Facebook telah meraih kesuksesannya dengan melakukan bisnis internet, yang mengantarkannya menjadi salah satu raja dunia maya. Kini, di markasnya di Silicon Valley, Facebook membuat sebuah laboratorium untuk membuat perangkat fisik. Lab tersebut tidak berfungsi untuk melakukan produksi massal smartphone atau produk konsumen lainnya. Di sini, para teknisi Facebook dapat membuat berbagai perangkat hi-techyang diperlukan oleh CEO Mark Zuckerberg untuk merealisasikan rencananya menghubungkan orang-orang melalui perangkat pintar, headset VR dan drone yang dapat memancarkan sinyal internet di tempat-tempat yang sulit untuk dijangkau.
Sama seperti lab X milik Google, laboratorium baru milik Facebook ini merupakan tempat bagi teknisi Facebook melakukan eksperimen untuk mengembangkan teknologi baru.
"Saat Anda ingin menghubungkan dunia, Anda harus membangun berbagai jenis hardware yang berbeda untuk membantu orang-orang saling terhubung," kata Head of Engineering and Infrastructure, Facebook, Jay Parikh.
Untuk dapat mengembangkan teknologi VR yang baik, dia menambahkan, Facebook perlu menyempurnakan hardware lensa dan prosesor.
Menurut AP, Facebook berkata, laboratorium ini akan menjadi tempat bagi para teknisi untuk mendesain server yang efisien daya untuk data center milik Facebook. Selain itu, di sini, para teknisi juga akan dapat menguji baling-baling drone atau memperbaiki prototipe dari kamera 360 derajat yang Facebook pamerkan di bulan April lalu.
Facebook mengundang para wartawan untuk mengunjungi laboratorium baru mereka ini. Facebook mengumumkan pembukaan laboratorium ini pada hari Rabu kemarin, meski mereka tidak menyebutkan berapa besar dana yang mereka habiskan untuk membangun laboratorium tersebut.
Laboratorium ini dinamai Area 404, sebuah candaan yang mengacu pada "error 404", sebuah pesan yang tampil saat Anda mencari halaman situs yang tidak dapat ditemukan. Facebook berkata, para teknisinya telah sejak lama menginginkan tempat kerja seperti laboratorium ini.
Selama ini, Facebook tidak dikenal sebagai perusahaan yang membuat hardware komputer atau produk fisik lainnya. Pendapatan mereka didapatkan dari iklan digital. Di kuartal April - Juni, Facebook berhasil mendapatkan USD6 miliar (Rp78,9 triliun) dari iklan, menghasilkan keuntungan sebesar USD2 miliar (Rp26,3 triliun).
Dengan keuntungan sebesar itu, Facebook bebas untuk melakukan investasi di berbagai bidang baru. Dua tahun lalu, Facebook menghabiskan USD2 miliar untuk membeli Oculus VR, sebuah startup yang membuat headset VR high-end. Ketika itu, Zuckerberg telah memprediksi bahwa VR akan menjadi platform utama untuk melakukan komunikasi, hiburan, edukasi dan bisnis di masa depan.
Belum lama ini, Zuckerberg telah menjelaskan visi Facebook untuk 10 tahun ke depan, termasuk layanan berbasis VR, AI dan akses internet untuk kawasan terpencil di dunia.
Divisi Oculus memiliki labnya sendiri di Seattle sementara tim drone Facebook memiliki markas di Somerset, Inggris. Mereka tidak akan memindahkan markas mereka ke Silicon Valley, tapi, Parikh berkata, teknisi-teknisi dari kedua divisi tersebut juga akan memanfaatkan laboratorium baru ini. (Sumber: AP)
Sama seperti lab X milik Google, laboratorium baru milik Facebook ini merupakan tempat bagi teknisi Facebook melakukan eksperimen untuk mengembangkan teknologi baru.
"Saat Anda ingin menghubungkan dunia, Anda harus membangun berbagai jenis hardware yang berbeda untuk membantu orang-orang saling terhubung," kata Head of Engineering and Infrastructure, Facebook, Jay Parikh.
Untuk dapat mengembangkan teknologi VR yang baik, dia menambahkan, Facebook perlu menyempurnakan hardware lensa dan prosesor.
Menurut AP, Facebook berkata, laboratorium ini akan menjadi tempat bagi para teknisi untuk mendesain server yang efisien daya untuk data center milik Facebook. Selain itu, di sini, para teknisi juga akan dapat menguji baling-baling drone atau memperbaiki prototipe dari kamera 360 derajat yang Facebook pamerkan di bulan April lalu.
Facebook mengundang para wartawan untuk mengunjungi laboratorium baru mereka ini. Facebook mengumumkan pembukaan laboratorium ini pada hari Rabu kemarin, meski mereka tidak menyebutkan berapa besar dana yang mereka habiskan untuk membangun laboratorium tersebut.
Laboratorium ini dinamai Area 404, sebuah candaan yang mengacu pada "error 404", sebuah pesan yang tampil saat Anda mencari halaman situs yang tidak dapat ditemukan. Facebook berkata, para teknisinya telah sejak lama menginginkan tempat kerja seperti laboratorium ini.
Selama ini, Facebook tidak dikenal sebagai perusahaan yang membuat hardware komputer atau produk fisik lainnya. Pendapatan mereka didapatkan dari iklan digital. Di kuartal April - Juni, Facebook berhasil mendapatkan USD6 miliar (Rp78,9 triliun) dari iklan, menghasilkan keuntungan sebesar USD2 miliar (Rp26,3 triliun).
Dengan keuntungan sebesar itu, Facebook bebas untuk melakukan investasi di berbagai bidang baru. Dua tahun lalu, Facebook menghabiskan USD2 miliar untuk membeli Oculus VR, sebuah startup yang membuat headset VR high-end. Ketika itu, Zuckerberg telah memprediksi bahwa VR akan menjadi platform utama untuk melakukan komunikasi, hiburan, edukasi dan bisnis di masa depan.
Belum lama ini, Zuckerberg telah menjelaskan visi Facebook untuk 10 tahun ke depan, termasuk layanan berbasis VR, AI dan akses internet untuk kawasan terpencil di dunia.
Divisi Oculus memiliki labnya sendiri di Seattle sementara tim drone Facebook memiliki markas di Somerset, Inggris. Mereka tidak akan memindahkan markas mereka ke Silicon Valley, tapi, Parikh berkata, teknisi-teknisi dari kedua divisi tersebut juga akan memanfaatkan laboratorium baru ini. (Sumber: AP)
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.