Awalnya saya tidak menyangka lebaran kali ini masih bisa bertemu rekan saya om Sutrisno sejak rekan saya ini pindah kerja ke bus pariwisata Subur Jaya divisi Jakarta. Namun malam itu 08 Juli 2016 sekitar pukul 19:00 tiba-tiba om sutris nelfon saya kena macet di Jl Daendels Mirit, Kebumen. Sebenernya saya saat itu aku ingin nyariin jalan tikus untuk menerobos kemacetan jl Daendels. Namun saat itu jalur tikus pun ternyata sudah penuh. Akhirnya tetap menggunakan jl Daendels dan menempuh waktu perjalanan hampir 3 jam untuk Mirit-Ambal. Dari mirit pukul 19:15 dan sampai Ambal pukul 22:09 WIB. Padahal kalau dalam keaadaan normal menggunakan sepeda onthel saja hanya ditempuh dalam 30 menit saja.
Namun saat saya bertemu, om sutris tidak membawa bus Subur Jaya berbody SHD Adiputro yang menjadi batangannya. Saat itu, bus batangan lagi perpal dan om Sutris membawa Isuzu Elf. Di Ambal, kami masih sempat ngobrol sebentar di sebuah Masjid.
JLSS Pacitan Wonogiri Wonosari (Pawonsari)
Malam itu om Sutris dalam perjalanan dari Pacitan menuju Jakarta, dan selama perjalanan dari Pacitan hingga Ambal selalu menempuh Jalan Lingkar Selatan Selatan (JLSS) Jawa Timur - Yogyakarta - Jawa Tengah.Kemungkinan Om Sutris melalui Jalur Lingkar Selatan Selatan wilayah Pawonsari. Yakni Kabupaten Pacitan (Jatim), Wonogiri (Jateng) dan Wonosari Gunungkidul (DI Yogyakarta).
Apa itu JLS atau Jalur Lintas Selatan?
Jalur Lintas Selatan juga disebut sebagai Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) adalah jalur yang menghubungkan kota-kota di Jawa bagian selatan yang selama berabad-abad tak tersentuh pembangunan dan dibiarkan terkucil dan tak terakses. Saat ini baru Pacitan-Wonogiri-Wonosari-Batul-Purworejo-Kebumen-Cilacap yang sudah agak mudah dilalui. Dan berikut screnshot JLSS dari Tulungagung hingga Yogyakarta.
Jalur Lintas Selatan Jawa Timur:
Pembangunan jalan lingkar selatan selatan (JLS) Jawa Timur terus dilanjutkan meski terkendala berbagai persoalan. Biaya pembuatan jalan sepanjang 660 kilometer dengan lebar 24 meter itu menggerus anggaran delapan kabupaten dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur. Jalan itu nantinya melintasi Kabupaten Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan. Proyek JLSS hingga selesai membutuhkan anggaran sekitar Rp 5 triliun. (sumber: Tempo)
Jalur Lintas Selatan DIY - Jateng
Jalur ini menghubungkan Bantul-Purworejo-Kebumen-Cilacap. Dari segi tantangan pembangunan, sebenarnya JLS Jateng lebih mudah daripda Jatim. Sebagian besar jalur ini berada di wilayah pantai yang datar.
Jalur Lintas Selatan Jawa Barat
Namun saat saya bertemu, om sutris tidak membawa bus Subur Jaya berbody SHD Adiputro yang menjadi batangannya. Saat itu, bus batangan lagi perpal dan om Sutris membawa Isuzu Elf. Di Ambal, kami masih sempat ngobrol sebentar di sebuah Masjid.
JLSS Pacitan Wonogiri Wonosari (Pawonsari)
Malam itu om Sutris dalam perjalanan dari Pacitan menuju Jakarta, dan selama perjalanan dari Pacitan hingga Ambal selalu menempuh Jalan Lingkar Selatan Selatan (JLSS) Jawa Timur - Yogyakarta - Jawa Tengah.Kemungkinan Om Sutris melalui Jalur Lingkar Selatan Selatan wilayah Pawonsari. Yakni Kabupaten Pacitan (Jatim), Wonogiri (Jateng) dan Wonosari Gunungkidul (DI Yogyakarta).
Apa itu JLS atau Jalur Lintas Selatan?
Jalur Lintas Selatan juga disebut sebagai Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) adalah jalur yang menghubungkan kota-kota di Jawa bagian selatan yang selama berabad-abad tak tersentuh pembangunan dan dibiarkan terkucil dan tak terakses. Saat ini baru Pacitan-Wonogiri-Wonosari-Batul-Purworejo-Kebumen-Cilacap yang sudah agak mudah dilalui. Dan berikut screnshot JLSS dari Tulungagung hingga Yogyakarta.
Jalur Lintas Selatan Jawa Timur:
Pembangunan jalan lingkar selatan selatan (JLS) Jawa Timur terus dilanjutkan meski terkendala berbagai persoalan. Biaya pembuatan jalan sepanjang 660 kilometer dengan lebar 24 meter itu menggerus anggaran delapan kabupaten dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur. Jalan itu nantinya melintasi Kabupaten Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan. Proyek JLSS hingga selesai membutuhkan anggaran sekitar Rp 5 triliun. (sumber: Tempo)
Jalur Lintas Selatan DIY - Jateng
Jalur ini menghubungkan Bantul-Purworejo-Kebumen-Cilacap. Dari segi tantangan pembangunan, sebenarnya JLS Jateng lebih mudah daripda Jatim. Sebagian besar jalur ini berada di wilayah pantai yang datar.
Jalur Lintas Selatan Jawa Barat
Jalur ini menghubungkan Banjar hingga Sukabumi, namun sepertinya belum bisa kita lewati. saya sendiri belum pernah melewati jalur ini. Menurut Blog PBSI S2 Universitas Suryakancana Cianjur, Jalan Raya
Sindangbarang ini merupakan bagian dari proyek jalan Lingkar Selatan
Jawa Barat (LSJB) diharapkan mampu mengangkat kehidupan masyarakat di
pakidulan Jawa Barat yang relatif tertinggal dibanding saudaranya.
Isolasi karena ketiadaan jembatan dan jalan relatif buruk sebelumnya
merupakan potret wilayah pakidulan telah membelenggu warga
bertahun-tahun.
Proyek
LSJB membentang dari Ujunggenteng hingga Pangandaran diharapkan dapat
menyatukan kota setingkat kecamatan yang pada awalnya tercerai-berai
seperti: Ujunggenteng, Surade, Tegalbuleud (Sukabumi), Agrabinta,
Sindangbarang, Cidaun (Cianjur), Cikelet, Pameungpeuk (Garut), Cipatujah
(Tasikmalaya) hingga Pangandaran sehingga mudah diakses.
Jalur Lintas Selatan Jawa Barat yang
berdampingan dengan Samudra Hindia sebenarnya relatif datar dan jarak
pandang luas. Ombak bergemuruh tiada henti bakal menemani pengendara
melalui jalur ini. Jalur ini relatif lurus dibanding jalur tengah
Cianjur-Sukanagara-Sindangbarang atau Ciwidey-Naringgul-Cidaun yang sarat akan belokan, jurang, tebing dan tanjakan-turunan.
Alhamdulillah untuk lebaran kali ini masih bisa bersilaturahmi dengan rekan yang kebetulan lagi ttidak bisa libur karena masih harus mengantarkan rombongan unuk pulang kampung dan kembali ke Jakarta.Makasih oleh-olehnya dari Pacitan ya om hehehe.....
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.