Berulang kali kita membaca berita di berbagai media kalau permainan game Pokemon Go bikin pemerintah pusing kepala. Permainan berburu monster yang dibuat oleh Nintendo itu memicu kewaspadaan pemerintah terhadap pencurian data rahasia negara. Dari kekhawatiran tersebut sampai-sampai Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kementerian Komunikasi dan Informasi menggelar rapat bersama BIN, Bais (Badan Intelijen Strategis), TNI, dan Google tentang Pokemon Go khusus membahas gim Pokemon Go ini.
Mereka meminta klarifikasi kepada Google, apakah betul Pokemon Go itu bisa untuk mencuri data-data rahasia negara dan data 3G dari pemain-pemain dari para gamer Pokemon Go.
Yang menjadi pertanyaan pemerintah, jika seseorang berburu Pokemon Go di obyek vital, apakah dapat mengakses data-data rahasia negara. Misalnya pemain bermain Pokemon Godi Kodam IX Udayana atau di tempat-tempat obyek vital negara. Apakah Google akan mengambil data atau informasi rahasia yang membahayakan negara.
Pihak Google sendiri menjelaskan jika mereka tak berkaitan langsung dengan permainan yang sedang booming tersebut. Google menjelaskan jika mereka hanya menyediakan map-nya saja. Google hanya menyediakan lokasi, dalam artian Google Map-nya saja. Google Map itu kan tidak hanya dipakai oleh Pokemon Go, tapi juga oleh Uber Taksi, Grab Taksi, Gojek, dan juga pemerintah sendiri.
Berdasarkan penjelasan Google yang berhubungan dengan data adalah penyedia game tersebut yakni, Nintendo. Jadi, pemain Pokemon Go itu tidak ada hubungannya dengan Google. Tapi, mereka berhubungan dengan penyedia layanan Pokemon Go, Nintendo. Lalu kalau dikhawatirkan Google akan mengambil data, mereka sama sekali tidak mengambil data rahasia negara.
Takut Kecurian Data, RI Minta Google Samarkan Peta di Game Pokemon Go
Mengutip Liputan6.com, Pemerintah meminta kepada Google untuk menghapus map perburuan Pokemon Go di obyek vital negara.
"Kami meminta supaya Pokemon Go itu tidak bisa diakses di tempat-tempat obyek-obyek vital," kata Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kementerian Komunikasi dan Informasi Hendro Sudianto di Kuta, Bali, Kamis (28/7/2016).
"Mereka (Google) menyanggupi dan meminta informasi mana-mana saja yang dikatakan sebagai obyek vital," sambung dia.
Hendro mengaku tengah berkoordinasi dengan Badan Informasi Geospasial yang mengurus titik-titik obyek vital negara.
"Nanti akan diberikan oleh Badan Informasi Geospasial. Kami akan berkoordinasi dengan Badan Informasi Geospasial. Apa saja obyek vital itu. Instalasi militer misalnya. Tapi tidak hanya itu, juga instalasi listrik negara. Kemudian kantor-kantor pemerintah, kantor presiden, kantor kementerian," tutur Hendro.
Sejauh ini, Hendro melanjutkan, belum ada laporan data rahasia pemerintah yang hilang dicuri berkat permainan Pokemon Go tersebut.
"Sejauh ini tidak ada data yang dicuri, karena orang tidak boleh masuk obyek vital. Nggak usah main Pokemon pun masuk obyek vital tidak boleh. Tapi ke depan, di obyek vital permainan Pokemon Go akan blur. Nggak akan ada Pikachunya di situ," ucap Hendro. (Sumber: Liputan6.com)
Mereka meminta klarifikasi kepada Google, apakah betul Pokemon Go itu bisa untuk mencuri data-data rahasia negara dan data 3G dari pemain-pemain dari para gamer Pokemon Go.
Yang menjadi pertanyaan pemerintah, jika seseorang berburu Pokemon Go di obyek vital, apakah dapat mengakses data-data rahasia negara. Misalnya pemain bermain Pokemon Godi Kodam IX Udayana atau di tempat-tempat obyek vital negara. Apakah Google akan mengambil data atau informasi rahasia yang membahayakan negara.
Pihak Google sendiri menjelaskan jika mereka tak berkaitan langsung dengan permainan yang sedang booming tersebut. Google menjelaskan jika mereka hanya menyediakan map-nya saja. Google hanya menyediakan lokasi, dalam artian Google Map-nya saja. Google Map itu kan tidak hanya dipakai oleh Pokemon Go, tapi juga oleh Uber Taksi, Grab Taksi, Gojek, dan juga pemerintah sendiri.
Berdasarkan penjelasan Google yang berhubungan dengan data adalah penyedia game tersebut yakni, Nintendo. Jadi, pemain Pokemon Go itu tidak ada hubungannya dengan Google. Tapi, mereka berhubungan dengan penyedia layanan Pokemon Go, Nintendo. Lalu kalau dikhawatirkan Google akan mengambil data, mereka sama sekali tidak mengambil data rahasia negara.
Takut Kecurian Data, RI Minta Google Samarkan Peta di Game Pokemon Go
Mengutip Liputan6.com, Pemerintah meminta kepada Google untuk menghapus map perburuan Pokemon Go di obyek vital negara.
"Kami meminta supaya Pokemon Go itu tidak bisa diakses di tempat-tempat obyek-obyek vital," kata Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kementerian Komunikasi dan Informasi Hendro Sudianto di Kuta, Bali, Kamis (28/7/2016).
"Mereka (Google) menyanggupi dan meminta informasi mana-mana saja yang dikatakan sebagai obyek vital," sambung dia.
Hendro mengaku tengah berkoordinasi dengan Badan Informasi Geospasial yang mengurus titik-titik obyek vital negara.
"Nanti akan diberikan oleh Badan Informasi Geospasial. Kami akan berkoordinasi dengan Badan Informasi Geospasial. Apa saja obyek vital itu. Instalasi militer misalnya. Tapi tidak hanya itu, juga instalasi listrik negara. Kemudian kantor-kantor pemerintah, kantor presiden, kantor kementerian," tutur Hendro.
Sejauh ini, Hendro melanjutkan, belum ada laporan data rahasia pemerintah yang hilang dicuri berkat permainan Pokemon Go tersebut.
"Sejauh ini tidak ada data yang dicuri, karena orang tidak boleh masuk obyek vital. Nggak usah main Pokemon pun masuk obyek vital tidak boleh. Tapi ke depan, di obyek vital permainan Pokemon Go akan blur. Nggak akan ada Pikachunya di situ," ucap Hendro. (Sumber: Liputan6.com)
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Note: Only a member of this blog may post a comment.