Sonny kehilangan kendali dan terjun bebas menghantam rel kereta api di bawahnya. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit dalam usia 26 tahun.
Sampai kini tikungan itu dinamai tikungan John karena lidah orang Cekoslovakia agak sukar menyebut Sonny. Helm bersejarah ini masih tersimpan baik di Sentul Bogor dan selalu menjadi kenangan prestasi indah yang diukir pembalap Indonesia di masa itu.
Sony Saksono, pembalap GP Motor 500cc Indonesia pertama yang merasakan podium di Sirkuit Zandvoort, Belanda |
Sony Saksono lahir tanggal 3 Desember 1946. Dia adalah adik Anwari Sastro Atmojo yang juga pembalap tahun 1960-an dan juga kakak kandung dari Sidarto Sastro Atmojo yang juga merupakan pembalap di tahun 1970-an.
Nama Sony Saksono merupakan sejarah bagi Indonesia karena satu satunya dalam sejarah GP motor kelas 500cc, ada pembalap yang mewakili Indonesia dan juga pernah naik podium 2 di GP Zandvoort, Belanda. Dia mengikuti balap dibawah naungan tim Belanda milik Meneer Bant. Sonny menggunakan helm bergambar Garuda di bagian depan.
Sayang saat sesi latihan pada 12 Agustus 1972 ia mengalami musibah. Sirkuit balap pada masa itu belum terlalu memikirkan unsur keamanan dan keselamatan bagi para pembalap. Terbukti di Prievidza circuit ini ternyata ada lintasan kereta api yang dekat dengan jalur balap. Setangnya bergetar saat ia melakukan fast corner di tikungan chicane atau biasa disebut juga tikungan S dalam kecepatan 110 km/jam. Sonny kehilangan kendali dan terjun bebas menghantam rel kereta api di bawahnya. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit dalam usia 26 tahun.
Sampai kini tikungan itu dinamai tikungan John karena lidah orang Cekoslovakia agak sukar menyebut Sonny. Helm bersejarah ini masih tersimpan baik di Sentul Bogor dan selalu menjadi kenangan prestasi indah yang diukir pembalap Indonesia di masa itu.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.