Kali ini widodogroho.com akan berbagi salah satu keunikan yang kita jumpai saat macet parah di tol, yakni hadirnya puluhan toilet darurat. Bisnis toilet darurat tiba-tiba bermunculan di sisi ruas tol Kanci-Pejagan di perbatasan Kabupaten Cirebon dan Brebes selama musim mudik Lebaran 1437 Hijriah ini. Ide kreatif lahir dari warga Cirebon dan Brebes memanfaatkan kemacetan parah di dalam tol. Saat arus mudik lebaran warga membangun toilet darurat & berjualan minuman bahkan jualan bensin eceran dipinggir jalan tol. Bermodalkan terpal, bambu, beberapa ember berisi air dan kertas putih atau karton bertuliskan 'WC/Toilet', warga mendirikan toilet darurat. Pendapatan toilet dan warung dadakan tersebut ada yang tembus sampai Rp1 juta perhari.
Tol Minim Rest Area Lahirkan Ide Kreatif Toilet Darurat
Minimnya rest area di tengah kemacetan parah Tol Pejagan-Brebes Timur, menciptakan ide kreatif masyarakat menciptakan toilet darurat. Keberadaan warung dadakan dan toitel darurat sangat membantu bagi pemudik yang terjebak kemacetan, walau sedikit membahayakan bagi mereka. Dalam pantauan saya ada banyak toilet darurat menyebar berderet sejak KM266 mendekati pintu keluarTol Brebes Timur.
Laodi salah satu penjaga toilet darurat, mengaku meraup uang Rp 600 ribu perhari dari bisnisnya ini. Banyak pengendara menepi ke bahu jalan dan mampir ke toilet darurat ini sebab kemacetan berjam-jam di tol. Tiap orang dipungut biaya bervariasi dari Rp 2 ribu hingg Rp 3 ribu di toilet ini. Salah satu pemudik wanita yang melintas di Tol Pejagan mengaku terbantu dengan keberadaan toilet buatan Laodi. “Nggak apa-apa (ada toilet darurat), bersih kok airnya dan sangat membantu,” jelasnya.
Tol Minim Rest Area Lahirkan Ide Kreatif Toilet Darurat
Minimnya rest area di tengah kemacetan parah Tol Pejagan-Brebes Timur, menciptakan ide kreatif masyarakat menciptakan toilet darurat. Keberadaan warung dadakan dan toitel darurat sangat membantu bagi pemudik yang terjebak kemacetan, walau sedikit membahayakan bagi mereka. Dalam pantauan saya ada banyak toilet darurat menyebar berderet sejak KM266 mendekati pintu keluarTol Brebes Timur.
Laodi salah satu penjaga toilet darurat, mengaku meraup uang Rp 600 ribu perhari dari bisnisnya ini. Banyak pengendara menepi ke bahu jalan dan mampir ke toilet darurat ini sebab kemacetan berjam-jam di tol. Tiap orang dipungut biaya bervariasi dari Rp 2 ribu hingg Rp 3 ribu di toilet ini. Salah satu pemudik wanita yang melintas di Tol Pejagan mengaku terbantu dengan keberadaan toilet buatan Laodi. “Nggak apa-apa (ada toilet darurat), bersih kok airnya dan sangat membantu,” jelasnya.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.