Bonsai pinus putih Jepang yang berusia 390 tahun ini bukan bonsai biasa. Tumbuhan ini merupakan pohon bonsai yang selamat dari ganasnya ledakan bom Little Boy yang menewaskan lebih dari 140.000 orang di kota Hiroshima, Jepang, 70 tahun silam.
Keluarga yang memiliki pohon bonsai tersebut sudah sejak lama merawatnya. Terhitung, sudah lima generasi yang menjaga pohon ini hingga pada tahun 1975, bonsai ini diserahkan ke Arboretum Nasional Amerika.
Kathleem Emerson-Dell, sang kurator arboretum, menerangkan bahwa pada kali pertama bonsai itu diserahkan, pihak arboretum tidak mengetahui tentang sejarah bonsai tersebut. “Bonsai ini diserahkan sebagai hadiah persahabatan dan kekerabatan antara dua budaya yang berbeda,” jelasnya, seperti yang dikutip dari National Geographic, Rabu (5/8).
Baru pada tahun 2001, saat dua cucu mendiang Masara Yamaki, sang pemilik Bonsai, datang berkunjung ke arboretum dan menjelaskan asal muasal bonsai yang dihadiahkan kakeknya tersebut. Meski sudah mengetahui rahasia di balik bonsai istimewa tersebut, Emerson-Dell tak serta merta menyebarkan berita yang baru didapatnya dari si cucu.
Memang mengherankan, mengapa Masaru Yamaki - nama sang cucu-, mau menyerahkan bonsai istimewa itu ke Arboretum Nasional Amerika. Presiden Yayasan Bonsai Nasional, Felix Laughlin, juga mengungkapkan keterkejutannya, “Sungguh menakjubkan, mengetahui Masaru Yamaki bisa menyerahkan bonsai yang tak ternilai harganya itu ke negara yang pada dasarnya merupakan ‘musuh’ negaranya sendiri dan tetap menyimpannya sebagai rahasia." (Difa Restiasari. Sumber: National Geographic http://ngi.cc/n5Fq , The Telegraph)
Keluarga yang memiliki pohon bonsai tersebut sudah sejak lama merawatnya. Terhitung, sudah lima generasi yang menjaga pohon ini hingga pada tahun 1975, bonsai ini diserahkan ke Arboretum Nasional Amerika.
Bonsai Pinus Putih berusia 390 tahun saksi hidup bom atom di Hiroshima Jepang |
Kathleem Emerson-Dell, sang kurator arboretum, menerangkan bahwa pada kali pertama bonsai itu diserahkan, pihak arboretum tidak mengetahui tentang sejarah bonsai tersebut. “Bonsai ini diserahkan sebagai hadiah persahabatan dan kekerabatan antara dua budaya yang berbeda,” jelasnya, seperti yang dikutip dari National Geographic, Rabu (5/8).
Baru pada tahun 2001, saat dua cucu mendiang Masara Yamaki, sang pemilik Bonsai, datang berkunjung ke arboretum dan menjelaskan asal muasal bonsai yang dihadiahkan kakeknya tersebut. Meski sudah mengetahui rahasia di balik bonsai istimewa tersebut, Emerson-Dell tak serta merta menyebarkan berita yang baru didapatnya dari si cucu.
Memang mengherankan, mengapa Masaru Yamaki - nama sang cucu-, mau menyerahkan bonsai istimewa itu ke Arboretum Nasional Amerika. Presiden Yayasan Bonsai Nasional, Felix Laughlin, juga mengungkapkan keterkejutannya, “Sungguh menakjubkan, mengetahui Masaru Yamaki bisa menyerahkan bonsai yang tak ternilai harganya itu ke negara yang pada dasarnya merupakan ‘musuh’ negaranya sendiri dan tetap menyimpannya sebagai rahasia." (Difa Restiasari. Sumber: National Geographic http://ngi.cc/n5Fq , The Telegraph)
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.